Growth Hacking adalah salah satu metode yang populer untuk membantu mengakselerasi bisnis startup, terutama bagi startup yang masih tahap pemula. Metode growth hacking dinilai lebih efektif dibanding dengan metode pemasaran lainnya. Berikut ini tips mengenai growth hacking dari Raymod Fang salah satu penulis “Growth Hacking: Silicon Valley’s Best Kept Secret” sekaligus co-founder Deviate Labs, salah satu agensi yang berkutat di industri pemasaran.
Mulai Growth Hacking dari sesuatu yang positif
Sebagai salah satu bentuk pemasaran yang cukup diminati bisnis atau startup sekarang ini growth hacking mulai dipelajari banyak pihak. Tujuannya jelas, selain untuk meningkatkan bisnis sendiri juga membuka jasa untuk membantu bisnis lain dalam hal pemasaran ini. Jika Anda seorang pemilik bisnis dan ingin melakukan growth hacking, pastikan semuanya bermula dari hal yang positif bukan hal yang negatif. Contohnya memulainya dengan kepercayaan dan pengetahuan yang mendalam tentang bisnis dan kesempatan peluang melakukan growth hacking, bukan malah sebaliknya. Frustrasi dengan pemasaran konvensional dan berharap mendapat hasil yang baik dengan growth hacking.
Salah satu unsur terpenting growth hacking adalah pemahaman mendalam produk dan pasar. Jika Anda menyerah dengan pemasaran konvensional tanpa melakukan perubahan apa pun dan mengharap sesuatu yang besar dari growth hacking, itu sebuah kesalahan besar.
Sesuatu yang menghambat growth hacking
Raymond mendefinisikan growth hacking sebagai sebuah strategi pemasaran yang kreatif dan banyak akan yang berfokus pada pertumbuhan tinggi. Untuk itu perlu memahami produk dan pasar dengan sangat baik.
Di dalam growth hacking, produk market fit menjadi sangat penting. Memiliki produk yang benar-benar bagus menjadi sebuah keharusan. Tidak hanya bagus tapi juga berbeda dengan pesaing yang sudah ada. Untuk mengetahui hal itu, Anda bisa mencari pasar yang sangat menginginkan produk Anda dan bersedia untuk membayarnya.
Jika Anda gagal menemukan pasar yang bersedia membayar untuk produk Anda ada dua pertanda. Pertama pasar untuk produk Anda tidak atau belum ada atau produk Anda kurang berkualitas. Segera lakukan evaluasi, kembali uji produk Anda. Jika memang kemungkinan kedua yang terjadi, mulai lagi dengan perbaikan-perbaikan untuk meningkatkan kualitas produk.