Tahukah Anda, lebih dari separuh jumlah handset yang terjual di Indonesia selama kuartal pertama 2015 adalah smartphone? Data ini sebenarnya tidak terlalu mengejutkan, terutama jika melihat semakin banyaknya ‘pemain’ lokal yang menjajakan smartphone dengan harga yang begitu berani.
Namun sesukses apa ‘pemain-pemain’ lokal tersebut? Apakah strategi mereka berhasil menguasai pangsa pasar yang besar di kampung halamannya sendiri? Atau sejatinya para ‘pemain’ lama masih belum tergoyahkan posisinya?
Dalam artikel ini, saya akan bercerita sedikit seputar perkembangan terkini pasar handset (smartphone + feature phone) di Indonesia. Data ini kami ambil dari analisis merinci yang dilakukan oleh salah satu firma riset besar di Asia, Counterpoint, untuk periode Januari – Maret, alias kuartal pertama tahun 2015.
Info menarik: Survei: Pencarian Informasi Melalui Smartphone
Samsung masih memimpin
Sesuai dugaan pribadi, Samsung rupanya masih memimpin pangsa pasar handset secara menyeluruh di Indonesia, disusul oleh salah satu pabrikan lokal, Evercoss. Yang menarik, posisi keduanya juga tidak berubah di pangsa pasar smartphone, dimana gap antara posisi pertama dan kedua justru malah semakin jauh.
Seperti yang bisa kita lihat, penguasaan pasar handset Samsung dan Evercoss hanya terpaut 3 persen, tetapi di pasar smartphone, selisihnya menjadi 19,8 persen. Memang tidak ada data kuat yang bisa mendukung, tapi saya menduga hal ini disebabkan oleh faktor kepercayaan konsumen terhadap reputasi suatu brand – dalam kasus ini Samsung – saat hendak membeli sebuah smartphone.
Secara kasar, bisa diartikan bahwa konsumen Indonesia masih lebih percaya dengan nama besar Samsung ketimbang Evercoss di ranah smartphone. Tidak cuma desain dan spesifikasi yang menjadi prioritas, tetapi juga merek. Maka dari itu, selisih penguasaan pasarnya pun cukup jauh.
Kendati demikian, faktor harga tampaknya masih lebih berpengaruh ketimbang faktor kepercayaan tadi. Hal ini dibuktikan oleh Smartfren dan Advan, yang keduanya menduduki posisi ketiga dan keempat di pasar smartphone. Keduanya merupakan pabrikan lokal, dan hampir semua smartphone keluarannya berharga terjangkau.
Info menarik: Smartphone Android Lollipop Murah, Himax Polymer 2 Dijual Mulai 24 Juni
Nokia masih belum ‘mati’
Nokia, Microsoft dan Windows Phone memang tidak terdengar gaungnya di pasar smartphone. Akan tetapi Nokia, yang secara teknis adalah Microsoft, masih mengunci posisi ketiga di pasar handset berkat larisnya produk-produk feature phone seperti Nokia 105, 108 dan 225.
Android One ‘loyo’
Bagaimana dengan Android One? Seperti yang kita ketahui, tiga smartphone Android One secara resmi menapak dataran Indonesia di awal bulan Februari kemarin. Ketiga smartphone itu adalah Evercoss One X, Mito Impact A10 dan Nexian Journey 1.
Entah apa penyebabnya, namun penjualan smartphone Android One rupanya tidak memenuhi ekspektasi. Kejadian serupa juga melanda program Android One di India. Promosi Android One sendiri sebenarnya sudah termasuk cukup gencar, khususnya di jagat internet.
Kendati demikian, pengguna feature phone, yang notabene merupakan target utama program Android One, justru belum banyak yang tahu karena belum terlalu melek internet. Alhasil, mereka pun masih merasa nyaman menggunakan feature phone, yang berujung pada kurang gregetnya penjualan smartphone Android One. Kira-kira seperti itulah dugaan sejumlah pihak.
Info menarik: Perbandingan Dukungan Service Center Smartphone Program Android One dari Evercoss, Mito dan Nexian
Invasi smartphone Tiongkok
Seperti yang kita ketahui, belakangan ini vendor smartphone asal Tiongkok tidak segan mempromosikan produk-produknya dengan gencar. Meski hype atas smartphone besutan Xiaomi begitu tinggi, namun itu saja tak cukup membawanya masuk ke peringkat lima besar di pasar smartphone.
Penyebabnya? Menurut saya adalah sedikitnya jumlah stok yang tersedia, dan sistem flash sale yang diterapkan juga terkesan kontra-produktif terhadap penguasaan pangsa pasar. Kalau tidak percaya, coba lihat Oppo, yang sukses menduduki posisi kelima – smartphone buatan Oppo bisa dibeli dengan mudah di berbagai toko, baik online maupun fisik.
Gambar header: Smartphones via Shutterstock.