Dark
Light

Perkuat Komitmen Melayani Pedagang Ritel, Ula Fokus pada Proposisi Nilai

2 mins read
April 13, 2021
Ula manfaatkan momentum Ramadan untuk semakin menggiatkan warung Indonesia sebagai UMKM yang menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia / Ula
Ula manfaatkan momentum Ramadan untuk semakin menggiatkan warung Indonesia sebagai UMKM yang menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia / Ula

Platform e-commerce B2B yang fokus pada manajemen stok barang, Ula, terus memperkuat komitmennya untuk mendukung para pelaku ritel tradisional (termasuk warung) di Indonesia dalam mengoperasikan bisnis dengan bantuan teknologi. Ula membagikan strategi dan pendekatan yang dilakukan dalam menjangkau dan memastikan kebutuhan stok para pelaku ritel di tengah tingginya purchasing intention masyarakat Indonesia.

Hingga saat ini, perusahaan berhasil mencapai pertumbuhan bisnis sebesar 100x dalam hal volume dengan lebih dari 25 ribu toko telah tergabung dalam platform. Mengawali bisnis dengan 4 pendiri, timnya kini telah berkembang menjadi 200+ kolega yang tersebar di Indonesia, Singapura, dan India.

“Salah satu misi kami ketika merancang Ula adalah agar para pemilik warung dapat melakukan pemantauan ketika proses pengiriman. Kesejahteraan mereka berkaitan erat dengan toko yang mereka jalankan [..] Proses pengiriman kami adalah dua hari dan ini memberikan dampak yang sangat positif bagi peritel kecil,” ujar COO Ula Riky Tenggara.

Aplikasi Ula memungkinkan pelanggan untuk memesan berbagai macam produk dan mengirimkannya langsung ke toko mereka. Dengan konsep yang sederhana, Ula mencoba fokus pada kebutuhan pelanggan daripada menambahkan fitur yang tidak perlu, untuk memastikan pengalaman terbaik. Selain itu, aplikasi ini diklaim lebih ringan dan cocok untuk lingkungan koneksi rendah yang digunakan pelanggan kami dan untuk perangkat paling dasar, serta memastikan tidak memakan terlalu banyak ruang di ponsel mereka.

“Terakhir, kami telah banyak berfokus pada pengalaman pelanggan; banyak pelanggan kami tidak terbiasa dengan belanja online dan kami memastikan bahwa mereka merasa nyaman membeli secara online melalui aplikasi kami untuk pertama kalinya dan bahwa antarmukanya ramah dan intuitif sehingga mereka dapat dengan mudah melihat manfaat dari persediaan melalui itu,” imbuh CCO Ula Derry Sakti dalam wawancara terpisah dengan DailySocial.

Dari sisi e-commerce, Covid-19 telah memaksa banyak bisnis, baik startup maupun tradisional, untuk melakukan konsolidasi atau fokus pada segmen intinya. Meskipun terasa berat dalam jangka pendek, ini membantu ekosistem menjadi matang secara keseluruhan sehingga para pemain bisa fokus pada kesejahteraan pelanggan. Dalam jangka panjang, itulah satu-satunya cara yang dirasa Ula tepat untuk membangun bisnis yang berkelanjutan.

“Kelekatan adalah fungsi proposisi nilai. Bagi kami, itu berarti bekerja mundur dari kebutuhan pelanggan,” tambah Derry.

Dan fokus ini akan menjadi sangat penting, karena pengecer kecil akan terus menjadi pilar perekonomian Indonesia. Pemulihan ekonomi mereka akan memainkan peran besar dalam pemulihan negara pasca pandemi. Indonesia adalah negara yang sangat berwirausaha, dan kami merasa terhormat dapat mendukung para pengusaha kecil ini – karena mereka dapat meningkatkan profitabilitas, mengembangkan bisnis, dan memperluas produk yang ditawarkan.

Rencana ke depan

Memasuki tahun ke-2 beroperasi di Indonesia, Ula menyadari pentingnya memahami dinamika kondisi pasar, termasuk kepada dampak dari momentum-momentum spesial seperti hari raya. Saat ini, Ula telah beroperasi di beberapa daerah di Indonesia termasuk kawasan Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat;. Dimulai dengan fokus kepada penyediaan produk “kebutuhan harian” konsumen seperti FMCG dan kebutuhan pokok rumah tangga Indonesia, Ula berencana untuk berkembang di seluruh kategori lainnya, menyesuaikan dengan kebutuhan warung secara spesifik.

Ketika disinggung terkait pasar Jabodetabek, pihaknya menyebutkan bahwa wilayah tersebut ada dalam peta jalur ekspansi. Namun, mereka memilih untuk tidak memulai dari sana karena melihat kebutuhan pelanggan yang lebih mendesak di bagian lain Jawa di mana akses ke pilihan, layanan, dan harga terbaik masih kurang.

“Untuk saat ini prioritas kami adalah untuk terus membangun kepercayaan pelanggan di manapun kami berada dan ketika kami merasa memiliki proposisi nilai terbaik untuk pelanggan di Jabodetabek, kami akan masuk ke sana juga,” tambahnya.

Terkait rencana ke depan, Ula ingin terus tumbuh secara geografis di seluruh Indonesia, secara horizontal di seluruh kategori. Dengan menggunakan platform untuk menawarkan lebih banyak produk dan layanan serta fokus memberikan layanan terbaik pada pelanggan. Selain itu, pihaknya masih akan merekrut bakat terbaik di ketiga wilayah geografi mereka.

Hingga saat ini, Ula telah menerima pendanaan dengan total sebesar $30,5 juta sejak awal didirikan. Investor yang terlibat dalam pendanaan Ula termasuk Lightspeed India, Sequoia India, B Capital Group, Quona Capital, Saison Capital, SMDV, Alter.

Application Information Will Show Up Here
Mendalami Teknologi Kubernetes di #SelasaStartup: “Kubernetes 101: The connection between technology and agility”
Previous Story

Mendalami Teknologi Kubernetes di #SelasaStartup: “Kubernetes 101: The connection between technology and agility”

Next Story

Microsoft Akuisisi Perusahaan Spesialis Speech Recognition, Nuance

Latest from Blog

Don't Miss

Blibli rayakan ulang tahun ke-12

Ulang Tahun ke-12, Blibli Hadirkan Program “Blibli Annive12sary”

Dengan persaingan yang semakin ketat, eksistensi sebuah e-commerce di Indonesia
TikTok Shop

TikTok Shop Tingkatkan Fitur dan Fasilitas Menjelang Tahun Ketiganya di Indonesia

TikTok merupakan salah satu media sosial yang paling digandrungi saat