Di Indonesia, mobile esports merupakan bagian besar dari industri esports. Buktinya, kompetisi mobile esports — seperti Mobile Legends Professional League, PUBG Mobile Pro League, atau Free Fire Indonesia Masters — tidak pernah sepi penonton. Jumlah tim yang bertanding di kompetisi mobile esports juga cukup banyak, termasuk tim-tim besar seperti EVOS, RRQ, dan Bigetron. Sebaliknya, skena esports PC dan konsol di Indonesia justru tidak terlalu ramai. Walau, memang masih ada saja pemain dan tim yang bertanding di Dota 2, VALORANT, atau Apex Legends.
Di negara-negara Asia Tenggara lain, mobile esports juga cenderung lebih populer. Namun, tidak begitu dengan kawasan Amerika Utara dan Eropa. Di negara-negara Barat, skena esports yang berkembang adalah game esports PC atau konsol, seperti League of Legends, Dota 2, Counter-Strike: Global Offensive, Rainbow Six Siege, dan lain sebagainya. Mobile esports justru sering dipandang sebelah mata. PUBG Mobile ingin mengubah hal itu.
Liga Esports PUBG Mobile di Kawasan Baru
PUBG sukses mempopulerkan genre battle royale. Namun, sekarang, PUBG harus menghadapi tantangan baru, yaitu bagaimana cara mempopulerkan PUBG Mobile di negara-negara Barat. James Yang, Director of PUBG Mobile, mengungkap bahwa mereka telah menyiapkan berbagai rencana untuk mempopulerkan game dan eksoistem esports PUBG Mobile di Amerika dan Eropa. Menyelenggarakan liga profesional di sejumlah kawasan baru adalah salah satu cara yang mereka lakukan.
“Kami mulai mengadakan liga profesional di Amerika Utara, Amerika Latin, Brasil, Turki, CIS, dan Eropa Barat. Selama ini, sambutan penonton serta viewership dari liga-liga tersebut melebihi perkiraan kami,” kata Yang dalam wawancara dengan Esports Insider. “Belum lama ini, kami mengadakan PUBG Mobile World Invitational 2021. Peak concurrent viewers dari turnamen itu di negara-negara Barat mencapai lebih dari 400 ribu orang. Jika dibandingkan dengan PUBG Mobile World 2020 yang diadakan pada tahun lalu, jumlah peak viewers PMWI 2021 naik 800%.”
PMWI disiarkan dalam lebih dari 20 bahasa. Siaran dalam Bahasa Indonesia menjadi siaran paling populer. Sementara siaran dalam Bahasa Inggris ada di posisi ke-2. Menurut data dari Esports Charts, jumlah peak viewers dari siaran dalam Bahasa Indonesia mencapai 564,7 ribu orang, dan jumlah peak viewers dari siaran Bahasa Inggris PMWI 2021 adalah 399,5 ribu orang.
Tak hanya itu, kontribusi siaran dalam Bahasa Inggris ke total viewership PMWI 2021 juga naik pesat jika dibandingkan dengan PMGC 2020. Siaran dalam Bahasa Inggris memberikan kontribusi sebesar 32,7% pada total viewership PMWI 2021. Sementara kontribusi siaran berbahasa Inggris di PMGC 2020 hanya mencapai 8,3%. Yang mengatakan, hal ini menjadi bukti bahwa penggemar esports di negara-negara Barat telah semakin tertarik untuk menonton kompetisi mobile esports.
Membuat Kompetisi yang Lebih Berkualitas dengan Hadiah Lebih Besar
Yang menyebutkan, sekarang, kebanyakan gamers dan fans esports di negara-negara Barat masih skeptik akan mobile esports. Menurutnya, salah satu cara untuk mengubah pandangan gamers dan fans esports di Barat akan mobile esports adalah dengan mengadakan turnamen mobile esports yang lebih berkualitas dengan total hadiah yang lebih besar.
“PMGC 2021 menawarkan total hadiah sebesar US$6 juta, menjadikannya sebagai salah satu turnamen esports dengan total hadiah terbesar,” ujar Yang. “Kami akan terus berusaha untuk menunjukkan bahwa mobile esports tidak kalah besar dari PC esports dan kompetisi mobile esports juga tidak kalah menarik untuk ditonton, sama seperti pertandingan olahraga.”
Yang juga merasa, saat ini, PUBG Mobile punya potensi untuk menjadi game esports top-tier. Namun, dia juga sadar, masih ada banyak hal yang harus PUBG Mobile lakukan agar kompetisi battle royale mobile itu bisa disejajarkan dengan game-game esports PC populer, seperti Dota 2 atau League of Legends.
“Kami harus melakukan sesuatu yang memberikan dampak besar pada industri dan mendapatkan kepercayaan para penggemar esports,” kata Yang. “Kami juga harus bisa memenangkan hati audiens dan meningkatkan popularitas kami di negara-negara Barat. Jika kami bisa terus mempopulerkan mobile game dan tidak tersesat di jalan yang salah, kami mungkin akan bisa mengklaim posisi sebagai game esports Tier-1 lebih cepat dari yang diduga oleh orang-orang.”
Menyamakan Mobile Esports dengan Esports
Jika PUBG Mobile mengadakan liga profesional di negara-negara Barat, maka hal ini akan dapat mengubah persepsi masyarakat akan mobile game. Pada saat yang sama, PUBG Mobile juga bisa memanfaatkan popularitas mobile game yang terus naik untuk mengembangkan ekosistem esports mereka di Amerika Utara dan Eropa. Sementara itu, Yang sendiri merasa, para developer mobile game seharusnya fokus untuk mengembangkan pasar mobile esports di Barat bersama-sama. Hal itu berarti, para developers harus membuat kompetisi dari mobile game yang mereka buat di lebih banyak negara, termasuk di kawasan Amerika Utara dan Eropa.
“Saya tidak sabar untuk melihat kemunculan dari mobile esports lain di ekosistem esports di Barat. Pada akhirnya, hal ini akan mengembangkan bisnis mobile esports dan menciptakan kompetisi yang sehat,” ungkap Yang. “Namun, kami juga tidak akan berdiam diri. Kami akan mencoba untuk mempercepat pertumbuhan PUBG Mobile dengan membangun ekosistem esports yang lebih besar dari yang kami miliki sekarang.” Lebih lanjut, dia berkata, “Saya harap, nantinya, kita tidak lagi perlu lagi membedakan mobile esports dengan esports.”