Qraved, situs pemesanan (booking) dan jejaring sosial yang berkaitan dengan restoran/tempat makan, berhasil mendapatkan seed funding dari dari konsorsium yang terdiri dari Rebright Partners, investor ternama Silicon Valley 500 startups dan Toivo Annus (co-founder Skype). Jumlah seed funding yang diterima itu sendiri tidak dibuka ke publik. Bagi Toivo dan Rebright Partners, investasi kali ini bukanlah yang pertama karena sebelumnya mereka memang sudah pernah berinvestasi di Indonesia. Sementara bagi 500 Startups, Qraved adalah investasi pertama mereka di negara ini.
Kepastian mendapatkan seed funding ini diungkapkan kepada publik di Jakarta tanggal 5 September oleh tiga pendirinya, yaitu Adrian Li, Steven Kim dan Sean Liao. Tiga orang ini telah malang melintang di dunia startup di Indonesia, di antaranya dengan mendirikan Adapted, Airizu, KbooM! Games, Pinspire, Wimdu, Zalora, OfficeFab dan Imaginato. Sejumlah nama startup yang familiar memang mengarahkan ke perusahaan-perusahaan yang didirikan oleh Rocket Internet.
Adrian dalam rilis persnya mengatakan, “Qraved sendiri diluncurkan untuk mengatasi masalah yang sering dihadapi banyak orang saat ingin mem-book restoran, yakni telepon yang sibuk terus atau bahkan tidak diangkat serta kemungkinan miskomunikasi, dengan menyediakan layanan booking online yang instan di lebih dari 2.500 restoran Jakarta.”
Masih menurut Adrian, para pendiri Qraved memang faham kebutuhan para penikmat makanan, karena mereka sendiri adalah foodaholics.
Qraved ingin menjadikan pengalaman makan lebih visual dan menarik, di mana situs ini juga menyediakan fitur-fitur sosial seperti Sharing serta Qraving food photos yang konsepnya adalah menjadi Pinterest untuk makanan. Para pengguna juga bisa mem-follow pengguna lain.
Menyusul kepastian ini, tim kini sedang melakukan pengembangan situs yang menurut rencana akan memasuki fase beta launch kurang dari 60 hari lagi. Sean, yang mengomandani Product Development yang dilakukan sebuah tim yang bermarkas di Cina, mengatakan: “Beberapa bisnis saat ini memang mengalami kendala menemukan developer handal, sedangkan kami kini punya tim engineering berpengalaman yang siap untuk bekerja.”
Pembentukan tim engineering di Cina ini memang sengaja dilakukan untuk mengatasi keterbatasan para ahli di kawasan Asia Tenggara.
Meski produk ini baru akan diluncurkan, Qraved yang baru beroperasi Agustus lalu sudah mendapat tanggapan antusias dari restoran-restoran yang ingin ikut bergabung. Penyebabnya adalah makin ketatnya persaingan di bidang restoran sehingga para pemilik restoran terus mencari cara-cara untuk mempromosikan bisnisnya.
“Para pengelola restoran telah menyatakan minat kuat mereka untuk bergabung dengan servis kami. Pertimbangan mereka terutama dari perspektif marketing dan operasional, karena mereka terus mencari cara untuk mendapatkan lebih banyak pelanggan dan beroperasi dengan lebih efektif,” cetus Steven.
Qraved saat ini masih fokus ke pasar Jakarta, tetapi akhir tahun ini rencananya juga akan mencakup Bali dan Surabaya. Selain itu, mereka akan segera meluncurkan aplikasi untuk iOS dan Android dalam waktu dekat.