Perusahaan penyedia data aplikasi mobile, Sensor Tower, baru-baru ini merilis data pemasukan yang diraih oleh Pokemon GO sepanjang tahun 2018. Sebagian orang mungkin sulit percaya bahwa Pokemon GO masih populer, bahkan lebih sukses ketimbang tahun 2017 kemarin. Tapi data Sensor Tower membuktikan bahwa game augmented reality karya Niantic ini masih punya posisi kuat di pasar mobile.
Sepanjang tahun 2018, Pokemon GO telah meraih revenue senilai kurang lebih US$795 juta, atau sekitar Rp11,2 triliun. Menurut Sensor Tower, terjadi peningkatan revenue sebesar 35% dibandingkan tahun 2017 lalu. Akan tetapi karena data ini bukan data resmi dari Niantic atau The Pokemon Company, bisa jadi ada perbedaan tergantung dari penyedia datanya. Sebagai perbandingan, perusahaan data aplikasi lain yaitu SuperDataResearch memperkirakan pemasukan Pokemon GO di tahun 2017 adalah sekitar US$890 juta, lebih tinggi dari tahun 2018 versi Sensor Tower. Sumber data mana pun yang kita gunakan, ada satu kesimpulan yang tetap sama: Pokemon GO masih merupakan mesin pencetak uang yang sangat efektif.
Sensor Tower melihat adanya lonjakan revenue yang cukup tinggi di bulan Desember 2018. Pemasukan dari App Store dan Google Play di bulan itu mencapai lebih dari US$75 juta sendiri, lebih tinggi dibandingkan bulan Desember 2017 yang hanya US$57,2 juta. Tingginya minat penggemar didorong oleh update yang rutin dilakukan Niantic, termasuk penambahan fitur PvP pada tengah Desember. PvP memang merupakan salah satu fitur yang banyak dinanti. Dengan besarnya animo masyarakat, tidak menutup kemungkinan game ini juga bisa berkembang menjadi esports nantinya.
Sejak pertama dirilis pada bulan Juli 2016, total pemasukan Pokemon GO sekarang telah mencapai kurang lebih US$2,2 miliar (sekitar Rp31 triliun). Dan bila Niantic bisa mempertahankan kinerjanya, kemungkinan pemasukan Pokemon GO akan menembus angka US$3 miliar pada tahun 2019 ini. Sempat menjadi fenomena global, saat ini pemain Pokemon GO tercatat paling banyak berasal dari Amerika Serikat dan Jepang.
Niantic baru-baru ini juga telah melepas saham untuk mendapatkan pendanaan senilai kurang lebih US$190 juta. Pendanaan tersebut datang dari 26 investor berbeda, yang sayangnya tidak diumumkan namanya. Rumor akan pendanaan sebetulnya sudah beredar sejak bulan November, tapi baru terwujud pada tanggal 20 Desember 2018.
Dengan bertambahnya pendanaan dari saham tersebut, Niantic hingga saat ini telah mendapatkan pendanaan senilai total US$425 juta. Sementara valuasi Niantic sendiri ditaksir mencapai sekitar US$3,9 miliar. Pokemon GO tetap menjadi judul andalah Niantic, dengan rata-rata revenue sekitar US2,2 juta per hari, namun Niantic juga memiliki beberapa aplikasi lainnya seperti Field Trip, Ingress Prime, dan Harry Potter: Wizards Unite yang akan dirilis tahun 2019 ini.
Sumber: Variety Gaming 1, 2