Sejak berdiri dari tahun 2015 sebagai pengembang SaaS (Software as a Services) untuk sistem Point of Sale (POS), Moka mencatat pertumbuhan bisnis yang cukup meyakinkan. Per akhir tahun 2016, setidaknya ada lebih dari 5000 usaha, baik berupa cafe ataupun usaha ritel yang memanfaatkan jasanya untuk sistem pencatatan transaksi pembelian. Sementara hingga pertengahan tahun 2017 ini tercatat sudah ada sekitar 8000 merchant yang menggunakan layanannya di seluruh wilayah Indonesia.
Moka POS mengklaim sudah berhasil membangun ekosistem pelanggan di berbagai kota, seperti di Jakarta, Medan, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Balikpapan, Samarinda, Bali, dan Makassar. Salah satu yang dilakukan Moka untuk bisa scale up sejauh ini ialah menghadirkan produk intuitif yang mudah digunakan dan diadaptasi pengguna.
Bayangkan saja jika outlet harus memesan pengembangan aplikasi untuk mencatat dan mengelola transaksi harian, investasi yang dibutuhkan tidak kecil. Moka hadir dengan sistem berlangganan bulanan, yang membuat outlet tersebut lebih fleksibel. Terlebih layanan POS yang ditawarkan Moka berbasis mobile, bisa berjalan di platform iOS dan Android. Namun solusi praktis saja ternyata tidak cukup, perlu pendekatan lain yang dilakukan agar produk selalu tampil memuaskan pelanggannya.
Pembaruan fitur untuk memaksimalkan pengalaman pengguna
Setelah fitur Cost of Goods Sold yang diluncurkan bulan lalu untuk mengetahui harga pokok penjualan, hari ini Moka kembali merilis fitur baru yakni Moka Loyalty Program. Fitur ini didesain agar merchant dapat meningkatkan traksi penjualan dengan memberikan apresiasi kepada konsumen setia mereka. Sistem tersebut memungkinkan merchant memilih model layanan loyalitas, misalnya melalui poin atau reward untuk setiap transaksi. Kehadiran fitur ini diharapkan akan meningkatkan omset penjualan hingga 30 persen.
Pendekatan berbasis produk ini juga yang membuat Moka tetap mampu berdiri tegak mengembangkan bisnis, di tengah berbagai jenis layanan digital baru yang terus menggempur. Pihak Moka meyakini, selama inovasi dijalankan secara berkelanjutan maka akan memberikan kepuasan kepada pelanggan dan memberikan dampak baik pada bisnis.
Sejatinya pendekatan seperti ini bisa diaplikasikan untuk berbagai jenis startup digital. Roadmap produk harus selalu menjadi prioritas founder untuk didefinisikan dengan baik. Seiring dengan kebutuhan transformasi digital para konsumen, berbagai penyesuaian harus rutin dilakukan, karena teknologi bersifat cukup dinamis. Selalu berubah-ubah mengikuti kebutuhan pangsa pasar.
Melihat lanskap pembayaran digital saat ini, pemain seperti Moka juga dihadapkan dengan persaingan yang cukup ketat. Misalnya dengan sistem pembayaran yang disediakan oleh provider telekomunikasi atau penyedia layanan on-demand yang kian gencar melakukan integrasi di sana-sini.
“Moka optimis bahwa layanan yang diberikan oleh provider bukanlah sebuah ancaman, namun hal itu malah membuat Moka semakin jeli untuk meningkatkan kualitas produk dibarengi dengan berbagai macam kerja sama yang menggandeng produk dari provider tersebut. Terbukti saat ini Moka sedang menjalin kerja sama dengan salah satu provider terkemuka di Indonesia, dan sedang berjalan juga roadshow di berbagai kota di Indonesia untuk memberikan informasi mengenai produk Moka yang di-bundling dengan fasilitas dari provider untuk Small Medium Enterprise,” terang PR Moka Athalia Damaria.