Dark
Light

Pro dan Kontra Paid Review

2 mins read
June 9, 2009

Blogger, ada yang mengatakan blogger itu hobi, ada yang bisa pula menentang pendapat tersebut dengan menjadi blogger professional. Tidak hanya itu, bahkan ada blogger yang keluar dari pekerjaannya untuk memfokuskan diri menjadi blogger professional dan mengandalkan pemasukan dari blogging.

Ada beberapa cara bagi para blogger untuk menjaring rejeki dari blognya masing-masing, kebanyakan dengan menyediakan space iklan di blog mereka untuk para advertiser. Namun diluar itu ada juga blogger yang mendatangkan uang melalui paid review dan sponsored post.

Paid review adalah model posting blog dimana seorang blogger dibayar untuk melakukan review terhadap sebuah produk, apapun itu. Metode ini cukup populer di kalangan para blogger baik di dalam maupun luar negeri, dan juga tentunya menarik untuk para advertiser yang ingin produknya di-review. Blogger memang terkenal sebagai sumber yang independen, bebas, obyektif, dan persepsi inilah yang makin menguatkan niat para advertiser untuk membayar blogger untuk mereview produk mereka. Semakin populer blognya, makin banyak pembacanya tentu semakin mahal pula biaya untuk paid review.

Banyak blogger kondang yang mengaku dibayar oleh advertiser untuk me-review atau sekedar meletakkan link ke situs advertiser di postingan blog mereka, tentunya dengan imbalan sejumlah uang. Biasanya link bait ini disamarkan sedemikian rupa agar terkesan sangat natural, bukan spamming, dan berjalan mulus bersama isi postingan secara keseluruhan. Tentu hal ini tidak juga mudah untuk dilakukan, saya rasa ini butuh skill tersendiri.

Di kalangan blogger sendiri terdapat sebuah perdebatan mengenai etika blogging dan paid review. Ada yang berpendapat bahwa paid review adalah sesuatu yang salah karena biasanya isinya bias dan cenderung untuk menulis yang positif-positif saja mengenai produk yang diajukan oleh pengiklan. Beberapa blogger yang sering menulis paid review diblog mereka pun menolak keras hal ini. Mereka memang dibayar oleh advertier untuk mereview sebuah produk / website namun mereka bersikeras bahwa postingan mereka berimbang dan tidak bias. Semua hal dari yang positif sampai negatif mereka tuliskan tanpa ada tekanan dari advertiser. Lalu ketika saya tanya apakah mereka memberikan tanda di postingan mereka yang memberitahu pembaca bahwa postingan tersebut adalah paid review/sponsored post/ advertorial? Jawabannya bervariasi, namun kebanyakan dari mereka tidak memberikan tanda khusus untuk paid review/sponsored post/advertorial.

Lalu apa maksud dari tulisan saya ini sebenarnya? Komentar dari Blogpreneur di salah satu posting saya kemarin memang menyadarkan saya bahwa tulisan-tulisan saya di DailySocial ini sangat mungkin diincar oleh para advertiser karena memang salah satu konsepnya adalah membantu web startup lokal untuk berkembang dengan mempromosikannya kepada pembaca DS. Dan benar adanya, tidak sedikit advertiser yang menghubungi saya via email menawarkan sponsored post, paid review, dan advertorial. Dengan berat hati, tidak satupun tawaran tersebut saya terima, kenapa? Karena waktu itu saya pikir belum saatnya untuk masuk ke sana. Saya masih ingin mempertahankan orisinalitas postingan-postingan saya secara obyektif

Tidak ada yang salah dengan model bisnis paid review, I’m totally okay with it selama pembaca saya tahu bahwa posting yang mereka baca adalah paid review. Semua sponsored post/paid review/ advertorial di DS pasti akan saya bubuhkan tanda dimana para pembaca saya akan tahu bahwa yang mereka baca adalah sebuah paid review, dan pastinya advertiser tidak boleh marah ketika saya mengkritik produk mereka. Soal pembaca mau membaca atau tidak, tentu itu bukan tanggungjawab saya.

