Dark
Light

Produk Asuransi Dinilai Cocok Dijual dengan Konsep E-Commerce

1 min read
July 18, 2016
Produk asuransi kini paling marak dijual dengan konsep e-commerce dan tampaknya memang tepat

Skema e-commerce saat ini sudah menjadi salah satu metode jual beli pilihan di tengah masyarakat. Meski teknologi dan metode pembayaran masih terus diperbarui untuk mencari model paling mudah, nyaman, dan aman model transaksi e-commerce menjadi salah satu model yang cocok untuk menjajakan banyak produk. Termasuk di dalamnya asuransi. Di Indonesia sendiri sejak beberapa tahun lalu sudah banyak perusahaan asuransi yang menawarkan produknya dengan sistem e-commerce, salah satunya CekAja, MNC Insurance, FWD, Allianz, AXA, dan beberapa perusahaan asuransi lainnya.

Model e-commerce dipilih mungkin karena beberapa alasan. Yang jelas konsep e-commerce, baik dari segi pemasaran maupun transaksinya, menjadi model menjanjikan bagi asuransi dibandingkan dengan model-model konvensional yang selama ini ada.

Maraknya penjualan produk asuransi menggunakan platform e-commerce ini juga berlaku di India. Para pemain di negara tersebut menilai dengan teknologi, dalam hal ini e-commerce, asuransi bisa berkembang, terutama dalam hal distribusi dan juga transparansi. Termasuk juga pelayanan real time, analisis digital, dan juga dinilai mampu meningkatkan efisiensi biaya.

Direktur Teknik MNC Insurance Suherman Budi Darmawan dalam pemberitaan beberapa waktu lalu mengungkapkan bahwa salah satu alasan mereka masuk ke bentuk e-commerce adalah untuk melakukan perluasan jalur distribusi untuk mencapai target mereka.

“Kami melihat tren pemasaran saat ini banyak yang melalui aplikasi online. Oleh sebab itu, untuk meraup lebih banyak nasabah, mulai tahun ini kami juga akan melakukan penjualan produk melalui e-commerce,” ujar Suherman.

Tradisi online yang saat ini sudah mulai menjadi bagian gaya hidup sebagian masyarakat menempatkan e-commerce, yang sering disamakan dengan ‘toko online’ menjadi begitu dekat dengan masyarakat. Kedekatan masyarakat dengan bentuk e-commerce inilah yang coba dimanfaatkan para pengusaha asuransi, baik yang tumbuh langsung dalam bentuk digital maupun asuransi konvensional.

Menurut Jagadiri, layanan asuransi yang mengklaim sebagai yang pertama benar-benar berbasis digital di Indonesia, keuntungan penjualan asuransi melalui Internet adalah premi asuransinya bisa lebih murah dan terjangkau, karena tidak memerlukan agen sebagai perantara.

Layanan e-commerce asuransi yang juga masuk dalam salah satu kategori fintech dipastikan terus berkembang.  Baru-baru ini OJK menuturkan akan melonggarkan aturan untuk industri asuransi bisa berkembang, termasuk jika arahnya ke inovasi digital.

 

Previous Story

Perangkat GPS Terbaru Garmin Diciptakan untuk Kegiatan Bersepeda Berkelompok

Next Story

Kemitraan MatahariMall dan Fishpond Tak Seperti Kesepakatan Inamall

Latest from Blog

Don't Miss

Blibli rayakan ulang tahun ke-12

Ulang Tahun ke-12, Blibli Hadirkan Program “Blibli Annive12sary”

Dengan persaingan yang semakin ketat, eksistensi sebuah e-commerce di Indonesia
TikTok Shop

TikTok Shop Tingkatkan Fitur dan Fasilitas Menjelang Tahun Ketiganya di Indonesia

TikTok merupakan salah satu media sosial yang paling digandrungi saat