Dark
Light

Proses Sertifikasi Smartphone Hambat Masuknya Xiaomi ke Indonesia

1 min read
July 23, 2014

Langkah produsen ponsel Tiongkok Xiaomi untuk mengekspansi pasarnya ke Indonesia dan Brazil terganjal proses sertifikasi yang dianggap berbelit-belit. Di Indonesia sendiri Xiaomi ditargetkan bakal mulai dijual ke publik akhir Agustus mendatang. Dalam prosesnya, Xiaomi telah lebih dahulu menjual produk terbarunya di Filipina dan India melalui partner penjualan online.

Seperti dikutip dari Wall Street Journal [perlu pendaftaran], VP untuk Operasional Global Xiaomi Hugo Barra menyebutkan bahwa di Indonesia dan Brazil, proses (sertifikasi) dapat mencapai enam bulan untuk memenuhi standar lokal dan memperoleh sertifikasi untuk menjual produk. Di antara dua negara tersebut, Indonesia bakal dirambah lebih dahulu di awal Agustus, sementara di Brazil bakal lebih lama — bisa mencapai 12 bulan mendatang — karena regulasinya mensyaratkan perakitan dilakukan di negara Amerika Latin ini.

Tidak disebutkan secara khusus permasalahan apa yang mendasari kesulitan proses sertifikasi yang dialami oleh Xiaomi, tetapi Motorola sendiri mengalami permasalahan yang sama dengan peluncuran Moto G-nya yang tertunda hingga empat bulan. Proses sertifikasi sendiri tampaknya terlalu bermasalah bagi vendor smartphone populer yang sudah lama malang melintang di tanah air, seperti Samsung, Nokia, LG, ataupun BlackBerry.

Proses sertifikasi telepon seluler di Indonesia dikelola oleh Direktorat Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika – Kementerian Komunikasi dan Informatika.

Selain perihal sertifikasi, Pemerintah melalui Kementerian Keuangan sendiri sebelumnya juga telah menggulirkan wacana pemberlakuan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) untuk smartphone dengan tujuan pembatasan impor, meskipun belum ada kelanjutannya hingga sekarang.

Kesulitan untuk berbisnis bagi vendor asing memang menjadi dilema bagi Pemerintah. Di satu sisi, mereka ingin memajukan industri telekomunikasi lokal dengan mendorong pendirian pabrik dan pemberian insentif bagi vendor telekomunikasi di Indonesia. Di sisi lain, hambatan ini alih-alih membuat vendor asing dan investor untuk takut memulai bisnis atau investasinya di sini.

Xiaomi sendiri dikenal sebagai perusahaan Tiongkok yang sangat pesat pertumbuhan penjualan produk elektroniknya yang berbasis Android melalui skema online. Baru berdiri di tahun 2010, Xiaomi telah menjadi pesaing Samsung dan Apple dalam segmen smartphone dengan mengambil pangsa pasar signifikan di Tiongkok sebagai pasar terbesar. Tahun ini Xiaomi telah memulai ekspansinya di sejumlah negara Asia Tenggara, di antaranya Singapura dan Malaysia.

Kami harapkan pemerintahan yang baru, terutama Menteri Komunikasi dan Informatika, bisa memberikan kebijakan yang arif terkait kepelikan bisnis telekomunikasi di Indonesia untuk memberikan win-win solution bagi semua pihak.

[Ilustrasi foto: Shutterstock]

Artikel sindikasi ini pertama kali dimuat di DailySocial dan ditulis oleh Amir Karimuddin.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Previous Story

Smaato Beri Kesempatan Pengembang Platform BlackBerry 10 Raih Pendapatan Melalui Iklan

Next Story

Nvidia Umumkan Shield Tablet Bertenaga Tegra K1 dan Integrasi Twitch

Latest from Blog

nubia V60 Design Hadir di Indonesia

ZTE Mobile Devices Indonesia secara resmi memperkenalkan smartphone terbarunya, nubia V60 Design di Indonesia. Smartphone ini dirancang dengan menghadirkan estetika dan teknologi,

Don't Miss

Xiaomi Electric Scooter 4 Lite 2nd Gen Sudah Bisa Dibeli, Garansi Resmi

Tren skuter listrik semakin diminati, terutama di kalangan anak muda
Ini-Perbandingan-3-Tablet-Berlayar-12-Inci-Terbaru-2024-dari-Xiaomi

Ini Perbandingan 3 Tablet Berlayar 12 Inci Terbaru 2024 dari Xiaomi

Kerja menggunakan tablet 10 inci, tetapi lama-kelamaan terasa kekecilan? Buat