Dark
Light

Public Blog Kompasiana

by
1 min read
November 24, 2008

Sejak dirilis dalam versi beta, Kompasiana memang sudah mengundang banyak reaksi positif dan negatif dari kalangan blogger. Banyak yang menilai Kompasiana tak lebih dari tulisan digital biasa, dan tidak bisa disebut blog hanya karena menggunakan WordPress. Hal ini disebabkan tidak semua orang bisa menulis di Kompasiana, hanya jurnalis-jurnalis yang terpilih yang diundang oleh Kompas untuk menulis di Kompasiana. Dan yang paling parah adalah beredarnya rumor bahwa Kompasiana meng-edit sebagian komentar dari pembacanya.

Terlepas dari semua itu, sekarang anda BISA menulis di Kompasiana. Bukan sebagai “penulis”, melainkan sebagai Public Opinion. Ya, Kompasiana membuka diri terhadap opini publik dan membuka Public Opinion menjadi salah satu bagian dari Blog Kompasiana. Semua orang cukup mendaftarkan diri, dan kemudian bisa menulis di Kompasiana, dan menjadi bagian dari Kompasiana. Promosi yang dilakukan Kompas sendiri cukup gencar, antara lain dengan membuka stand di Pesta Blogger 2008, dan bersama Budi Putra (salah seorang jurnalis Kompasiana) membawakan breakout session mengenai Etika Blog.

Saya sendiri ingin sekali bertanya kepada perwakilan Kompasiana mengenai isu edit komentar ini pada Pesta Blogger kemarin, namun karena banyak sekali yang bertanya jadi saya tidak dapat waktu untuk mengajukannya. Semoga nantinya Kompasiana makin membuka diri, karena jujur saja langkah Kompas ini seperti setengah hati dan kurang efektif untuk menjangkau para blogger.

8 Comments

  1. Tunggu sebentar. Bukankah blog personal kita juga tak ditulis bersama dengan banyak orang ? Demikian pula, hampir semua dari kita pasti melakukan moderasi komentar…. Mengapa lantas Kompasiana dikatakan sebagai tak layak disebut sebagai blog ? 🙂

  2. Tunggu sebentar. Bukankah blog personal kita juga tak ditulis bersama dengan banyak orang ? Demikian pula, hampir semua dari kita pasti melakukan moderasi komentar…. Mengapa lantas Kompasiana dikatakan sebagai tak layak disebut sebagai blog ? 🙂

  3. Tetapi menurut saya, ketika seorang pemilik blog mengedit komentar orang lain itu sangat tidak etis. Lebih baik di-delete atau di-spam sekalian daripada ditampilkan setelah di-edit. Itu bisa mengurangi integritas dan maksud dari komentarnya.

    Saya setuju kalau komentar itu sama pentingnya dengan postingan.

    Bukankah blog personal kita juga tak ditulis bersama dengan banyak orang ?

    Debatable :p

  4. Tetapi menurut saya, ketika seorang pemilik blog mengedit komentar orang lain itu sangat tidak etis. Lebih baik di-delete atau di-spam sekalian daripada ditampilkan setelah di-edit. Itu bisa mengurangi integritas dan maksud dari komentarnya.

    Saya setuju kalau komentar itu sama pentingnya dengan postingan.

    Bukankah blog personal kita juga tak ditulis bersama dengan banyak orang ?

    Debatable :p

  5. Ooo saya mengerti sekarang. Setuju bahwa komentar tak selayaknya di-edit jika Kompasiana dimaksudkan sebagai blog, dan bukan media konvensional yang mengedit surat pembacanya 🙂

  6. Ooo saya mengerti sekarang. Setuju bahwa komentar tak selayaknya di-edit jika Kompasiana dimaksudkan sebagai blog, dan bukan media konvensional yang mengedit surat pembacanya 🙂

  7. menurut saya mengedit tulisan pembaca sepanjang di dasarkan pada kebaikan bersama demi kelangsungan hubungan yang saling melengkapi,itu justeru harus,bahkan wajib dalam kondisi tertentu. Sebab memanfa’atkan ranah dunia maya dalam situasi sekarang bukanlah seperti halnya alam membentuk sejarah peradaban yang mengalir seperti air. Sepanjang penyedia dan pengguna masih menginginkan kewalitas manfa’atnya maka sudah selayaknya jika segala sesuatunya di pikirkan dan dirancang sedemikian rupa sehingga sama-sama di untungkan dan menguntungkan semua orang. Saya rasa prinsip saling memperhatikan dan menjaga perasaan dalam kotek kebebasan informasi justeru sangat dibutuhkan. Kompasiana menurut saya adalah sebuah garansi.

  8. menurut saya mengedit tulisan pembaca sepanjang di dasarkan pada kebaikan bersama demi kelangsungan hubungan yang saling melengkapi,itu justeru harus,bahkan wajib dalam kondisi tertentu. Sebab memanfa’atkan ranah dunia maya dalam situasi sekarang bukanlah seperti halnya alam membentuk sejarah peradaban yang mengalir seperti air. Sepanjang penyedia dan pengguna masih menginginkan kewalitas manfa’atnya maka sudah selayaknya jika segala sesuatunya di pikirkan dan dirancang sedemikian rupa sehingga sama-sama di untungkan dan menguntungkan semua orang. Saya rasa prinsip saling memperhatikan dan menjaga perasaan dalam kotek kebebasan informasi justeru sangat dibutuhkan. Kompasiana menurut saya adalah sebuah garansi.

Comments are closed.

Previous Story

Mesin Pencari Microsoft : Kumo??

Next Story

Be A Magpie : Pay Per Tweet Click

Latest from Blog

Don't Miss

Kompas NFT

Leading Indonesian News Publication Kompas Debuts NFT Collection on Ethereum

Kompas, one of the oldest news publications in Indonesia, has

[Panduan Pemula] Cara Membuat Daftar Isi di Dalam Artikel Blog WordPress

Pernahkah sobat menemukan sebuah artikel atau tulisan blog yang di