Buat Platform Turnamen Esports, Padiplay Dukung Komunitas Gamer Amatir

Keberadaan Padiplay akan memudahkan komunitas gamer untuk membuat kompetisi sendiri

Jumlah pemain aktif bulanan Mobile Legends di Indonesia mencapai 31 juta orang, mengutip data dari IndoTelko. Sementara itu, dalam Mobile Legends Pro League, turnamen Mobile Legends paling bergengsi di Indonesia, hanya ada 8 tim yang bertanding. Jika masing-masing tim memiliki 6 pemain (dengan 1 cadangan), maka total pemain profesional di MPL hanyalah 48 orang.

Dari sini, terlihat bahwa meskipun ada banyak gamer di Indonesia, tapi gamer yang bisa menjadi atlet esports profesional dan berlaga di turnamen bergengsi, jumlahnya hanya segelintir saja. Untungnya, Moonton mulai menyelenggarakan Mobile Legends Developmental League, sehingga ada lebih banyak pemain Mobile Legends yang bisa berlaga di turnamen profesional. Hanya saja, pada akhirnya, tetap ada jutaan pemain Mobile Legends yang harus puas hanya menjadi penonton.

Padahal, turnamen untuk pemain amatir dan semi-pro juga sama pentingnya dengan turnamen profesional dalam mengembangkan ekosistem esports. Keberadaan komunitas gamer yang aktif mengadakan turnamen di tingkat grassroot juga bisa menguntungkan developer game, karena turnamen amatir dapat meningkatkan engagement para pemain.

Piramida ekosistem esports.

Lalu, bagaimana jika para pemain amatir ingin ikut merasakan serunya berlaga di turnamen esports? Kabar baiknya, saat ini, telah muncul sejumlah platform turnamen esports yang memudahkan komunitas atau bahkan individu untuk membuat turnamen esports. Salah satunya adalah Padiplay.

 

Sekilas tentang Padiplay

Padiplay merupakan platform turnamen esports yang didirikan oleh Budi Santoso Asmadi, yang kini juga menjabat sebagai CEO Padiplay. Platform tersebut mulai dibangun pada Mei 2019 dan diluncurkan pada Agustus 2019. Budi menjelaskan, dia tertarik untuk membuat Padiplay setelah melihat banyaknya gamer di Indonesia.

"Menurut data dari Decision Lab, jumlah pemain game di Indonesia mencapai 100 juta orang, hampir separuh dari total penduduk di Indonesia," ujar Budi dalam wawancara bersama Hybrid. Para gamer ini dibagi ke dalam 3 kategori: gamer PC, konsol, dan mobile. Di antara ketiga jenis gamer tersebut, mobile gamer memiliki jumlah paling banyak dan pertumbuhan paling pesat. TIdak heran, mengingat Indonesia memang merupakan mobile-first.

Budi juga percaya, industri game dan esports di Indonesia masih akan terus tumbuh dalam 10 tahun ke depan. Buktinya, jumlah view dari sejumlah turnamen esports besar di Indonesia menembus angka jutaan. "Kami lalu tertarik untuk mengembangkan platform yang bisa menjadi wadah esports, sehingga para event organizer dan pemain atau tim bisa join," ujarnya.

Ketika ditanya tujuannya untuk membuat Padiplay, Budi menjelaskan, scene esports layaknya piramida. Para pemain esports profesional ada di puncak piramida dan pemain biasa di dasar piramida. Jumlah pemain esports profesional memang sedikit, tapi ekosistem esports profesional sudah terbentuk dengan baik. Pemain esports pro bisa bertanding di turnamen besar yang diadakan secara rutin. Sebaliknya, meskipun jumlah pemain amatir jauh lebih banyak, tidak banyak turnamen yang tersedia untuk mereka.

Turnamen esports kini bisa menarik banyak penonton.

