Dark
Light

Perkuat Bisnis Servis, Layanan E-commerce B2B Mbiz Bidik Pasar UKM di Tahun 2019

1 min read
October 3, 2018
Bisnis pengadaan jasa via online, menurut Mbiz, akan menciptakan keterikatan antara perusahaan dengan vendor dan customer
Bisnis pengadaan jasa via online, menurut Mbiz, akan menciptakan keterikatan antara perusahaan dengan vendor dan customer

Untuk melanjutkan tren raihan laba bersihnya, startup B2B e-commerce milik Lippo Group, Mbiz, akan memperkuat bisnis pengadaaan jasa (service) pada tahun depan yang menjadi lini bisnis utama Mbiz sebagai marketplace e-procurement untuk business-to-business (B2B) dan business-to-goverment (B2G).

Co-Founder dan COO Mbiz Ryn Hermawan mengungkapkan, pihaknya akan menambah sejumlah layanan baru pengadaan jasa yang saat ini sudah memiliki 11 kategori. Penambahan ini dilakukan karena pasar pengadaan jasa sangat besar, di mana sebanyak 80 persen belanja perusahaan di Indonesia berasal dari pengadaan jasa.

“Kami akan enhancing solusi-solusi kami di kategori service. Kemudian dari segi kontrak, kami akan tingkatkan karena kami lihat, pengadaan klien kami besar, tapi mereka membeli dalam kontrak terbatas atau jangka pendek dua tahun ke depan,” ungkap Ryn ditemui DailySocial beberapa waktu lalu.

Menurut Ryn, bisnis pengadaan jasa berpeluang besar di Indonesia karena selama ini belum pernah ada pengadaan yang dilakukan melalui jalur online. Dengan masuk ke bisnis ini, ekosistem akan lebih tercipta dan membuat keterikatan bisnis antara perusahaan dengan pelanggan dan vendor.

“Secara ekosistem jadi bagus, (pengadaan jasa melalui online) akan membuat keterikatan, terhadap vendor dan customer. Demikian juga keterikatan terhadap kualitas dan harga yang diberikan,” tambah Ryn.

Mbiz dapat dikatakan sebagai layanan e-commerce yang masuk ke pasar niche, karena layanan jasa yang disediakan antara lain customize items, media outdoor placement, event organizer, civil mechanical engineering, gimmick marketing, hingga leasing.

Adapun, pelanggan yang menggunakan jasa Mbiz berasal dari segmen large enterprise dan blue chip company. Ke depan, perusahaan akan menyasar ke segmen small medium enterprise (SME) yang mana kebutuhannya semakin kompleks karena bisnisnya semakin berkembang. Ada lebih dari 500 klien Mbiz, dengan 200 perusahaan dan 300 vendor.

“Pasar bisnis pengadaan untuk B2B sangat menjanjikan di Indonesia, tetapi kami belum rencana masuk ke segmen Usaha Kecil Menengah (UKM) karena kebutuhan bisnis mereka jauh berbeda dengan SME dan large enterprise.”

Cari pendanaan baru tahun depan

Diakui Ryn, saat ini dana untuk mendukung pengembangan bisnisnya masih cukup. Ia belum melihat kebutuhan mendesak untuk mencari pendanaan baru dalam waktu dekat. Namun, ia menyebutkan pihaknya akan kembali mencari pendanaan baru untuk seri B di tahun depan.

Adapun, sebagian besar pendanaan perusahaan dialokasikan untuk working capital. “Secara kebutuhan dana, kami belum urgent saat ini. Tapi kami ada rencana ke sana mungkin di akhir tahun ini atau di awal 2019,“ ujar Ryn.

Mbiz menerima pendanaan seri A dari Tokyo Century Corporation (TCC) dengan nilai yang tidak bisa disebutkan pada 2017. Suntikan dana mengangkat valuasi perusahaan menjadi Rp1,3 triliun. Saat ini, Lippo Group masih menguasai mayoritas saham di Mbiz.

Fortinet meluncurkan laporan ancaman keamanan siber Q2 2018 dengan highlight perangkat IoT menjadi target cryptojacking
Previous Story

Fortinet: Cryptojacking Perangkat IoT Mulai Jadi Salah Satu Fokus Ancaman Keamanan Siber

Next Story

Tonton dan Dukung BOOM ID Bertarung di PVP Esports Championship

Latest from Blog

Don't Miss

Blibli rayakan ulang tahun ke-12

Ulang Tahun ke-12, Blibli Hadirkan Program “Blibli Annive12sary”

Dengan persaingan yang semakin ketat, eksistensi sebuah e-commerce di Indonesia
TikTok Shop

TikTok Shop Tingkatkan Fitur dan Fasilitas Menjelang Tahun Ketiganya di Indonesia

TikTok merupakan salah satu media sosial yang paling digandrungi saat