Dark
Light

Pentingnya Chemistry Dalam Tim Esports

1 min read
March 15, 2023
FFML membuka transfer window di tengah musim.

Performa dari Genesis Dogma pada akhir pekan pertama dari Free Fire Master League (FFML) Season 7 dianggap kurang rapi. Kabar baiknya, pada minggu ke-2, mereka dapat tampil dengan lebih baik.

Dalam wawancara eksklusif, pelatih Genesis Dogma, Jorgy “Borgayz” Djafar menjelaskan, alasan mengapa performa tim asuhannya kurang memuaskan di minggu pertama FFML Season 7 adalah karena mereka belum terbiasa dengan  suasana pertandingan yang penuh dengan penonton. Setelah timnya terbiasa dengan kondisi pertandingan dan sorak-sorai penonton, dia yakin, anak-anak asuhannya akan dapat bermain dengan lebih baik.

Tim Free Fire dari Genesis Dogma. | Sumber: Indoesports

Sementara itu, pelatih EVOS Divine, Muhamad Farchan Ridha alias Manay mengaku bahwa Genesis Dogma merupakan salah satu tim yang dia pantau, bahkan sebelum tim tersebut bertanding di FFML.

“Mereka adalah salah satu tim yang aku perhitungkan,” ujar Manay. Dia menambahkan, tim Genesis Dogma cenderung menunjukkan performa yang konsisten, bahkan dalam turnamen offline. Dia percaya, setelah tim menyesuaikan diri dengan suasana pertandingan di FFML, mereka akan bisa bermain dengan baik.

Genesis Dogma merupakan bukti bahwa mentalitas para pemain profesional punya pengaruh pada performa mereka dalam pertandingan. Selain mentalitas, hal lain yang juga mempengaruhi performa tim esports adalah chemistry antar pemain. Masalahnya, transfer window untuk FFML ada di tengah musim. Hal ini berarti, ketika tim menarik pemain baru, mereka harus kembali membangun chemistry antar pemain.

Ketika ditanya tentang cara untuk membangun chemistry tim, pelatih SES Alfaink, Salman Alfa Risiy, yang dikenal dengan nama Manted mengatakan bahwa kedekatan antar pemain bisa terbangun ketika mereka melakukan kegiatan bersama-sama, seperti makan atau bermain bersama. Hal yang tidak kalah penting, menurutnya, adalah bagi tim untuk saling mengenal karakter dari setiap pemain, termasuk pemain baru.

Manay juga mengungkap, setiap tim biasanya punya cara masing-masing untuk membangun chemistry tim saat ada pemain baru. Sementara dari sudut pandang pemain, Jafar “Javra” Shodyq dari EVOS Divine mengatakan, untuk mendekatkan diri dengan pemain baru, biasanya dia akan “sok asyik” dengan mengajak sang pemain baru mengobrol.

Google integrasikan AI ke Docs, Gmail, Workspace
Previous Story

Google Integrasikan AI ke Gmail, Docs, dan Layanan Produktivitas Lainnya

Next Story

Strategi Sony untuk Menggandeng Developer Eksternal

Latest from Blog

Don't Miss

Valve Buat Regulasi Baru di CS:GO, Apa Dampaknya ke Ekosistem Esports?

Selama bertahun-tahun, Valve jarang turun tangan untuk menentukan arah perkembangan

TECNO POVA 5 Series 5G Edisi Free Fire Kini Hadir di Indonesia

TECNO secara resmi meluncurkan smartphone gaming edisi khusus, yaitu POVA 5 Series 5G