Startup pengembang layanan SaaS (Software as a Services) pendidikan Quintal baru saja mendapatkan putaran pendanaan awal (seed funding round) yang dipimpin oleh East Ventures. Tidak dipaparkan seberapa banyak nilai investasi yang disuntikkan. Pendanaan ini akan difokuskan banyak untuk perekrutan talenta baru (terutama di tim teknis) dan pengembangan sistem pemasaran B2B yang saat ini dijalankan Quintal.
Layanan Quintal sendiri terdiri dari beberapa sistem yang dikembangkan untuk menunjang kebutuhan administratif sekolah, yakni berupa LMS (Learning Management System) dan Sistem Informasi Administratif Sekolah. Pangsa pasarnya cukup spesifik, yakni untuk sekolah berjenjang K-12 di Indonesia (atau setara SD-SMA).
Gagasan pengembangan sistem ini muncul untuk mengatasi isu efisiensi pengajaran yang selama ini mengganggu kegiatan belajar. Guru-guru seringkali dibebankan dengan pemenuhan kebutuhan administrasi sehingga mengganggu jam belajar di kelas. Quintal mendesain agar proses tersebut dapat dikerjakan secara terstruktur melalui pendekatan digital, sehingga meringankan kerja guru.
Tidak hanya itu, Quintal juga menyediakan layanan belajar online yang memungkinkan guru untuk mengunggah bahan ajar dan kegiatan ujian. Sistem juga mendesain agar orang tua siswa dapat memantau perkembangan anaknya di sekolah. Saat ini sistem Quintal sudah diimplementasikan di lima sekolah swasta dan memenuhi kebutuhan administratif untuk lebih dari 2.000 siswa.
Sebelum kucuran investasi ini, Quintal berjalan secara bootstrapping selama satu setengah tahun. Tahun ini Quintal menargetkan untuk perluasan pangsa pasar dan fitur baru pada produknya. Termasuk hendak meluncurkan sistem pengelolaan finansial sekolah untuk mengakomodasi pembayaran SPP, penggajian hingga biaya pembangunan. Saat ini beberapa kurikulum pendidikan juga sudah diterapkan ke dalam sistem, di antaranya Kurikulum 2013, KTSP (2006) dan kurikulum internasional Cambridge.
“Untuk mengimplementasikan teknologi pendidikan saat ini tantangannya pada cara kita untuk dapat beradaptasi dengan penyesuaian atau pembaruan yang sangat cepat. Misalnya sekolah tertentu mengadopsi kurikulum dengan desain tertentu yang harus kita sesuaikan, termasuk ketika ada perubahan kurikulum dari sisi regulasi. Tim pengembang harus bergerak lebih cepat,” ujar Co-Founder dan CEO Quintal Danny Saksono.
Ke depan, ada rencana Quintal untuk menjalin kerja sama dengan regulator pendidikan di Indonesia untuk membuat masif pemanfaatan sistem pendidikan ini di sekolah-sekolah di Indonesia.