"Kami survei di beberapa daerah, banyak pemain game yang juga mau ikut turnamen tapi tidak punya wadahnya," ungkap Budi. "Bagaimana kalau kita jadi wadah untuk banyak turnamen, yang tersebar sampai pelosok? Kami lalu membuat platform yang bisa diakses secara online. Alasannya, event organizer kan biasanya hanya bergerak secara lokal. Misalnya, mereka ada di Cikarang, ya pemain yang bisa ikut hanya pemain yang ada di Cikarang saja." Sementara jika turnamen diadakan online, maka semua gamer -- asalkan mereka punya koneksi internet yang memadai -- akan bisa ikut dalam kompetisi itu.

 

Mekanisme Padiplay

Padiplay layaknya situs agregasi turnamen esports. Di Padiplay, Anda bisa menemukan banyak turnamen esports dari berbagai game, mulai dari mobile game seperti Mobile Legends, game PC seperti Counter-Strike: Global Offensive, sampai game konsol seperti FIFA. Jika tertarik untuk ikut dalam sebuah turnamen, Anda juga bisa langsung mendaftarkan diri melalui situs Padiplay.

Tak hanya itu, Anda juga bisa menggunakan platform Padiplay untuk membuat turnamen esports sendiri. Membuat kompetisi esports di Padiplay cukup mudah. Anda hanya perlu mendaftarkan diri di situsnya dan melakukan verifikasi email. Setelah itu, Anda bisa masuk ke bagian "Organize" untuk membuat turnamen sendiri. Anda lalu akan diminta untuk memasukkan nama turnamen, menentukan game yang akan dimainkan, jumlah peserta, total hadiah, serta format pertandingan, misalnya single-elimination.

Padiplay juga bisa menampilkan informasi caster jika Anda ingin menggunakan jasa caster dalam turnamen yang Anda buat. Setelah menentukan segala sesuatu tentang turnamen yang Anda inginkan, Anda bisa mempublikasikan kompetisi tersebut. Turnamen yang Anda buat lalu akan muncul di situs Padiplay, memungkinkan para pemain untuk melihat informasi terkait kompetisi tersebut dan mendaftarkan diri jika mereka tertarik.

Tampilan halaman ketika hendak membuat turnamen esports di Padiplay.

Budi mengaku, selain menjadi platform turnamen esports, Padiplay juga ingin mengembangkan komunitas gamer. "Sejauh ini, ada sekitar 100 komunitas yang telah menggunakan Padiplay. Dan jumlah komunitas yang pernah menggunakan platform Padiplay untuk turnamen online atau offline, ada sekitar 58 komunitas," ujarnya. Sementara jumlah tim yang terdaftar di Padiplay mencapai sekitar 5 ribu tim.

Menurut Budi, paling banyak, komunitas di Padiplay berasal dari Kalimantan, walau juga ada banyak yang berasal dari Jawa. Sementara game yang memiliki komunitas paling banyak adalah Mobile Legends, diikuti oleh PUBG. "Kita juga merupakan community hero dari Moonton. Karena kita memang punya turnamen mingguan untuk Mobile Legends. Kita juga menjadi rekan Tencent untuk PUBG Mobile," aku Budi.

Padiplay bukan satu-satunya platform yang ingin mengembangkan komunitas gaming dan esports di Indonesia. Yamisok merupakan platform lain yang juga tertarik mengembangkan komunitas gaming dan esports. Sama seperti di Padiplay, Yamisok juga merupakan situs agregasi turnamen esports. Kabar baiknya, Yamisok dapat membantu Anda untuk menemukan komunitas atau tim esports. Hanya saja, Anda tidak bisa membuat turnamen sendiri di sini.

Daftar turnamen yang tampil di Yamisok.

Apa yang bisa Anda buat di Yamisok adalah komunitas game. Untuk itu, Anda cukup masuk ke bagian "Komunitas" dan menekan tombol "Buat Komunitas". Kemudian, Anda akan diminta untuk menentukan nama komunitas, memberikan deskripsi, dan memilih jenis komunitas game yang hendak dibuat. Selain itu, Anda juga akan diminta untuk memberikan nomor telepon, nomor identitas beserta foto identitas. Tampaknya, hal ini ditujukan agar orang-orang tidak sembarangan membuat komunitas dan membiarkannya terbengkalai begitu saja.

