Dark
Light

Pentingnya Perbankan Memanfaatkan Data Pelanggannya

1 min read
June 14, 2016
Menilik pentingnya big data dalam perbankan

Tuntutan untuk lebih mengenali dan mendalami penggunanya berlaku untuk semua industri, tak terkecuali perbankan. Ada banyak alasan mengapa perbankan harus segera menerapkan teknologi big data, salah satunya untuk meningkat konversi dan menjaga loyalitas pengguna dengan mengenali apa yang pelanggan mereka inginkan.

Setiap bank dapat dipastikan memiliki jutaan rincian data dari pelanggannya. Dengan big data dan analisis data tersebut bisa menjadi modal yang bagus untuk bank terus berinovasi. Data transaksi misalnya, bank tentu memiliki data transaksi seperit penggunaan kartu kredit, mobile banking, atau internet banking lengkap dengan di merchant mana pelanggan bisa menggunakannya. Dengan data-data tersebut bank bisa memilah dan memilih penawaran mana yang sekiranya cocok dan sesuai dengan kebiasaan pengguna. Tentu hal ini sebuah peningkatan pengalaman bagi pengguna, mendapatkan apa yang mereka inginkan.

Big data + analisis = peluang besar.

Namun sayangnya tidak sedikit ditemukan bank tidak bisa segera menerapkan teknologi big data. Ada berbagai macam masalah. Seperti hal teknis pada sukarnya melakukan ekstrak terhadap data di sistem lama. Atau masih sulitnya menemukan orang-orang yang ahli untuk melakukan analisis data-data tersebut.

Atau mungkin permasalahan non teknis seperti kurangnya ketertarikan top manajemen perihal penerapan teknologi big data. Yang terakhir ini biasanya bisa dipecahkan dengan melakukan pendekatan-pendekatan yang berbeda dari sebelumnya.

Data umumnya dipisahkan menjadi dua, data terstruktur dan data tidak terstruktur. Data terstruktur biasanya berupa data yang muda dikelola seperti data yang sering kali dimasukkan dalam komputer seperti formulir isian umur, jenis kelamin, alamat, dan data deskripsi lainnya yang terstruktur. Data yang tidak terstruktur, di sisi lain, adalah data dengan format tidak tentu dan biasanya lebih sulit untuk dianalisis. Data tak terstruktur biasanya menyumbang 90% data total data keseluruhan. Data ini biasanya meliputi reaksi atau komentar yang ditulis di laman blog, email, media sosial dan lainnya.

Statistik Data / Bigdata-madesimple
Statistik Data / Bigdata-madesimple

Konversi data yang tidak terstruktur inilah menjadi yang paling penting. Hal ini bisa dilakukan dengan memanfaatkan teknologi baru seperti natural language processing, text Mining, atau teknologi sejenis lainnya. Yang dibutuhkan adalah algoritma untuk mengenali tiap kata dalam tulisan dan menyimpulkannya menjadi sesuatu, apakah itu kritik, pujian atau lainnya.

Tidak mudah dan berisiko memang tapi saat ini memaksimalkan data adalah hal yang menentukan. Melakukan perubahan dengan mengkonsumsi data atau kehilangan pelanggan. Terlebih startup fintech juga lebih gesit dalam penerapan teknologi.


Disclosure: DailySocial bekerja sama dengan Bigdata-madesimple.com untuk seri penulisan artikel tentang big data.

Previous Story

Gionee S6 Pro Resmi Dirilis dengan Modal RAM 4GB dan Prosesor Octa-Core

Next Story

Microsoft Akuisisi LinkedIn Senilai $26,2 Miliar

Latest from Blog

nubia V60 Design Hadir di Indonesia

ZTE Mobile Devices Indonesia secara resmi memperkenalkan smartphone terbarunya, nubia V60 Design di Indonesia. Smartphone ini dirancang dengan menghadirkan estetika dan teknologi,

Don't Miss

[Tekno] Dua Bank Besar Kini Menghuni Metaverse: HSBC dan JPMorgan Beli Lahan Virtual di Metaverse

Hype metaverse kian tidak terbendung seiring bertambah banyaknya brand kenamaan
Allo Bank Right Issue 2021

Masuknya Bukalapak, Grab, dan Investor Strategis Baru Dinilai Dapat Percepat Misi Digitalisasi Allo Bank

Allo Bank (IDX: “BBHI”) secara resmi telah mengumumkan rencananya untuk