Mana yang anda pilih? Sponsored post yang secara natural diselipkan kedalam sebuah postingan (obyektivitas dipertanyakan) atau sponsored post yang ditandai (kurang menarik bagi advertiser)?

Rama Mamuaya

Founder, CEO, Writer, Admin, Designer, Coder, Webmaster, Sales, Business Development and Head Janitor of DailySocial.net.

Contact me : [email protected]

17 Comments

  1. wow aku disebut sebut…. sering sering aja mas…. 😀 biar makin tenar… heh eh… oia, ada satu pembahasan menarik yang kalo bisa dibahas juga… sebelumnya minta tolong kalo bisa font nya digediin … cape bacana .. 🙂

    Dalam paid review memang kita bisa mendapat earning yang cukup signifikan, terutama dari paid review luar. bahkan sejujurnya peluang mendapat job dari paid review melalui berbagai indikator SEO paid review yang membuat semua blogger bisa mengambil kesempatan ini, mengakibatkan peluang kerja yang sama tanpa perlu stempel ijazah atau akreditasi yang saat ini semakin terkesan neolib.

    Hal ini jelas untuk semua kalangan membuat konsep internet marketing kerakyatan dalam mencari Job paid review semakin kental. berkaitan dengan paid reveiw melalui direct ads. sebenarnya memiliki peluang earning yang lebih besar tanpa melalui broker, namun hal ini cuma dimiliki segelintior blogger. apalagi pelaku internet di indonesia memiliki karakteristik yang unik. tentu akibatnya pemasang advertising besar seperti corporate akan lebih melihat detik / blog2 ‘ternama’ dibanding blog2 yang juga memiliki nama namun lebih sering terjun secara geriliya

    oia, satu lagi nih… mau minta tipsnya, kalau review sebaiknya bagaimana cara yang cukup fair untuk menyatakan kalau termasuk artikel review. apakah disematkan kata kata artikle review / cukup masukan category ?

  2. wow aku disebut sebut…. sering sering aja mas…. 😀 biar makin tenar… heh eh… oia, ada satu pembahasan menarik yang kalo bisa dibahas juga… sebelumnya minta tolong kalo bisa font nya digediin … cape bacana .. 🙂

    Dalam paid review memang kita bisa mendapat earning yang cukup signifikan, terutama dari paid review luar. bahkan sejujurnya peluang mendapat job dari paid review melalui berbagai indikator SEO paid review yang membuat semua blogger bisa mengambil kesempatan ini, mengakibatkan peluang kerja yang sama tanpa perlu stempel ijazah atau akreditasi yang saat ini semakin terkesan neolib.

    Hal ini jelas untuk semua kalangan membuat konsep internet marketing kerakyatan dalam mencari Job paid review semakin kental. berkaitan dengan paid reveiw melalui direct ads. sebenarnya memiliki peluang earning yang lebih besar tanpa melalui broker, namun hal ini cuma dimiliki segelintior blogger. apalagi pelaku internet di indonesia memiliki karakteristik yang unik. tentu akibatnya pemasang advertising besar seperti corporate akan lebih melihat detik / blog2 ‘ternama’ dibanding blog2 yang juga memiliki nama namun lebih sering terjun secara geriliya

    oia, satu lagi nih… mau minta tipsnya, kalau review sebaiknya bagaimana cara yang cukup fair untuk menyatakan kalau termasuk artikel review. apakah disematkan kata kata artikle review / cukup masukan category ?

  3. @blogpreneur : DS sih emang belum pernah bikin paid review/ / sponsored post tapi yg pasti di akhir posting pasti saya kasi disclosure bahwa ini adalah paid review. Tapi temen2 blogger yang lain ada yang menyisipkan label Sponsored Post di judul, ada yang dimasukkan ke kategori tersendiri, bahkan ada juga yang tidak memberi tanda sama sekali. Tinggal terserah mau pilih mana.

