Sesi #SelasaStartup kembali hadir dan kali ini mengupas peranan teknologi meningkatkan bisnis UKM di Indonesia dengan pemberdayaan pemilik warung tradisional. Warung Pintar, yang diinisiasi East Ventures, memiliki visi menaikkan kelas warung tradisional untuk mampu bersaing dengan gerai ritel modern.
Hadir sebagai pembicara COO Warung Pintar Harya Putra yang membahas lebih lanjut seperti apa kondisi kepemilikan warung tradisional saat ini dan bagaimana teknologi bisa membantu mereka menjalankan bisnis lebih baik lagi.
Kondisi warung tradisional
Sejak dulu, warung tradisional sudah hadir di berbagai kawasan, menawarkan produk makanan, minuman hingga kebutuhan rumah tangga untuk masyarakat umum. Konsepnya yang sederhana, mengandalkan relasi antar pemilik warung dan pembeli, menjadikan warung tradisional rutin dikunjungi pembeli.
Meskipun demikian, faktanya saat ini dari sekitar dua juta lebih warung tradisional yang tersedia di Indonesia, kebanyakan belum dilengkapi dengan jumlah produk secara konsisten, sistem inventori yang akurat, manajemen finansial yang efisien, hingga kegiatan pemasaran.
Beberapa kekurangan tersebut menjadikan warung tradisional menjadi kuno dan terlihat enggan berubah dan berinovasi. Warung Pintar kemudian mencoba menjembatani kebutuhan pemilik warung dengan supplier yang relevan hingga meningkatkan layanan.
“Kita melihat warung tidak akan pernah bisa bersaing dengan gerai ritel modern jika tidak adanya perubahan. Dengan alasan itulah kami mulai mengembangkan layanan,” kata Harya.
Peranan dan penerapan teknologi
Tidak bisa dipungkiri teknologi pada akhirnya menjadi sangat penting agar warung tradisional bisa bertransformasi menjadi lebih baik. Harya melihat minat besar masyarakat Indonesia yang ingin menjadi pemilik bisnis atau entrepreneur, bisa di-cater dengan penerapan teknologi. Warung tradisional pun bisa memanfaatkan teknologi tersebut dengan implementasi IoT dan data analytics. Warung Pintar ingin membantu pemilik warung menjadi lebih cerdas menjalankan usaha memanfaatkan teknologi.
Makin terbiasanya masyarakat Indonesia menggunakan smartphone dan peningkatan penetrasi internet dinilai membantu mempercepat proses inovasi warung tradisional mengadopsi teknologi.
“Konsep kita tentunya sederhana yaitu empowerment dan terus mendukung pemilik warung tradisional. Di sisi lain Warung Pintar juga masih terus belajar untuk memberikan layanan yang berguna,” kata Harya.