Dark
Light

Pentingnya Memilih Program Akselerator Secara Bijak

2 mins read
September 8, 2015

Akeselerator dan inkubator merupakan salah satu kesempatan terbaik yang bisa dimanfaatkan oleh pendiri startup. Entah itu ketika startup baru saja mulai dijalankan, maupun startup yang sudah sampai ke tahap perkembangan dan telah mendapatkan modal dari beberapa modal ventura dan investor. Lantas apa yang membedakan akselerator dengan inkubator? Keuntungan apa yang bisa diraih dalam mengikuti program akselerator? Dalam tips kali ini DailySocial berbagi pengalaman dari seorang investor sekaligus penyelenggara akselerator MergeLane Elizabeth Kraus. yang secara khusus mengedepankan peranan wanita dalam dunia teknologi.

Apa itu akselerator?

Tujuan akhir dari akselerator tidak hanya menjanjikan pendanaan awal untuk startup namun juga program mentoring yang dilakukan dalam waktu yang cepat. Fungsinya sama dengan inkubator, namun akselerator hanya membutuhkan waktu kurang lebih tiga hingga enam bulan saja hingga proses akselerasi selesai. Initinya adalah akselerator menawarkan mentoring secara intensif oleh para ahli dan sumber daya lainnya untuk perusahaan startup. Setelah melalui proses pendaftaran, hanya startup terbaik yang bisa ikut ambil bagian mengikuti program akselerasi.

Apa keuntungan mengikuti akselerator?

Para peserta berkesempatan mendapatkan pendidikan, jaringan, dan nasihat terbaik dari pakarnya. Perkenalan dengan para investor juga diberikan selama program berlangsung.

Contoh kasus yang pernah dialami langsung oleh Elizabeth adalah ketika usai mengikuti program akselerasi, ada startup yang mengubah ide bisnisnya (pivot) menjadi seperti usaha pengalangan dana, hingga perubahan target pasarnya. Semua terjadi setelah mendapatkan pengarahan selama program akselerasi berlangsung. Pivoting menjadi hal yang umum ditemui pada startup yang mengikuti program-program serupa.

Jaringan Akselerator

Program akselerator menawarkan jaringan yang luas dari seluruh pemegang kepentingan seperti mentor, angel investor, dan venture capital. Serta ada juga penyedia jasa seperti hukum, akunting humas, dan perusahaan teknologi. Selain itu kesempatan untuk mendapatkan pengalaman langsung dari para alumni program akselerasi juga terbuka dan bisa dimanfaatkan sebagai pembelajaran dan berbagi pengalaman seputar hal yang terkait dengan startup.

Mentor

Penting bagi startup untuk mendapatkan pengarahan dari seorang mentor. Idealnya mentor haruslah seorang pakar yang sudah memiliki track record gemilang dalam bisnis, sehingga pengalaman dan informasi berharga bisa langsung didapatkan. Nantinya dalam program akselerasi mentor akan disesuaikan dengan kategori startup yang ikut dalam program.

Dalam hal pemilihan mentor, MergeLane pernah memperkenalkan salah satu kelompok peserta kepada penyanyi ternama asal Amerika Serikat Pink untuk meng-endorse produk mereka. Di lain kesempatan peserta dikenalkan pula oleh perusahaan teknologi yang membantu menciptakan peluang baru terhadap salah satu startup yang dimiliki oleh peserta.

Tim akselerator

Pada dasarnya semua tim yang terlibat dalam program akselerator telah memiliki cukup pengetahuan untuk membantu para peserta. Hal ini tentunya sangan menguntungkan peserta, ketika hal-hal krusial bisa secara langsung didiskusikan oleh tim penyelenggara. Selain mendapatkan ilmu dari mentor yang piawai, peserta progran akselerasi juga mendapatkan perhatian khusus dari tim penyelenggara.

Modal usaha

Mengikuti program akselerasi bisa menambah kredibilitas perusahaan, terutama terkait dengan pengalangan dana. Dari survei yang telah dilakukan, sebanyak 59% lulusan program akselerasi berhasil mendapatkan dana tambahan dari para investor. Ini terjadi karena akselerator telah membantu pemilik startup memperbaiki kekurangan dan meningkatkan potensi dari produk yang dibuat.

Pemberitaan media

Pada umumnya program akselerator kerap mendapatkan perhatian secara khusus dari media, artinya peranan media secara tidak langsung dapat digunakan untuk memperkenalkan produk yang dibuat oleh peserta. Acara seperti “Demo Day” merupakan puncak acara yang biasanya dimanfaatkan oleh akselerator untuk mengundang media, melakukan sesi wawancara dan memperkenalkan peserta program akselerasi.

Pentingnya mengevaluasi proses perkenalan

Banyak para peserta yang memilih untuk hanya berkenalan dengan para investor. Selain investor, perkenalan dengan mitra serta target pasar atau konsumen, justru jauh lebih penting. Untuk itu menjalin hubungan baik secara berkelanjutan bukan hanya dengan modal ventura dan investor saja, namun juga dengan calon mitra serta konsumen.

Tahap bisnis

Sebagian besar peserta yang mengikuti program akselerasi berasal dari jenis startup yang telah mendapatkan modal, berada dalam taham pembangunan hingga startup yang belum memiliki modal dari investor. Artinya siapapun anda, apa pun startup yang dimiliki, jika dinilai sesuai dengan program akselerator dan lulus tahap seleksi, bisa bergabung dalam akselerator.

Intinya adalah jika startup masih dalam tahap pengembangan ide bisnis, mengikuti progran akselerasi dapat membantu kelancaran proses tersebut. Startup yang tengah berada di tahap pertumbuhan bisa mendapatkan bantuan lebih dari pihak-pihak terkait.

Memanfaatkan waktu

Program akselerator biasanya menghabiskan waktu sekitar 3 hingga 6 bulan. Dalam waktu tersebut para peserta akan diberikan ilmu, pengarahan dari mentor serta informasi terkait lainnya secara intensif. Manfaatkanlah waktu singkat tersebut untuk menghasilkan inovasi terbaru, perubahan yang diperlukan serta pengembangan ide bisnis.

Previous Story

Smartwatch TomTom Spark Ajak Anda Berolahraga Tanpa Bergantung Pada Smartphone

Next Story

Seperti Inilah Console Game Buatan Apple

Latest from Blog

Don't Miss

Indigo Impact Report 2021

Laporan DSInnovate: Dampak Program Inkubator dan Akselerator untuk Ekosistem Startup Indonesia

Menurut data terbaru yang dirangkum laporan e-Conomy SEA 2021, ekonomi
Jefrey Joe berbagi pengalamannya dalam membantu founder mencari dan mengeksekusi model bisnis

Mengupas Serba-Serbi Model Bisnis pada Startup

Startup tak melulu bicara soal merealisasikan ide menjadi sebuah produk.