Dark
Light

Pendapatan Microsoft Q2 Naik 2%, Windows dan Perangkat Microsoft Akan Terus Turun

1 min read
January 25, 2023
Photo-by-Dell-on-Unsplash
Ilustrasi Microsoft: Photo by Dell on Unsplash

Beberapa hari yang lalu, Microsoft mengumumkan rencana PHK besar-besaran yang mempengaruhi 10.000 karyawan. Kini Microsoft telah memposting kuartal kedua dari hasil keuangan fiskal 2023.

Perusahaan teknologi komputer itu menghasilkan pendapatan US$52,7 miliar dan laba bersih US$16,4 miliar selama Q2. Pendapatannya naik 2 persen dari tahun lalu, tetapi laba bersihnya turun 12 persen.

Sebagai informasi, pengiriman PC secara global turun sebesar 16 persen pada tahun 2022. Menurut laporan Canalys dan Gartner, penurunannya hampir 29 persen dari tahun ke tahun di Q4. Akibatnya, pendapatan Microsoft untuk Windows turun signifikan.

Pendapatan dari OEM Windows atau harga yang dibayarkan oleh produsen PC kepada Microsoft untuk menggunakan sistem operasi Windows, turun sebesar 39 persen di Q1. Microsoft mengatakan ini didorong oleh “melemahnya pasar PC yang berkelanjutan dan perbandingan tahun sebelumnya yang kuat.”

Gartner mengatakan bahwa jumlah total pengiriman PC global pada tahun 2022 mendekati level sebelum pandemi, jelas bahwa ledakan pembelian laptop sudah benar-benar berakhir. Menurutnya permintaan PC konsumen turun ke level terendah dalam beberapa tahun.

Meski pengiriman PC menurun selama kuartal tersebut, kembali ke tingkat sebelum pandemi. CEO Microsoft, Satya Nadella mengatakan bahwa intensitas penggunaan Windows terus lebih tinggi daripada sebelum pandemi, dengan waktu yang dihabiskan per PC naik hampir 10 persen.

Kemerosotan di pasar PC ini juga berdampak pada pendapatan perangkat Microsoft, yang turun drastis sebesar 39 persen di Q2. Meskipun Microsoft telah meluncurkan perangkat Surface Pro 9, Surface Laptop 5, dan Surface Studio 2 Plus yang baru menjelang momen liburan.

Pasar PC juga diprediksi tidak akan membaik pada kuartal berikutnya. CFO Microsoft Amy Hood memberikan panduan tentang penurunan pendapatan OEM Windows sebesar 30 persen untuk Q3, di samping penurunan pendapatan perangkat sebesar 40 persen.

Awal tahun ini, Satya Nadella juga mengungkap dua tahun ke depan akan menjadi masa yang sulit bagi industri teknologi. Pasca pandemi membuat permintaan produk menurun dan kondisi ekonomi global yang bergejolak.

Meski begitu, prospek pertumbuhan jangka panjang untuk perusahaan teknologi masih kuat dengan teknologi baru seperti AI. Microsoft sendiri telah resmi resmi mengumumkan kelanjutan kemitraan mereka dengan OpenAI.

Sumber: TheVerge dan Featured Image: Photo by Dell on Unsplash

Previous Story

Microsoft Resmi Perpanjang Kemitraan dengan OpenAI

Yuga Labs boikot marketplace anti-royalti untuk NFT Sewer Pass
Next Story

Kreator Bored Ape Boikot Marketplace yang Anti-Royalti untuk NFT Barunya

Latest from Blog

Don't Miss

92% Pekerja di Indonesia Sudah Menggunakan GenAI dan Temuan Lain dari Work Trend Index 2024

Microsoft dan LinkedIn merilis laporan Work Trend Index 2024. Di

Hadirnya Bot AI Microsoft Copilot di Telegram dan Isu Privasi di Baliknya

Aplikasi Telegram yang dikenal dengan fitur privasi dan keamanannya telah