Solusi untuk layanan pencarian kerja dan human resource terus diciptakan dan berinovasi untuk menghasilkan proses paling sederhana, efisien dan akurat. Berangkat dari visi tersebut, Nusatalent beroperasi. Nusatalent fokus pada bidang human resource (HR) dengan solusi yang didesain untuk membantu pekerjaan tim HR.
Nusatalent mengembangkan dua buah produk. Pertama adalah layanan head hunting yang dikembangkan untuk membantu tim HR melakukan pencarian kandidat, interview kandidat, dan akhirnya memberikan rekomendasi kepada tim HR kandidat yang cocok.
Produk kedua adalah sebuah perangkat lunak untuk membantu tim HR membuat rencana perekrutan dan menggunakan database NusaTalent untuk mencari kandidat yang cocok dengan filter-filter yang ada.
Chief Strategy Officer Nusatalent Vincentia Sherren kepada DailySocial bercerita, Nusatalent mulai beroperasi sejak Maret 2018 dengan status pendanaan secara bootstrap. Dua produk NusaTalent tersebut menjadi produk unggulan bisnis mereka.
“NusaTalent ada pada tahap bootstrapping dan sedang melakukan pembicaraan dengan beberapa venture capital dan angel investor,” kisah Sherren.
Dengan dua produk unggulannya saat ini, ada dua jenis pengguna yang menjadi target. Pertama mahasiswa yang membutuhkan informasi dan kesempatan magang atau fresh graduate yang sedang mencari pekerjaan. Target kedua adalah perusahaan yang membutuhkan jasa head hunting dan perangkat lunak perekrutan.
“Partnership dengan kurang lebih 100 perusahaan dengan total database 5000 mahasiswa,” ujar Sherren tentang capaian mereka saat ini.
Pihak Nusatalent cukup optimis untuk bisa terus bertahan, berkembang, dan diterima masyarakat. Alasannya mereka telah berhasil melewati tahap validasi pasar dan masih berjalan dengan baik. Kini untuk sisa tahun 2018 pihak NusaTalent menargetkan untuk menambah jumlah pengguna mahasiswa yang ada di dalam sistem mereka untuk bisa ditawarkan ke perusahaan yang cocok dan membutuhkan.
“Target dan rencana tahun ini adalah memiliki database kurang lebih 20 ribu mahasiswa untuk dapat disalurkan kepada perusahaan-perusahaan karena kami ingin membantu mahasiswa yang sangat sulit sekali mencari pekerjaan karena persaingan yang ketat,” tutup Sherren.