Perusahaan Raksasa asal Tiongkok, Tencent, baru saja mengalami tahun yang kurang baik. Berdasarkan laporan, pendapatan mereka hanya meningkat sekitar 0,1% dibandingkan tahun lalu, yaitu sebesar USD20,11 miliar (sekitar Rp294 triliun)
Keuntungan bersih yang mereka dapatkan turun sebesar 51%. Angka tersebut menunjukkan penurunan keuntungan bersih terbesar yang Tencent pernah alami.
Penyebab utama permasalahan ini dikarenakan menurunnya pendapatan bisnis game domestik mereka, yang memegang andil terbesar dalam aliran pendapatan perusahaan. Tencent mengalamatkan penurunan ini, akibat “dampak langsung dan tidak langsung” dari regulasi perlindungan remaja dan anak-anak, yang diterapkan tahun lalu, yang mengganggu jumlah pengguna aktif dan pengguna berbayar mereka.
Pendapatan dari pengiklanan online, juga jatuh sebesar 18% pada kuartal pertama. Padahal bisnis ini juga merupakan bisnis kunci untuk Tencent.
Sejak tahun lalu, pemerintah setempat tidak hanya memperketat regulasi tentang konten game yang boleh ditayangkan secara online, mereka juga sempat memberhentikan pemberian izin untuk peluncuran game baru sama sekali. Dan tahun lalu, mereka membatasi waktu bermain anak dan remaja di bawah umur.
Tencent menyatakan bahwa memang bisnis advertising secara menyeluruh sedang lemah, setidaknya sampai kuartal kedua. Mereka mendeskripsikan situasi ini sebagai “lingkungan pasar yang sukar”.
“Kami bisa melihat secara jelas dari level yang paling senior, bahwa ada sinyal yang jelas terhadap pemberian bantuan. Namun untuk melaksanakan dan menerapkannya untuk memiliki dampak nyata terhadap bisnis ini, tentu membutuhkan waktu,” ungkap Martin Lau, Presiden Tencent, pada konferensi pers. “Hal tersebut membutuhkan kementrian dan regulator tertentu, untuk mengarahkannya ke dalam tindakan yang nyata.”
“Seperti perusahaan-perusahaan lain yang beroperasi di luar Tiongkok, pembukaan kembali (aktivitas) pasca-Covid berdampak langsung terhadap gaming, ” kata Vey-Sern Ling, analis senior untuk Union Bancaire Privée.” Paling tidak pertumbuhan masih akan melemah, setidaknya sampai 2022, setelah itu pada pertengahan tahun depan, akan ada kesempatan bagi Tencent untuk menjadi lebih baik dari sekarang.”