Dark
Light

PriceBook Hadirkan Optimasi Versi Mobile untuk Imbangi Pertumbuhan Pasar E-commerce Indonesia 2015

1 min read
September 9, 2014

Pertumbuhan e-commerce Indonesia diperkirakan akan meningkat dari US$0,56 miliar di tahun 2011, menjadi US$3,65 miliar pada tahun 2015 mendatang. Pertumbuhan pasar yang menggiurkan ini disampaikan CEO PriceBook Tomonori Tsuji di Jakarta, Senin (8/9) kemarin. Fakta ini mendorong PriceBook untuk memanfaatkan ledakan volume konten online dari sekarang, dengan meningkatkan jumlah pelanggan, pedagang, distributor, dan produsen. Pricebook juga memperkenalkan versi situs yang dioptimasi untuk tampilan mobile untuk memudahkan pengguna dalam mencari perbandingan harga dari berbagai jenis produk melalui ponsel.

“Ukuran pasar e-commerce Business-to-Consumer (B2C) di Indonesia diperkirakan akan meningkat dari US$0,56 miliar di 2011, menjadi US$3,65 miliar pada 2015. Jadi, negara ini mempunyai potensi besar untuk pasar e-commerce,” tutur Tsuji seperti dikutip portal berita Viva. Pricebook yang berasal dari Jepang sendiri diluncurkan di Indonesia bulan Desember 2013.

Untuk menggenjot pasar, PriceBook menggandeng lebih banyak pedagang yang ingin menjual produknya. Tercatat ada lima ribu merchant yang bergabung  Pricebook.

Layanan Pricebook hingga saat ini masih gratis, namun Head of Business Development PriceBook Ali Reza menegaskan tak sembarang pedagang atau orang bisa menjajakan produknya di situs PriceBook. Berdasarkan data yang mereka miliki, 34,6 persen orang Indonesia ingin diyakini terkait dengan barang yang akan dibelinya.

PriceBook juga membandingkan antara transakasi e-commerce yang terjadi Indonesia dengan Jepang. Data PriceBook menunjukan Jepang unggul dengan transaksi sukses mencapai  99,97 persen, gagal transaksi tiga orang, dan komplain satu hingga dua orang. Sedangkan Indonesia sukses transaksi mencapai 98 persen, namun gagal transaksi 200 orang, dan komplain bisa mencapai hingga 100 orang.

Ali juga menjelaskan seleksi ketat yang dilakukan PriceBook merupakan langkah dalam misi mengedukasi masyarakat tentang produk, toko, brand — termasuk spesifikasi produk dan reputasi toko.

“Kita lihat dulu reputasinya, rekber (rekening bersama), after sale-nya bagaimana, dan pengirimannya harus bagus,” ujar Ali.

PriceBook sebagai situs pembanding harga menawarkan layanan bagi pebelanja online dalam memilih produk, dan penjual menawarkan produknya. Situs ini memberikan fitur pembanding harga, toko, ulasan produk dari pengguna, hingga forum untuk berinteraksi dan reputasi bagi penjual. Semua bertujuan memberikan gambaran yang lengkap bagi pembeli sebelum mengambil keputusan.

Semakin meningkatnya akses internet melalui ponsel mendorong PriceBook untuk meluncurkan mobile website. Situs versi mobile dihadirkan untuk menambah kenyamanan pengguna dalam mengakses situsnya melalui ponsel. Langkah ini diambil untuk mengantisipasi peningkatan pengunjung PriceBook dari ponsel (termasuk smartphone) yang sudah mencapai angka 65 persen.

[Ilustrasi foto: Shutterstock]

Previous Story

Merangkul Fossil Group, Apakah Intel Berniat Menciptakan Wearable Tech Baru?

Next Story

[Panduan Pemula] Cara Membuat WiFi Hotspot di Android

Latest from Blog

Don't Miss

CEO Telunjuk Hanindia Narendrata

Hanindia Narendrata: Keberuntungan Membawa Telunjuk Melanjutkan Mimpi

Di akhir tahun 2021 platform pembanding harga Telunjuk diakuisisi oleh
Platform pembanding harga Telunjuk meresmikan produk terbarunya Compas dalam versi beta, sebuah dasbor e-commerce market insight untuk pelaku online UMKM

Telunjuk Resmi Rilis Layanan Compas, Dasbor Analisis Pasar E-commerce

Platform pembanding harga Telunjuk meresmikan produk terbarunya Compas dalam versi