Produk berbasis Augmented Reality (AR) dan Virtual Reality (VR) saat ini sudah sangat mudah ditemui. Mulai yang dibungkus dalam sebuah permainan digital, hingga digunakan oleh brand untuk menghasilkan konten yang menarik.
OmniVR, Octagon, Digital Happiness, AR&Co. dan sebagainya menjadi pemain lokal yang turut meramaikan pasar tersebut. Untuk mengetahui lebih dalam mengenai popularitas VR dan AR di kalangan masyarakat Indonesia, DailySocial bekerja sama dengan JakPat melakukan sebuah survei melibatkan 1013 responden pengguna ponsel pintar di Indonesia.
Pemahaman tentang VR dan AR sudah cukup beragam, khususnya saat diminta untuk membedakan di antara keduanya. Sebanyak 9,08% dari responden masih menganggap VR dan AR adalah dua hal yang sama, sedangkan 44,32% masih kurang yakin terhadap konsep keduanya. Terkait perbandingan di antara VR dan AR, responden lebih memahami lebih dalam tentang VR (61,20%) dibanding dengan AR (42,65%).
Terkait dengan perangkat, beberapa tipe perangkat VR dan AR sudah pernah digunakan oleh responden. Yang paling banyak digunakan adalah Samsung Gear VR. Persentasenya pun masih separo responden yang pernah menggunakan. Pun demikian hanya 40,67% dari responden yang pernah memasang aplikasi berbasis VR atau AR di ponsel pintarnya.
Salah satu isu dari penggunaan perangkat berbasis VR adalah motion sickness atau rasa pusing yang diakibatkan dari gerakan objek virtual dalam aplikasi. Dari responden yang pernah mencoba perangkat VR, persentasenya hampir sama antara yang merasa pusing dan tidak merasa pusing saat menggunakan perangkat tersebut.
Tidak hanya para pengembang yang percaya bahwa VR dan AR akan memiliki masa depan cerah untuk diimplementasikan dalam banyak hal. Responden survei pun lebih banyak yang menganggap bahwa ke depan perangkat tersebut akan bermanfaat untuk menunjang kebutuhan profesional, hiburan hingga pendidikan. Salah satu yang sudah bisa dicicipi saat ini (walau baru 15,60% responden yang mencoba) adalah untuk virtual shopping.
Secara umum survei ini menyimpulkan bahwa cakupan penggunaan VR dan AR belum begitu luas di Indonesia, banyak alasan yang menjadikan pengguna belum sempat mencobanya. Namun demikian, responden terlihat antusias menyambut inovasi berbasis VR dan AR untuk berbagai kepentingan. Hal ini menyiratkan, bahwa pangsa pasar untuk inovasi VR masih sangat memungkinkan untuk berkembang dan inovator di bidang ini dapat terus memacu pengembangan produknya.
Dalam survei tersebut, juga diperlihatkan berbagai data tentang pengalaman pengguna menggunakan perangkat VR/AR, sektor yang paling ditunggu untuk kehadiran VR/AR, dan lain sebagainya. Versi lengkap dari survei tersebut dapat diunduh secara gratis di sini.