    Sesuai petuah dari mas Daus di atas, blog blog mu terserah mau diapain 😉

  4. @blogpreneur : DS sih emang belum pernah bikin paid review/ / sponsored post tapi yg pasti di akhir posting pasti saya kasi disclosure bahwa ini adalah paid review. Tapi temen2 blogger yang lain ada yang menyisipkan label Sponsored Post di judul, ada yang dimasukkan ke kategori tersendiri, bahkan ada juga yang tidak memberi tanda sama sekali. Tinggal terserah mau pilih mana.

    Sesuai petuah dari mas Daus di atas, blog blog mu terserah mau diapain 😉

  5. Salam kenal mas, kalo menurut saya sih gak pa2 kita ikut iklan yang menghasilkan duit. asal tidak merugikan orang dan juga ikut paid review sah2 saja karena duitnya hitung2 buat biaya ngeblog aja..terkecuali mas bener-bener ngeblog buat kepentingan sosial dan gak butuh duit karena sudah cukup dari kerja selain ngeblog..kalo buat saya keep blogging and make money online karena dirasa masih membutuhkan duit hitung2 timbal balik saja. contohnya Perusahaan televisi atau Radio Mereka itu selain memberikan informasi, Hiburan juga memasang iklan di siarannya karena buat kelangsungan hidup Perusahaan TV atau Radio tersebut..toh penonton atau pendengar juga gak masalah dengan iklan tersebut sebatas dalam kewajaran iklan yang ada di perusahaan tersebut..

  6. Salam kenal mas, kalo menurut saya sih gak pa2 kita ikut iklan yang menghasilkan duit. asal tidak merugikan orang dan juga ikut paid review sah2 saja karena duitnya hitung2 buat biaya ngeblog aja..terkecuali mas bener-bener ngeblog buat kepentingan sosial dan gak butuh duit karena sudah cukup dari kerja selain ngeblog..kalo buat saya keep blogging and make money online karena dirasa masih membutuhkan duit hitung2 timbal balik saja. contohnya Perusahaan televisi atau Radio Mereka itu selain memberikan informasi, Hiburan juga memasang iklan di siarannya karena buat kelangsungan hidup Perusahaan TV atau Radio tersebut..toh penonton atau pendengar juga gak masalah dengan iklan tersebut sebatas dalam kewajaran iklan yang ada di perusahaan tersebut..

  7. helllo salam kenal mas… kalo saya mah walaupon baru ngeblog trus pas dapet job begituan saya masukin kategory review biar sobat2 blogger yang laen gak salah sangka…. Pernah ada yang minta tips-trik +solusi buat bisnis nya setelah dia baca repiu itu dan saya bilang aja itu cuman repiu. sekian.

  8. helllo salam kenal mas… kalo saya mah walaupon baru ngeblog trus pas dapet job begituan saya masukin kategory review biar sobat2 blogger yang laen gak salah sangka…. Pernah ada yang minta tips-trik +solusi buat bisnis nya setelah dia baca repiu itu dan saya bilang aja itu cuman repiu. sekian.

  9. yg saya tau,,paid review itu pada dasarnya adalah iklan jadi agak aneh juga kalo harus dikontroversikan….

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Previous Story

[Interview] TokoBagus.com : Gratis Namun Menguntungkan

Next Story

Qik Eratkan Kerjasama Dengan Nokia

Latest from Blog

Don't Miss

Panduan-Memilih-Samsung-Galaxy-A16-5G-atau-Galaxy-A16-LTE,-Ini-Perbedaannya

Samsung Galaxy A16 5G atau Galaxy A16 LTE, Jangan Salah Pilih Ini Perbedaannya

Punya budget sekitar tiga jutaan dan sangat menginginkan smartphone Samsung?
Rahasia-Produktivitas,-Ini-3-Fitur-Tersembunyi-di-Galaxy-A16-5G-yang-Wajib-Diketahui

Rahasia Produktivitas, Ini 3 Fitur Tersembunyi di Galaxy A16 5G yang Wajib Diketahui

Samsung kembali berinovasi dengan menghadirkan Galaxy A16 5G. Smartphone 5G