Dark
Light

Platform E-commerce Joint Venture Salim Group dan Lotte Akan Beroperasi 2017

1 min read
February 23, 2016

Salah satu keluarga konglomerat Indonesia Salim telah menandatangani persetujuan pembentukan Joint Venture (JV) e-commerce dengan raksasa ritel Korea Selatan Lotte. Kolaborasi ini akan memanfaatkan jaringan ritel Lotte di Indonesia dan jaringan Salim Group yang diperkirakan mulai beroperasi di awal tahun depan (2017). Kerja sama Salim dan Lotte bakal menjadi JV Indonesia-Korea Selatan kedua di sektor e-commerce setelah Elevenia.

Berdasarkan pemberitaan media Korea Selatan kemarin (22/2), Chairman Lotte Group Shin Dong-bin dan Chairman Salim Group Anthoni Salim telah sepakat melahirkan bisnis baru melalui JV yang akan terjun di industri e-commerce. Di bulan September lalu, Anthoni bulan September lalu memang menegaskan rencana Salim Group memasuki pasar e-commerce Indonesia, seperti halnya sejumlah konglomerat lain, dan kemitraan dengan Lotte menjadi realisasinya.

Tak ada kata terlambat, pihaknya menargetkan mampu meraup kue dari total nilai industri yang diharapkan bernilai $20 Miliar pada tahun 2020 nanti. Sejauh ini tidak disebutkan berada modal yang bakal dikuncurkan untuk JV ini, tapi melihat bagaimana Elevenia membangun bisnisnya, setidaknya 1,5 triliun Rupiah harus disiapkan JV ini untuk mengejar ketertinggalan dibanding layanan e-commerce yang sudah ada.

Sejauh ini Lotte tercatat memiliki satu department store, 41 toko ritel, 31 franchise restoran cepat saji, dan lainnya di Indonesia. Sementara Salim Group memiliki cabang bisnis yang beragam seperti pangan, infrastruktur, logistik, telekomunikasi, media, dan real estate. Salim juga memiliki 11.000 gerai Indomaret yang akan menjadi bagian rencana besar solusi platform e-commerce masa depan ini.

Melalui Indomaret, nampaknya kedua belah pihak akan mengimplementasikan konsep O2O (online-to-offline) yang terintegrasi dengan seluruh toko ritel Lotte dan memperkenalkan jajaran produk terbaik dan terbaru melalui platform e-commerce tersebut.

Di bawah kepemimpinan Shin, Lotte memang telah agresif menyasar pasar Asia Tenggara terutama Indonesia sebagai pasar kunci bisnisnya. Deal Street Asia mengelaborasikan bahwa skemanya kali ini didasari kesempatan yang terbuka dari populasi dan demografi Indonesia yang sangat potensial. Momentum yang turut dimanfaatkan adalah rampungnya roadmap e-commerce yang memberi kejelasan dan masa depan industri ini untuk pembangunan ekonomi digital nasional.

Previous Story

Mulai 2017, Mobil Buatan Volvo Tak Lagi Perlukan Kunci Fisik

Next Story

Sasar Kelas Menengah, Alcatel Sodorkan Tiga Smartphone 4G, Pop 4, Pop 4+ dan Pop 4s

Latest from Blog

Don't Miss

Blibli rayakan ulang tahun ke-12

Ulang Tahun ke-12, Blibli Hadirkan Program “Blibli Annive12sary”

Dengan persaingan yang semakin ketat, eksistensi sebuah e-commerce di Indonesia
TikTok Shop

TikTok Shop Tingkatkan Fitur dan Fasilitas Menjelang Tahun Ketiganya di Indonesia

TikTok merupakan salah satu media sosial yang paling digandrungi saat