Jangankan mengkloning satu situs, sebuah grup asal Silicon Valley mengembangkan mashup dari dua startup paling populer di Internet: Pinterest + Instagram dan mereka menamakannya Pinstagram. Saya memang bukan pengguna aktif Instagram, tetapi saya harus mengakui bahwa banyak orang Indonesia adalah pengguna aktif layanan ini, jadi Pinstagram mungkin bisa berguna.
Pinstagram menawarkan cara mudah dalam melihat gambar dari layanan Instagram lewat web, dikembangkan di Silicon Valley oleh Brandon Leonardo dan Pek Pongpaet yang bercanda untuk membuat “Pinterest untuk Instagram” sebagai proyek akhir minggu mereka. Pinstagram banyak diliput media, layanan ini menjadi layanan mashup yang sensasional dan diliput oleh hampir semua media teknologi baik online maupun offline, seperti Wired, Forbes, RWW, mereka ada dimana-mana.
Kami mendapatkan kesempatan untuk berbincang dengan para founder, Brandon Leonardo dan Pek Pongpaet serta dengan Aditya Herlambang, anggota tim ketiga dari Pinstagram yang bergabung paling akhir. Aditya sebelumnya bekerja sebagai adalah Software Engineer di Pulse News, aplikasi news reader untuk iPad/iPhone yang berbasis di Silicon Valley.
Ketika ditanya tentang mengapa mereka terinspirasi untuk membuat layanan ini, Pek Pongpaet menjwab, “Pinstagram dimulai dari sebuah candaan. Kami bertanya pada diri sendiri apa yang akan terjadi jika kami menggabungkan dua layanan jejaring sosial paling populer dan paling cepat tumbuh saat ini: Pinterest dan Instagram”. 50 juta lebih pengguna Instagram bertumbuh sangat pesat di seluruh dunia tetapi layanan ini dioptimasi untuk pengguna mobile dan bukan untuk pengguna desktop, sebuah celah yang ingin Brandon dan Pek isi.
Para founder melihat nilai dari layanan yang mereka kembangkan karena tidak ada cara yang baik dalam menampilkan Instagram di web sebelum Pinstagram. Mereka bermaksud untuk memberikan cara yang lebih mudah untuk melihat foto secara cepat, dan me-“Like” atau memberi komentar pada foto tersebut serta secara mudah untuk membagikan foto di luar layanan Instagram.
Dan sepertinya para pengguna menyukai ide yang dibawa oleh Pinstagram. Jumlah pengguna mereka bertumbuh sangat cepat. “Angka user rentention layanan kami tidak bisa dipercaya, kamu cukup terkejut bahwa orang tetap kembali lagi ke situs kami. Kami juga mendapatkan bahwa masukan dari pengguna kamu yang menginginkan fitur baru”, kata Aditya Herlambang, anggota tim Pinstagram yang bertugas untuk mengembangkan aplikasi iPad mereka.
Jadi setelah menyediakan pengalaman desktop yang menakjubkan, langkah selanjutnya adalah menyediakannya untuk tablet, saluran lain yang juga belum dioptimasi oleh Instagram. Tim Pinstagram memutuskan bahwa iPad adalah langkah besar selanjutnya untuk Pinstagram. “Kami telah siap untuk merilis versi iPad dari aplikasi Pinstagram yang dikembangkan oleh Aditya Herlambang. Saya pikir aplikasi iPad akan memberikan dampak yang besar atas bagaimana cara orang melihat foto Instagram mereka menggunakan iPad. Sejauh ini, aplikasi Pinstagram adalah salah satu aplikasi paling populer di App Store”, kata Brandon. (Versi iPad dari Pinstagram telah dirilis-ed).
Meskipun bertumbuh sangat pesat, popularitas Pinstagram sangat tergantung dari Instagram dan pertumbuhan pengguna mereka. Pinstagram bertaruh besar pada keberlangsungan Instagram, dan setelah akuisisi oleh Facebook, kondisi yang ada sepertinya tidak begitu baik bagi Pinstagram. “Dalam jangka pendek, Pinstagram tidak akan banyak berubah. Sebagai awal kami mungkin akan menambahkan fasilitas bagi non-pengguna Instagram untuk bisa menggunakan Pinstagram. Dalam jangka panjang kami akan melanjutkan untuk mengisi celah yang masuk akal yang ada pada fitur Instagram dan mengembangkan cara terbaik untuk melihat Instagram”, kata Brandon ketika ditanya tentang masa depan Pinstagram.