Salah satu kelebihan layanan macam Google Photos adalah kemampuannya mengindeks koleksi foto yang pengguna miliki supaya dapat dicari menggunakan kata kunci yang relevan. Kendati demikian, tidak sedikit pengguna yang khawatir soal privasinya kalau melihat koleksi fotonya tersimpan di server Google dan dianalisa.
Sebuah startup asal kota London melihat ini sebagai suatu peluang. Mereka menciptakan solusi alternatif yang pada dasarnya merupakan Google Photos versi lokal, yang berarti koleksi foto Anda tidak akan terendus oleh server.
Dinamai Pholio, ia sejatinya merupakan perpaduan hard disk eksternal dan komputer mini yang dibekali sistem deep learning. Jadi, selain mem-backup koleksi foto dan video pengguna, Pholio juga akan mengindeks semuanya agar menjadi searchable.
Istimewanya, pencarian dapat dilakukan selagi offline. Pengembangnya telah ‘melatih’ Pholio dengan jutaan gambar, dan Pholio dapat mengenali sekitar 20.000 kata kunci pencarian tanpa perlu tersambung ke internet. Kendati demikian, jika pengguna memutuskan untuk online, maka Pholio diyakini bisa mencari apa saja.
Pholio memiliki kapasitas sebesar 500 GB, atau 2 TB untuk versi Pro-nya. Pengguna bebas memilih untuk menyimpan foto atau video dalam resolusi asli, atau dalam versi yang dioptimalkan (3 – 4 MB untuk foto, serta resolusi 720p untuk video).
Fisik Pholio jauh lebih bongsor jika dibandingkan dengan hard disk eksternal berkapasitas yang sama. Di belakangnya tertanam sejumlah port, mulai dari port Ethernet, port USB sampai slot SD card. Perangkat ini sekarang sedang ditawarkan melalui situs crowdfunding Kickstarter seharga £299 (± Rp 5,4 juta).