Istilah ‘print screen‘ mungkin sering didengar, terutama oleh kita para pengguna komputer. Tapi sistem PrintScreen buatan kolaborasi badan riset Max Planck Institute dan Saarland University berhasil meraih penghargaan karena memberikan alternatif mudah dan murah dalam membuat layar sentuh, via metode cetak biasa dengan printer konvensional. Sangat mengagumkan bukan?
PrintScreen adalah teknologi yang memungkinkan ‘produksi digital layar fleksibel serta kemudahan kustomisasi’. Intinya, Anda bisa mencetak layar sentuh di material apapun: karet, kertas, kulit, batu, logam hingga daun, asalkan mereka mempunyai permukaan rata. Hebatnya lagi, seluruh proses dapat dilakukan secara singkat, sederhana, dan tak memerlukan banyak biaya. Layar sentuh tersebut bisa dilipat, digulung, bahkan dipasang di kedua sisi material.
Saat membuat prototype suatu gadget, biasanya produsen harus memesan layar sentuh yang sudah tersedia, kemudian memikirkan agar touchscreen pas ditambatkan di sana. Dengan PrintScreen, Anda hanya perlu mendesain sirkuit atau tampilan layar, kemudian mencetaknya. Bagian menyala pada touchscreen menggunakan lapisan electroluminescent, banyak digunakan sebagai medium penerang, berketebalan 120 micrometer.
Display dapat dibentuk sesuai keinginan Anda, termasuk bentuk-bentuk tak biasa. Demi memudahkan pengguna berkreasi, tim perancang PrintScreen menyediakan tiga tipe ‘design primitive‘; single segment (warna solid, outline, berpola dan bitmap), multi-segment seperti angka pada jam digital, dan matrix (seperti pixel, dengan jarak dan bentuk titik yang bisa Anda kustomisasi sendiri).
Info menarik: TouchPico Bisa Mengubah Permukaan Datar Menjadi Perangkat Layar Sentuh
Sebenarnya PrintScreen memiliki empat lapisan super-tipis, terdiri dari konduktor transparan di bagian atas, fosfor, layer dielectric dan konduktor perak. Selesai dicetak, ia sangat fleksibel serta tak mudah rusak, dan desainer bisa memanfaatkan material-material sehari-hari sebagai bahan dasarnya. Seperti apa PrintScreen? Saksikan video presentasi ini:
Tak hanya menawarkan metode input layar sentuh pada bidang asimetris, dengan sedikit utak-atik, game sederhana a la Pong dapat berjalan di sana. Tambahkan PrintScreen pada strap arloji, dan Anda mendapatkan sistem input baru. Program input touchscreen tersebut untuk mengangkat video call, dan Anda baru saja meng-upgrade jam tangan normal menjadi ‘semi-smartwatch‘.
Dibuat oleh trio peneliti Simon Olberding, Michael Wessely dan Jürgen Steimle, kehadiran PrintScreen baru saja memberikan kita platform revolusioner untuk berkreasi serta menjadi dasar dari penciptaan perangkat-perangkat inovatif baru selanjutnya. Silakan baca makalah lengkapnya via link ini.
Via Gizmodo. Sumber: Embodied.mpi-inf.mpg.de.