WhatsApp sukses mencatatkan prestasi baru dengan menggaet pengguna aktif per bulan yang mencapai 500 juta orang. Pencapaian ini diraih hanya 4 bulan pasca pengumuman 400 juta pengguna aktif pada Desember tahun 2013 silam. Dengan prestasi ini WhatsApp mempertegas dominasi atas para pesaingnya yang bermain di kategori yang sama.
Yang lebih mengesankan, dengan jumlah pengguna aktif sebanyak 500 juta, WhatsApp setidaknya sudah digunakan untuk berkirim foto sebanyak 700 juta dan video sebanyak 100 juta setiap harinya.
Pertumbuhan paling tinggi disumbangkan oleh 4 negara yakni Mexico, Brazil, India dan Rusia. Di India saja WhatsApp digunakan oleh 48 juta orang yang kesemuanya berstatus aktif. Jika dibandingkan dengan calon pemilik baru WhatsApp yaitu Facebook, angka tersebut mencapai separuh dari pengguna aktif Facebook khusus di India saja.
Info Menarik: Sony PlayStation Vita TV Diskon Besar-besaran di Indonesia
Tak heran jika WhatsApp kemudian menjalin kerja sama dengan operator lokal untuk menawarkan akses data WhatsApp tanpa batas dengan biaya hanya 30 sen per bulan.
Brazil juga penyumbang yang cukup besar di mana ada 45 juta pengguna aktif berasal dari negeri samba tersebut. Sementara di Turki WhatsApp digunakan sedikitnya oleh 14 juta pengguna yang masih aktif. Angka ini diperkirakan akan terus naik pasca pemblokiran Twitter oleh pemerintah setempat.
Namun menjadi populer tak selalu bisa dirayakan, setidaknya itu yang dialami oleh WhatsApp. Kendati sukses mencapai target baru dengan 500 juta pengguna aktif setiap bulannya, CEO Jan Koum menolak untuk menyebutkan sebagai prestasi yang patut dirayakan.
Menurut CEO Jan Koum, dengan jumlah pengguna aktif 500 juta, tim pengembangnya harus merayakan dengan cara menyelesaikan pekerjaan rumah yakni memperbaiki setidaknya 1000 bugs minor dalam 6 bulan ke depan, tanpa ada pekerjaan besar.
Fitur terbaru yang disebut-sebut sudah masuk dalam program Koum adalah fitur panggilan suara gratis. Namun Koum menolak untuk memberikan keterangan kapan fitur tersebut akan dirilis, kemungkinan besar belum akan hadir dalam waktu 6 bulan ke depan jika berujuk pada pernyataan Koum kepada Re/Code yang TRL kutip sebelumnya.
Sumber berita Re/Code dan Gambar header: DailySocial.net.
Kalau di Indonesia seperti WA ( whatsapp ) tidak terlalu gencar yaa ??
apa karena kalah saing bisa terjadi hal tersebut ?