Sejak diakuisisi Microsoft, LinkedIn sepertinya cukup sibuk melebarkan sayapnya merambah ranah-ranah baru. Sebelumnya, LinkedIn sempat menyajikan konten video orisinil, sekarang giliran ranah pendidikan yang mereka cicipi dengan diluncurkannya LinkedIn Learning.
LinkedIn Learning pada dasarnya merupakan portal belajar online untuk pengguna individu maupun yang tergabung dalam korporasi. Dalam menjalani debutnya, LinkedIn Learning siap menyuguhkan sekitar 9.000 topik pembelajaran yang mencakup hampir segala bidang, mulai dari pemrograman, menulis sampai akuntansi.
Jumlah tersebut terbilang luar biasa untuk sebuah portal elearning baru. Tapi jangan salah, sebab di tahun 2015 LinkedIn sebenarnya sempat mengakuisisi salah satu portal belajar online yang amat populer, Lynda.com, dan LinkedIn Learning bisa dibilang sebagai reinkarnasi darinya.
Yang membedakan LinkedIn Learning dari Lynda.com adalah integrasi analytics LinkedIn sehingga perusahaan bisa memonitor progress karyawan-karyawannya. Elemen kurasi turut tersedia, dimana pengguna akan diberi rekomendasi topik-topik pembelajaran yang paling populer di kalangan seprofesinya.
Untuk mengakses LinkedIn Learning, pengguna harus menjadi pelanggan LinkedIn Premium terlebih dulu. Selanjutnya, mereka akan menerima 25 topik pembelajaran baru setiap minggunya. LinkedIn rencananya juga akan menyediakan paket berlangganan khusus untuk perusahaan yang mencakup seluruh karyawannya.
Dalam kesempatan yang sama, LinkedIn juga mengumumkan sejumlah pembaruan terhadap produk utamanya yang meliputi desain baru pada versi desktop, penyajian konten berita yang lebih baik dan dukungan chat bot pada layanan messaging-nya.
Sumber: TechCrunch dan LinkedIn.