Menyebarkan siaran pers lewat surel adalah salah satu strategi marketing yang efektif nan ekonomis bagi startup baru. Namun seringkali, banyak founder startup yang kurang memahami prinsip dasar menulis siaran pers karena tidak mengantung unsur 5 W + 1 H, tidak padat informasi, terlalu bertele-tele, dan terlalu “berjualan.” Akibatnya, media jadi tidak tertarik dan memilih untuk menghapus surel dari Anda di kotak masuk mereka.
Anda selaku founder startup perlu mengambil topik utama sebagai pitch untuk disampaikan ke media. Pemilihan topik yang menarik menjadi faktor utama dalam keputusan wartawan, apakah mereka akan mewawancarai Anda atau tidak.
Sebelum memilih topik, sebaiknya Anda cocokkan dulu antara segmen bisnis Anda dengan target pembaca dari media bersangkutan. Tujuannya sederhana, agar tujuan akhir Anda tercapai.
Anda juga bisa menyasar seluruh segmen media, caranya cukup sederhana. Setelah menentukan topik, Anda bisa mengganti gaya bahasa, cerita, angle berita, sesuai selera dari pembaca di media tersebut.
Tidak hanya bahasa yang bisa disesuaikan, tapi juga mengubah cara Anda menawarkan ide. Contoh sederhana, Anda menjual asuransi jiwa. Bagaimana cara membuat konten yang tepat untuk menarik perhatian media?
Untuk media yang menyasar pembaca usia menengah, coba pitch ide dengan menuliskan pentingnya agar tidak meninggalkan keluarga tanpa uang ketika meninggal. Lalu untuk situs berita di kolom blog tamu dengan mayoritas pembaca adalah orang tua, Anda membahas bagaimana asuransi dapat menyediakan pendidikan hingga perguruan tinggi untuk anak jika suatu hal yang tidak diingkan terjadi.
Untuk koran bisnis, Anda menuliskan artikel mengenai suatu keluarga yang berhutang ketika seseorang meninggal, dan bagaimana asuransi bisa meringankan beban itu.
Contoh 1: Konsumen potensial Anda ingin mengurangi pengeluaran biaya pendingin. Sementara, Anda menjual jendela. Maka, Anda pitch cerita tentang sumber daya yang terbuang di bumi; perubahan iklim; bagaimana kaca dibuat; dan bagaimana evolusi teknologi jendela selama ini.
Contoh 2: Konsumen Anda ingin berlibur di musim panas. Sementara, Anda adalah dokter kulit. Maka, pitch cerita bagaimana efek jangka panjang dari matahari dapat mempercepat penuaan; bintik hitam, tahi lalat, dan melasma muncul di kulit karena efek matahari; bagaimana tubuh memproduksi vitamin D dan apa tujuannya.
Artikel ini akan membahas lebih dalam bagaimana cara menulis pitch ide yang menarik agar dapat diliput oleh media. Berikut rangkumannya:
Selalu isi dengan 5 W dan 1 H
Sebenarnya ini adalah konsep dasar pemikiran yang diutarakan lewat pertanyaan. Siapa (who), apa (what), mengapa (why), di mana (where), kapan (where) dan bagaimana (how). Untuk memahami konsep ini, cobalah Anda wawancara diri sendiri dengan pertanyaan di atas.
Pitching cerita lokal
Berikutnya adalah mengisi konten Anda dengan cerita lokal yang terjadi di lingkungan sekitar pembaca. Misalnya, Anda memiliki bisnis spa di kota Anda, sebagian besar pelanggan Anda adalah berusia antara 35-50 tahun. Anda ingin melipatgandakan pendapatan, bagaimana cara Anda mendapatkan perhatian dari media tanpa harus mengeluarkan biaya pemasaran yang tinggi?
Caranya dengan membuat e-book gratis yang berisi masalah kulit wajah hormonal yang diinduksi, lalu sebar secara online. Judulnya bisa mengenai, “Lima Tips Perawatan Wajah yang Perlu Diketahui Perempuan Usia di atas 30 Tahun”. Atau tentang, “Perawatan Kulit Alami yang dilakukan Orang Jaman Dulu.”
Anda juga bisa mengajukan diri jadi sponsor dari kontes kecantikan lokal, mendatangi sekolah memberikan edukasi ke para siswa tentang bahaya paparan sinar matahari secara langsung, atau datang ke panti jompo memberikan perawatan wajah secara gratis untuk mereka.
Kegiatan yang menarik bersifat human interest ini sebenarnya sangat menarik perhatian wartawan untuk mereka liput. Umumkan ke wartawan kurang lebih beberapa minggu sebelum hari H mengenai rencana Anda dan seseorang akan muncul untuk meng-cover kisah Anda.
Terus melatih pitching
Usahakan untuk selalu menulis pitch Anda sebelum menggunakannya. Rajin-rajinlah untuk mengeditnya, latih terus pengucapannya, harus singkat dan padat. Pasalnya, wartawan belum mengenal Anda. Kondisinya sama ketika ponsel Anda dihubungi nomor asing, otomatis nada bicara Anda akan dingin.
Respons yang kurang lebih sama juga akan dilakukan oleh wartawan, ketika menerima surel asing dari Anda. Jika Anda ingin pitching ke wartawan, sebaiknya pikirkan apa saja alasan yang harus membuat media meliput Anda, mengapa mereka harus memilih Anda dibandingkan pengusaha lainnya. Tuliskan dalam bentuk beberapa kalimat saja.
Misal, Anda seorang penulis buku. Di kalimat pertama Anda menuliskan, “Satu dari dua orang Amerika ingin menjadi penulis buku”. Kalimat ini bukan mengenai Anda, tapi mengenai pembaca di media bersangkutan. Lalu tambahkan dengan hasil survei yang sebelumnya dilakukan suatu lembaga survei untuk mendukung kalimat pertama.
Kalimat kedua, Anda bisa memperkenalkan diri mulai dari nama hingga prestasi yang sudah diraih. Kalimat ketiga, Anda mengusulkan tulisan feature tentang bagaimana pembaca media bersangkutan bisa menjadi penulis sukses. Kemudian, lampirkan lima langkah yang perlu diketahi penulis agar bukunya dilirik pihak penerbit.
Terakhir, selipkan nomor ponsel Anda yang bisa mereka hubungi. Memberikan nomor ponsel menjadi indikasi bahwa Anda adalah orang yang cepat merespons. Jika ada surel atau nomor asing menghubungi Anda, langsung beri tanggapan. Jangan tunggu sampai esok hari.