Satu hal yang saya suka dari sebuah penyedia layanan berbasis web, terutama startup adalah informasi yang secara kontinyu diberikan atas layanan mereka, baik itu pada anggota atau informasi yang diberikan di layanan itu sendiri, entah lewat blog atau lewat pengumuman singkat di halaman utama situs.
Dan baru-baru ini saya menerima kiriman email dari Bukalapak.com yang menjelaskan tentang berbagai perkembangan layanan terbaru serta pencapaian rekor mereka. Bukalapak sendiri merupakan sebuah situs dimana Anda bisa mencari barang dengan mengunjungi ‘lapak’ atau menjual barang dengan membuat ‘lapak’ layaknya di pasar tradisional.
Sayangnya ketika saya mampir ke blog Bukalapak.com perkembangan terbaru ini tidak muncul dalam salah satu tulisan disana, tapi berhubung saya menjadi anggota Bukalapak maka saya mendapatkan pemberitahuan tentang beberapa informasi terbaru dari Bukalapak.
Beberapa perkembangan yang saya dapat dari email resmi mereka antara lain adalah pencapaian rekor tertinggi atas jumlah halaman yang dilihat oleh pengunjung sebanyak 120.000 setiap harinya, kemudian mereka merubah model interaksi situs dengan Ajax sehingga diharapkan pengunjung bisa semakin cepat mengakses Bukalapak.com.
Seperti yang pernah dijelaskan di artikel DailySocial beberapa waktu yang lalu, Bukalapak merupakan salah satu tempat menjual berbagai barang yang berhubungan dengan sepeda yang cukup populer, dan kini mereka juga menambahkan subkategori baru untuk kategori sepeda seperti Full Bike, Frame, Fork, dll. Penambahan subkategori ini dikatakan Bukalapak untuk memudahkan barang yang dijual ditemukan oleh pengunjung baik melalui Bukalapak.com atau Google.com.
Dan satu perkembangan terbaru mereka yang lain, Bukalapak.com sedang mempersiapkan RekBer atau rekening bersama yang mereka harapkan bisa memberikan transaksi yang lebih aman bagi para pembeli dan penjual.
Saya setuju dengan apa yang dituliskan Rama, bahwa dari sebuah layanan e-commerce jumlah barang yang tersedia untuk dijual di situs mereka memang penting, jumlah kunjungan juga penting, tapi yang terlebih penting adalah jumlah barang yang terjual. Memang kesemuanya saling terkait satu sama lain, namun perkembangan fitur serta pendekatan yang dilakukan juga harus bertumpu pada tujuan meningkatkan jumlah serta besarnya transaksi.
Pertumbuhan layanan e-commerce serta layanan yang menyediakan fasilitas toko online tumbuh bagai jamur di Indonesia, beberapa waktu lalu saya menemukan lagi layanan sejenis asal Bandung, dan ada satu lagi yang saya tahu sedang mempersiapkan layanan mereka yang intinya adalah jualan online. Tingkat persaingan yang cukup tinggi ini jika tidak diatasi dengan layanan yang unik, tentu tidak akan memberikan keunggulan yang signifikan yang bisa ditawarkan, termasuk bagi Bukalapak.
Satu hal yang menjadi perhatian juga adalah masalah pembayaran, mungkin ini juga yang menjadi salah satu pertimbangan bagi Bukalapak untuk membuat RekBer, salah satu layanan yang juga tenar di FJB Kaskus. Sejatinya memang perdagangan online menggunakan paymet gateway khusus, transfer antar bank, terus terang bagi saya masih termasuk karakter jual beli offline, dan ini masalah yang harus diatasi oleh startup, apakah mungkin Facebook Credits, seperti yang ditulis DailySocial kemarin bisa menjadi jawaban?
Well, diluar berbagai hal yang berkaitan dengan e-commerce serta jual beli online, kita tunggu efek apa yang akan muncul dari perkembangan terbaru Bukalapak atas pengguna mereka, baik itu pembeli maupun penjual dan tentu saja mari kita tunggu perkembangan apa lagi yang akan mereka rencanakan. Dari pencapaian serta perkembangan terbaru ini, bagaimana menurut Anda tentang layanan Bukalapak.com, Anda punya pendapat?