Dark
Light

Pendekatan yang Perlu Dilakukan Sebelum Memutuskan Menambahkan Fitur Baru

2 mins read
November 6, 2015
Langkah yang dilakukan sebelum meluncurkan fitur baru / Shutterstock

Dalam bisnis terus mengembangkan produk dan melakukan pembaruan secara berkala adalah mutlak. Feedback dari pengguna bisa digunakan untuk menjadi pondasi pembaruan tersebut. Ryan Glasgow, Senior Product Manager Weebly, dalam akun Medium-nya menuliskan pendekatan-pendakatan yang dilakukan untuk mengembangkan atau menambahkan fitur-fitur baru.

Di dalam tulisan tersebut, Ryan membedakan metode scientific dengan metode yang dilakukan oleh startup untuk mengembangkan sebuh fitur. Metode ini disebut Ryan sebagai Startup Method. Sebuah pendekatan yang bisa dijadikan framework ketika Anda mengembangkan sebuah fitur baru.

1. Memakai usulan atau masukan pengguna

Dalam tahap pertama ini berkaitan dengan sudut pandang. Setiap orang tentu mempunyai sudut pandang atau pendapat yang berbeda terkait sesuatu hal. Ini yang bisa dimanfaatkan. Anda bisa meminta masukan pelanggan untuk membuat sebuah fitur yang berguna dan berdampak dari pengguna. Untuk menggali cerita pengguna Ryan menggunakan format seperti di bawah ini:

Format: Sebagai <jenis pengguna>, saya ingin <melakukan sesuatu> sehingga <beberapa nilai diciptakan>.

Contoh: Sebagai pengguna baru, saya ingin dapat menemukan teman-teman Facebook saya di situs sehingga saya bisa melihat aktivitas lebih relevan di feed saya.

Cerita atau masukan dari pengguna dapat mempengaruhi penambahan, pengurangan, atau modifikasi produk. Membangun fitur baru bisa berubah menjadi sebuah langkah mundur bagi Anda. Hal ini terjadi jika fitur baru Anda tidak mempertimbangkan masukan pengguna dan dampak yang ditimbulkan dari fitur tersebut. Di sinilah letak pentingnya sudut pandang pengguna, apapun jenisnya.

2. Berbicara pada pelanggan

Serupa dengan nomor satu langkah kedua ini masih seputar masukan dari pelanggan. Bedanya pada langkah ini berbicaralah pada pelanggan Anda. Anda bisa menayakan beberapa pertanyaan seperti apa yang mereka inginkan? Seperti apa produk yang bagus menurut mereka dan lain-lain. Buat komunikasi berkesinambungan untuk mengetahui kebutuhan sebenarnya dari pelanggan Anda.

Anda bisa bertanya: “Apakah Anda ingin sebuah situs lebih cepat atau kemampuan untuk menemukan teman-teman Facebook pada produk?”

Sehingga Anda bisa mendapat respon pengguna seperti: “Sebuah situs yang lebih cepat akan lebih baik, tapi aku lebih suka dapat menemukan teman-teman Facebook saya pada produk Anda”.

3. Buat purwarupa untuk perubahan baru

Segera setelah Anda mengetahui apa yang diinginkan dan dibutuhkan pengguna buatlah sebuah purwarupa (prototipe). Dengan menerapkan fitur baru dalam bentuk purwarupa, atau dengan metode purwarupa lainnya, Anda akan menindaklanjuti berbagai feedback untuk kelanjutan fitur baru Anda.

4. Melakukan pengujian pengguna

Jika Anda sudah membuat purwarupa dan memastikan itu tersedia untuk pengguna, selanjutnya adalah pengujian pengguna. Di dalam tahap ini Anda harus secara konstan memperhatikan feedback yang diberikan pengguna. Ini bisa menjadi sangat penting untuk pengembangan selanjutnya. Jika perlu gunakan alat-alat analytics dan pengujian.

5. Memutuskan untuk menerapkan atau tidak

Ide atau gagasan awal tak selalu dapat diterima. Jika kondisi ini terjadi, keputusan sulit harus diambil. Tidak merealisasikan perubahan karena pengguna tidak begitu membutuhkannya. Bisa juga mungkin sebuah fitur mendapat tanggapan positif dari pengguna namun bukan waktu yang tepat untuk menerapkannya sekarang.

Sekali lagi ini sebuah putusan yang sulit. Setiap fase startup tentu punya metrik yang penting dan menjadi fokus utama. Seperti pertumbuhan bagi startup awal dan retensi dan pendapatan untuk startup yang sudah ada pada tahap selanjutnya. Fitur dalam kasus ini tentu membawa pengaruh tersendiri dari satu metrik yang akan menjadi fokus. Menahannya sampai saat yang tepat adalah sebuah pilihan yang bijak.

6. Realisasikan fitur Anda

Setelah semua langkah terlewati dan sudah ada keputusan untuk merealisasikan fitur baru, terapkanlah. Namun ingat tidak ada yang sempurna. Anda harus tetap menjaga iterasi perbaikan terus-menerus dan usahakan sejalan dengan kebutuhan pengguna.

Selama fase eksplorasi, menjaga ukuran sampel agar tetap kecil adalah hal krusial. Hal tersebut memungkinkan pengembangan menjadi lebih cepat.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Previous Story

Google Drive “Ditimpuk” Tiga Fitur Baru yang Permudah Berbagi Berkas

Next Story

Daftar Game Android Pilihan 2 – 8 November 2015

Latest from Blog

Don't Miss

Belajar Mobile Photography, Kiat Memotret dengan Kamera Smartphone

Belajar Mobile Photography, Kiat Memotret dengan Kamera Smartphone

Mobile photography adalah salah satu skill penting yang perlu dikuasai

Tips Streetphotography dengan Ponsel 

Kami berbincang dengan mentor dari acara workshop foto Hybrid tentang