 

Monetisasi dan Rencana Padiplay ke Depan

Anda bisa menggunakan platform Padiplay untuk mencari turnamen dan membuat kompetisi secara gratis. Lalu, darimana sumber penghasilan Padiplay? Pada dasarnya, ada 2 sumber pemasukan Padiplay. Pertama adalah sponsor. Ketika sebuah perusahaan memutuskan untuk menjadi sponsor dari turnamen di Padiplay, maka mereka harus menyiapkan total hadiah dan menyediakan dana untuk penyelenggaraan turnamen, termasuk bayaran untuk Padiplay.

Bukopin merupakan salah satu sponsor Padiplay. Dari sektor perbankan, Padiplay juga pernah didukung oleh BRI. Sponsor Padiplay tak melulu datang dari sektor perbankan, tapi juga industri lain, seperti asuransi, startup, dan bahkan universitas. "Kita juga pernah mengadakan turnamen untuk MRT," ujar Budi. Mengingat semakin banyak perusahaan non-endemik yang masuk ke dunia esports, tidak heran jika sponsor Padiplay berasal dari berbagai industri.

Selain sponsor, sumber pemasukan Padiplay yang lain adalah pengadaan turnamen premium. Yang dimaksud dengan turnamen premium adalah kompetisi yang memiliki biaya pendaftaran. "Jika komunitas membuat turnamen premium, mereka akan membagi hasilnya dengan kami," kata Budi. "Karena mereka menggunakan payment gateway Padiplay. Dan kita juga akan bantu adakan siaran live turnamen mereka."

Budi berkata, Padiplay berharap bahwa komunitas yang ada di bawah Padiplay juga akan bisa berkembang. "Kami tidak membangun komunitas sekedar untuk menambah database. Kami ingin mengembangkan esports bersama komunitas," ujarnya. Dia berharap, komunitas game juga bisa tumbuh secara komersil. Karena itu, sebuah sponsor bisa memutuskan untuk mensponsori Padiplay atau komunitas game terentu. Tak berhenti sampai di situ, di masa depan, Padiplay juga berencana untuk menambahkan fitur commerce alias belanja di situsnya. Melalui fitur ini, komunitas gaming akan bisa menjual berbagai merchandise mereka, sama seperti yang dilakukan oleh tim-tim profesional.

Sebagai platform turnamen esports, fokus Padiplay saat ini adalah untuk mengadakan turnamen esporst secara online. Namun, Budi bercerita, dalam 2 tahun ke depan, dia ingin agar Padiplay punya 100 "kantor" yang bisa berfungsi sebagai gaming house atau keperluan siaran turnamen. "Karena itu kita sekarang sedang giat-giatnya mencari investasi," ujarnya. Setelah hal ini tercapai, Padiplay akan fokus pada penyelenggaraan turnamen online dan offline. "Kita juga akan grab local brand untuk jadi sponsor kita. Karena sejauh ini, mereka tidak ada eksposur ke kegiatan seperti ini," ungkapnya.

 

Penutup

Sama seperti fans sepak bola yang bermimpi untuk menjadi Cristiano Ronaldo atau Lionel Messi, tidak aneh jika para pemain Mobile Legends berharap bisa menjadi superstar seperti Muhammad "Lemon" Ikhsan atau Muhammad "Udil" Juliansyah. Turnamen komunitas bisa menjadi tempat bagi para pemain amatir atau bahkan semi-pro untuk mengasah kemampuan mereka. Selain memberi panggung pada para pemain amatir, keberadaan turnamen di tingkat komunitas ini juga penting untuk mendorong regenerasi pemain profesional. Dan keberadaan platform turnamen esports seperti Padiplay akan memudahkan komunitas untuk menggelar turnamen esports.

Sumber header: Digital Trends