Dark
Light

Platform Blog Multiply Resmi Ditutup, Luncurkan Platform E-Commerce Versi Baru Tahun Depan

1 min read
December 1, 2012

Seperti yang direncanakan, Multiply hari ini resmi menutup platform blog (dan jejaring sosial) yang telah hadir sejak tahun 2004. Multiply resmi berpindah secara penuh ke platform e-commerce, pivot yang mulai dilakukan sejak tahun 2010. Untuk menunjang pengalaman yang lebih baik, Multiply bakal membuat platform yang benar-benar baru (termasuk logo baru) per tahun 2013 mendatang.

Kami berbincang dengan CEO Stefan Magdalinksi dan Country Manager Indonesia Daniel Tumiwa tentang kondisi Multiply dan rencana-rencananya di masa mendatang. Tentu saja perbincangan diawali tentang kondisi penutupan jejaring sosial dan blog yang sempat menjadi polemik. Pengguna jejaring sosial yang berjumlah 2,3 juta orang di seluruh dunia terpaksa angkat kaki mengingat keberadaannya sudah tidak sesuai dengan visi Multiply. Belum lagi biaya pemeliharaannya yang memberatkan bagi perusahaan.

Per tanggal 1 Desember ini pengguna tidak bisa lagi mendaftar ataupun melakukan kegiatan baru di blog Multiply. Meskipun demikian, diberikan masa tenggang hingga satu bulan (hingga 1 Januari 2013) kepada pengguna blog Multiply untuk memindahkan data-datanya ke penyedia layanan lain, misalnya Blogspot dan Tumblr. Sudah tersedia Tools yang memudahkan migrasi ini.

Kembali ke area e-commerce, Magdalinski menyebutkan bahwa kegiatan e-commerce di Multiply telah berkembang dengan sangat pesat. Untuk periode Januari hingga November 2012, dibandingkan tahun sebelumnya jumlah transaksi bertumbuh sebanyak 11 kali lipat, nilai transaksi meningkat 13 kali lipat dan jumlah pembeli bertumbuh sebesar 8 kali lipat. Multiply yakin bahwa 2013 akan menjadi periode yang menarik untuk kematangan kegiatan e-commerce di Indonesia.

Saat ini fokus pengembangan tim Multiply, sejak pemindahan kantor pusat dari Florida ke Jakarta, adalah pembuat platform baru yang bakal menghadirkan fitur yang lebih komprehensif dan user experience yang lebih baik. Platform yang ada sekarang, yang merupakan peninggalan situs jejaring sosial, tidak sepenuhnya mudah dimodifikasi untuk memberikan fitur-fitur e-commerce yang lebih baik. Fokus kegiatan e-commerce tetap di Indonesia dan Filipina, dengan tidak menutup kemungkinan untuk ekspansi ke negara-negara Asia Tenggara lain di waktu yang tepat.

Fokus di tahun 2013 adalah untuk meningkatkan kualitas penjual, tidak hanya soal kuantitas. Penjual online (online seller) memang sedikit berbeda dengan teknik-teknik penjualan secara offline dan ini menjadi perhatian Multiply supaya para penjual bisa memasarkan jualannya secara baik. Salah satu langkah adalah mendorong lahirnya lebih banyak professional online seller yang bisa membantu para penjual untuk mengkonversi jualannya dari model konvensional ke metode online.

Selain itu, seperti yang disebutkan sebelumnya, fokus 2013 adalah meningkatkan kepuasan pelanggan. Hal yang paling penting adalah mendapatkan kepercayaan bahwa berbelanja secara online adalah aman dan barang yang diperoleh adalah yang sesuai dengan yang diinginkan. Tersedia jaminan-jaminan supaya konsumen puas dan mau berbelanja lagi di tempat yang sama. Tak lupa Multiply juga selalu berusaha memberikan promosi-promosi yang menarik (terutama di sisi harga).

Multiply bersama dengan Asosiasi E-Commerce Indonesia juga secara bersama mendorong hadirnya peraturan yang lebih jelas tentang e-commerce dan tak lupa memberikan edukasi kepada masyarakat tentang keamanan berbelanja secara online.

Hingga saat ini, jumlah penjual yang terdaftar mencapai lebih dari 100.000 penjual online, dari UKM hingga brand yang sudah mapan.

Previous Story

Pre-order Lumia 920 dan Lumia 820 Dimulai Sekarang!

Next Story

PriceArea Perkenalkan Tampilan dan Fitur Baru

Latest from Blog

Don't Miss

Blibli rayakan ulang tahun ke-12

Ulang Tahun ke-12, Blibli Hadirkan Program “Blibli Annive12sary”

Dengan persaingan yang semakin ketat, eksistensi sebuah e-commerce di Indonesia

Alasan Meta Rilis Threads, Pesaing Twitter

Elon Musk resmi membeli Twitter seharga US$44 miliar pada Oktober