Dark
Light

Pendapat Para Pengembang Aplikasi Tentang Nokia Ovi Store

2 mins read
July 16, 2010

Toko aplikasi atau app store semakin menjadi tren, pertumbuhan para vendor serta perusahaan yang membuat toko aplikasi ini terus bertambah. Selain pengguna, titik sentral dari pertumbuhan aplikasi adalah para pengembang atau developer.

Nokia menjadi salah satu penyedia toko aplikasi yang bersaing dengan toko aplikasi lain serperti iPhone app store dan Android Market atau app store-nya BlackBerry. Ketersediaan handset Nokia yang tersebar dimana-mana seharusnya bisa menjadi salah satu faktor suksesnya app store Nokia, Nokia Ovi Store.

Nokia Ovi Store yang diluncurkan sekitar setahun yang lalu memang terus bertumbuh, namun ternyata toko aplikasi ini menjadi perhatian banyak developer yang merasa bahwa Nokia harus meningkatkan pelayanan serta berbagai perbaikan jika mereka ingin mendapatkan dukungan penuh dari para developer.

Hal ini terlihat dari survei yang dilakukan oleh Open-First, yang melakukan survei pada sekitar 100 Ovi Store publisher, dilakukan dari 1 Juni sampai 18 Juni 2010. Para pengembang yang berpartisipasi dalam survei ini merupakan representasi dari berbagai app developers serta publisher yang membuat aplikasi untuk ponsel top Nokia di negara Eropa, Asia, Amerika, serta Australia.

Dari survei ini, seperti yang juga dituliskan oleh GigaOm, sebagian dari para pengembang, yaitu sekitar 21,13% merasa bahwa Ovi Store berada di bawah atas rata-rata jika dibandingkan dengan app store lain. Meskipun Sedangkan sekiar 40% lebih merasa Ovi Store  masih baik berada di bawah rata-rata, jika dibandingkan dengan toko aplikasi lain, namun disisi lain, sekitar 20% pengembang ‘top’ dari Ovi mengatakan, mereka akan meninggalkan Ovi Store jika beberapa permasalahan yang mereka hadapi tidak diperbaiki oleh pihak Nokia.

Tidak bisa ditampik bahwa para pengembang adalah ‘anak emas’ yang memang harus dipelihara dan diikat dalam pengembangan toko aplikasi, banyak contoh bagaimana para vendor serta perusahaan yang harus mendekati para pengembang untuk menarik mereka membuat aplikasi di app store-nya.

Ini bisa terlihat dari hasil survei, bahwa sekitar 13% responden mengatakan bahwa mereka tidak pernah meminta dukungan dari Nokia ketika mengunakan Ovi Store, dukungan ini berupa semacam customer support tapi bagi para pengembang.

Sedangkan para pengembang yang menanyakan dukungan dari Ovi Store, sekitar 20% mereka mengatakan tidak puas akan layanan Ovi, dan sekitar 37% dari responden yang mengajukan dukungan dari Ovi mengatakan mereka tidak senang dengan cara Nokia menanggapi keluhan atau pertanyaan para pengembang ini. Kendala seperti tanggapan yang lambat, jawaban yang tidak jelas adalah beberapa kendala yang sering dihadapi.

Dan satu hal yang paling penting yang harus diperhatikan dari pengembang adalah revenue atau pendapatan yang mereka ingin atau prediksikan untuk mereka terima. Dari survei ini, ada sekitar 57% dari para responden yang menjual aplikasi mereka di Ovi Store, sedangkan sisanya mendistribusikan aplikasi mereka secara gratis.

Dari responden yang menjual aplikasi mereka hanya 5,3% yang mendapatkan pemasukan lebih dari yang mereka ekspektasikan dan sekitar 80,7% dari responden para pengembang aplikasi ini mengatakan bahwa mereka mendapatkan pemasukan yang jauh dari ekspektasi mereka.

Kenapa hal ini bisa terjadi, survei ini mendapatkan jawaban bahwa para pengembang mengatakan beberapa hal yang menjadi alasan kenapa hal ini bisa terjadi, antara lain karena, Ovi client tidak berfungsi secara benar di beberapa ponsel Nokia, Ovi Store tidak mempunyai banyak pengunjung, serta operator share’s, pajak serta pembagian yang Ovi minta terlalu besar, yang membuat penerbit aplikasi harus menaikan harga aplikasi mereka dan akhirnya menurunkan jumlah pembeli.

Data lain dari survei ini mengatakan bahwa  secara keseluruhan 43% responden mengatakan bahwa mereka tidak begitu puas dengan Ovi, komentar mereka atas ketidakpuasan ini berkisar tentang fakta atas pemasukan yang mereka dapatkan, namun secara keseluruhan mereka cukup senang dengan UI yang ada dan sebagian besar dari responden ini, sekitar 81% mengatakan akan tetap menggunakan Ovi Store, dengan beberapa alasan seperti tidak ada pilihan lain serta perbaikan yang terus dikembangkan oleh Nokia.

Meskipun peningkatan juga dirasakan oleh para pengembang, namun Nokia memang harus lebih memperhatikan apa yang menjadi kebutuhan dari para pengembang ini, karena meskipun titik akhir dari aplikasi adalah konsumen atau pengguna, tapi tanpa dukungan ekosistem pengembang yang sehat dan puas, pertumbuhan dan perkembangan toko aplikasi tidak akan berhasil baik.

Untuk melihat laporan lengkap dari Open-Fisrt bisa di cek di link Scribd ini. Anda pengembang aplikasi atau pengguna Nokia Ovi Store, bagaimana pendapat anda tentang survei ini, ada komentar?

Wiku Baskoro

Penggemar streetphotography, penikmat gadget, platform agnostic gamers, build Hybrid.co.id to make impact.

2 Comments

  1. “sebagian dari para pengembang, yaitu sekitar 21,13% merasa bahwa OVi Store berada di bawah rata-rata jika dibandingkan dengan app store lain. Meskipun sekiar 40% lebih merasa Ovi Store masih baik jika dibandingkan dengan toko aplikasi lain, “

    mas, itu nggak kebalik nulisnya?

    saya liat di grafik:
    warna BIRU = 21.13 % Ovi is above average
    warna MERAH = 42.25 % Ovi is below average

    saya cuma bandingin tulisan dengan grafik loh ya..

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Previous Story

SalingSilang, Tampilan Terbaru dan Semakin Kaya Akan Data

Next Story

BandCamp Terapkan Model Bagi Hasil

Latest from Blog

Don't Miss

Minat Beli Smartphone di Tengah Melemahnya Rupiah, Gunakan Saluran Komunikasi dengan Media 

Kondisi rupiah yang melemah atas dollar disinyalir membawa kekhawatiran pada

Ini Dia Brand Smartphone Pilihan Konsumen untuk Dibeli 

Riset terbaru dari Reasance, sebuah divisi riset dari SEQARA Communications,