Pertengahan tahun lalu kami sempat membahas suatu layanan jaringan sosial berbasis lokasi bernama PersonaFlag. Sambutan dari komunitas awalnya bagus, terbukti dengan kemenangannya di kategori Mobile ajang SparxUp 2010 lalu. Baru-baru ini PersonaFlag merilis sejumlah pembaruan untuk meningkatkan pengalaman para penggunanya sekaligus menarik penggunanya. Apakah dengan tagline “Reborn” ini PersonaFlag dapat memenuhi ekspektasi tersebut?
Kita tilik dulu pembaruan apa saja yang dihadirkan. Selain tampilan yang cukup berbeda, menurut Sigit Purnomo selaku pendirinya, ada lima hal yang menjadi andalan kali ini. Hal yang pertama pembaruan status menggunakan Geo Location API. Anda yang menggunakan peramban yang sudah mendukung API tersebut (seperti Mozilla Firefox 3.5+, Google Chrome, Opera) akan dapat memberikan informasi keberadaan Anda berdasarkan properti komputer yang dimiliki, terutama berupa alamat IP.
Berikutnya adalah integrasi status dengan Facebook dan Twitter, sesuatu yang sudah bersifat wajib untuk hampir semua aplikasi berbasis web atau mobile web, terutama jaringan sosial. Yang ketiga adalah ketersediaan fitur Flag Place untuk web platform. Yang keempat adalah penggunaan game mechanic yang lebih intensif. Di versi terdahulu, aspek permainannya kurang terasa. Kali ini setiap kali melakukan aktivitas poin yang dimiliki akan ditambah. Akan ada Flagboard untuk menentukan siapa yang memiliki poin tertinggi. Juga akan disiapkan badge untuk mendukungnya. Persis seperti konsep foursquare.
Yang terakhir adalah optimisasi dengan memanfaatkan Google Maps API yang baru. Tidak hanya sekedar peta, pengguna dapat melihat arah (direction) berdasarkan posisi terakhir pembaruan status terhadap pengguna lain, tempat, acara, maupun pengiklan yang ada di sekitarnya. Dari kelima pembaruan tersebut, saya berharap mendapatkan pengalaman berbeda dalam penggunaannya. Memang fitur Flag Place-nya cukup berjalan, seperti halnya pembuatan venue baru di foursquare, tapi buat saya pengalaman menggunakan PersonaFlag tidak lebih baik ketimbang layanan serupa seperti Koprol, foursquare, dan Gowalla.
Seandainya Anda belum punya banyak teman di PersonaFlag, linimasanya akan terasa sepi dengan pembaruan dari Anda semata. Seharusnya, untuk meningkatkan minat penggunaan PersonaFlag, tim pengembangnya lebih agresif dalam mengejar tempat-tempat usaha yang mau meletakkan informasinya di layanan ini. Meskipun demikian, seperti ayam dan telur, agak sulit meyakinkan partner untuk bekerja sama jikalau pengguna tidak begitu nyaman untuk terus-terusan menggunakannya.
Saat ini PersonaFlag secara resmi memiliki aplikasi mobile berbasis Symbian. Sementara untuk versi Android, iOS, dan BlackBerry-nya sedang dalam pengembangan. Saya sempat mencobai mengunduh aplikasi BlackBerry-nya (tersedia versi OS 4.7 dan 5.0) tapi belum bisa menggunakan dengan semestinya. Saya sendiri belum tahu berapa banyak penggunanya di platform Symbian, tapi tanpa implementasi untuk satu atau lebih platform yang lain — yang growth penggunanya lebih besar termasuk di Indonesia — tentunya akan sulit berkembang.