Tahun ini marketplace jasa di Indonesia mendapat traksi yang menarik. Konsumen mulai melirik internet sebagai sarana efektif mendapatkan orang yang bisa membantu mereka menyelesaikan suatu pekerjaan, tak terkecuali di sektor domestik atau rumah tangga. Sejauh ini belum ada marketplace jasa sektor ini yang berhasil berkembang secara nasional. Khusus untuk daerah Banjarmasin, hadir Popok Banjar yang didirikan Husnayudi Arief.
Menurut Husnayudi, yang biasa dipanggil Yudi, Popok Banjar dibuat sekitar awal Mei 2016. Yang melatarbelakangi pendirian Popok Banjar adalah kebingungan Yudi dan istri mencari jasa baby sitter di Banjarmasin. Awalnya mereka mencari referensi penyalur di internet, tapi masih belum yakin dengan tingkat keamanannya.
“Saya masih ragu dengan penyalur konvensional karena tenaga yang mereka salurkan rata-rata berasal dari luar. Ditambah maraknya pemberitan di media tentang kekerasan dan penculikan anak dan bayi,” ujar Yudi.
Ia berupaya memecahkan masalah pengawasan dengan cara memasang CCTV. Meskipun demikian pencarian babysitter secara konvensional memerlukan waktu yang lama dan biasanya konsumen tidak bisa memilih babysitter sesuai keinginan mereka. Dari permasalahan ini, dia lantas memikirkan untuk membuat jasa penyalur online. Di dalam konsep layanannya konsumen bisa memilih babysitter/perawat/asisten rumah tangga melalui smartphone.
“Layanan kami menyertakan CCTV Online gratis sebagai fitur andalan layanan Popok Banjar. Tenaga yang kami rekrut juga berasal dari daerah Banjarmasin dan sekitarnya yang identitas dan alamatnya jelas untuk meminimalisir resiko seperti pencurian atau penculikan bayi,” jelasnya.
Secara umum, fitur yang menjadi andalan Popok Banjar adalah kelengkapan CCTV yang dipasang sebagai kelengkapan secara gratis, pencarian kebutuhan babysitter/perawat/asisten rumah tangga secara online yang bisa dipilih sendiri termasuk melakukan wawancara terlebih dahulu, identitas tenaga kerja yang jelas karena berasal dari kawasan Banjarmasin dan sekitarnya, dan tenaga tersebut sudah diseleksi terlebih dahulu sesuai pengalaman kerja.
Sejauh ini kesulitan yang dihadapi adalah mencari tenaga kerja yang sesuai kriteria dan persyaratan kualifikasi, padahal di sisi permintaan sangat tinggi. Model bisnis Popok Banjar adalah mengambil komisi 20-30% dari biaya yang dibayarkan konsumen.
Popok Banjar menjanjikan kehadiran aplikasi Android di bulan November ini, sementara untuk platform iOS bulan Maret 2017 mendatang.
Pendanaan dan target pengembangan
Yudi mengatakan saat ini layanan Popok Banjar masih bersifat swadana. Ia melanjutkan, “Ada beberapa investor yang tertarik bergabung dan ingin menginvestasikan dananya, namum masih kami pending karena masih mempelajari sistem pembagian penghasilan untuk model bisnis seperti ini,” ujar Yudi.
Ia menambahkan, saat ini sudah ada dua investor yang tertarik untuk bergabung dan membuka layanan seperti Popok Banjar di daerah Malang dan Balikpapan. Sejauh ini, Yudi masih belum mengiyakan karena masih mempelajari bagaimana skema profit sharing dan pengawasan terhadap investor di kedua daerah tersebut.