Dark
Light

PhaseDev Luncurkan Spin-off Wayang Force: Mizan dan Seputar Indonesia

1 min read
August 5, 2011

PhaseDev nampaknya mulai memberikan tempat khusus kepada penerbit non-majalah untuk memiliki aplikasi digitalnya sendiri. Seputar Indonesia dan Mizan menjadi dua aplikasi terpisah dari Wayang Force yang khusus diterbitkan untuk iPad. Secara antarmuka, tampilannya tentu serupa dengan Wayang Force karena menggunakan engine yang sama. Perbedaan hanya di materi yang ditawarkan. Keduanya sudah tersedia untuk diunduh di App Store mulai awal Agustus ini.

Kedua aplikasi ini memberikan pendekatan berbeda untuk berjualan. Mizan memberikan harga relatif murah untuk buku-buku jualannya, berkisar antara $1.99-$2.99, dengan kekhususan satu buku buatan Komaruddin Hidayat, Memahami Bahasa Agama yang dibanderol dengan harga $6.99. Seputar Indonesia di lain pihak, menggratiskan seluruh edisi korannya, baik yang lama maupun yang terbaru. Edisi Seputar Indonesia di aplikasi iPad-nya diperbarui secara harian di pagi hari.

Keputusan Seputar Indonesia untuk menambah readership melalui dunia digital patut diapresiasi. Sampai sekarang setahu saya belum ada surat kabar lain yang “merelakan” materinya untuk bebas diunduh. Kompas sendiri dalam paket digitalnya memberikan opsi yang dioptimalkan untuk iPad melalui browser (Mobile Safari) dan tentu saja tidak gratis.

Buat saya, setidaknya langkah ini dapat memberikan highlight kepada pengguna digital, seperti apa bahasan editorial Seputar Indonesia yang secara oplah masih kalah ketimbang Kompas ataupun media nasional lainnya. Diharapakan tentunya setelah mendapatkan readership setia melalui ranah digital, para penggunanya akan mempertimbangkan untuk berlangganan — entah apakah nantinya bakal ada edisi berbayar untuk segmen digital ataupun koran versi cetaknya sendiri.

   

Yang menjadi pertimbangan, paket digital berbayar yang ditawarkan oleh Kompas sendiri saya yakin masih sangat kecil peminatnya — karena jika disuruh berlangganan, kebanyakan orang pasti bakal memilih versi cetaknya. Kenyataan ini tentunya bisa menjadi pertimbangan penerbit surat kabar yang lain yang ingin mulai memasuki ranah digital, apa sebenarnya yang ingin dicapai dengan memberikan materi melalui tablet ataupun media digital lainnya.

Sementara itu, langkah yang ditempuh oleh PhaseDev untuk men-spin-off sejumlah materinya mengingatkan saya akan hal serupa yang dilakukan oleh Zinio. Aplikasi majalah paling populer ini juga bekerja sama dengan sejumlah penerbit untuk membuat spin-off beberapa majalah tertentu. Walhasil menjadi terasa lebih eksklusif karena berasa toko online milik penerbit itu sendiri.

Dengan menggunakan engine Wayang Force, Anda dapat melihat preview beberapa halaman dari majalah/buku/koran yang dianggap menarik, sebelum benar-benar memutuskan untuk membelinya. Buku-buku terbitan Mizan dan koran Seputar Indonesia saat ini juga masih bisa dibeli melalui Wayang Force — yang telah memiliki 680 jenis item di berbagai kategori. Mungkin jika peminat masing-masing aplikasi khusus ini sudah mencapai target,  peredarannya akan dibuat eksklusif melalui aplikasi khusus yang sudah ada.

Previous Story

NgaturDuit Jalin Kerja Sama Dengan Detik

Next Story

M-Campus: Kerjasama Sony Ericsson dan Universitas Bunda Mulia

Latest from Blog

Don't Miss

iPad-Mini-7-2024-Resmi-Dijual,-Ini-Perbandingannya-dengan-Tablet-Lainnya

iPad Mini 7 2024 Resmi Dijual, Ini Perbandingannya dengan Tablet Lainnya

Tablet mungil terbaru garapan Apple akhirnya resmi tersedia di Indonesia,
8 Fitur Tab S10 Series

8 Fitur Galaxy AI yang Mempermudah Pekerjaan di Samsung Galaxy Tab S10 Series

Siapa yang masih ragu untuk beralih bekerja menggunakan tablet karena