Ketika saya mendengar kabar mengenai Tokopedia yang memperoleh pendanaan sebesar $100 juta dari Softbank dan Sequoia Capital, saya tidak dapat menyembunyikan kegembiraan saya. Rekan-rekan saya sesama pendiri startup dan investor, apa yang selalu kita impikan selama ini telah menjadi kenyataan. Marilah kita jaga momentum ini sebaik-baiknya, oke?
Pendanaan masif yang diperoleh Tokopedia ini serta-merta menepis semua keraguan para investor untuk berinvestasi besar-besaran di Indonesia. Apa artinya hal ini bagi industri? Saya merangkum setidaknya ada tiga keuntungan yang bisa kita petik dari investasi ini:
Pengakuan atas potensi pasar Indonesia
Tokopedia merupakan salah satu startup yang dibentuk pada awal-awal tren startup melanda Indonesia. Pada saat itu, kebanyakan startup belum menghasilkan uang, pasar belum sebesar saat ini, dan investasi terhadap startup juga nyaris tidak terdengar sama sekali. Namun, hal tersebut nyatanya tidak berpengaruh terhadap Tokopedia. Startup tersebut secara konsisten mampu meraih pendanaan demi pendanaan dari tahun ke tahun tanpa pernah mengalami kegagalan, mulai dari pendanaan awal, seri A, seri B, dan seterusnya.
Investasi terakhir yang diperoleh Tokopedia bukan main-main. Baik Softbank maupun Sequoia Capital merupakan investor ternama yang telah mendanai sejumlah perusahaan besar. Sejak didirikan pada tahun 1972, Sequoia Capital telah mendanai beberapa perusahaan, termasuk Apple, Oracle, Cisco, Yahoo, Google, dan LinkedIn, yang bila digabungkan memiliki valuasi saham sebesar $1.4 triliun, atau setara dengan lebih dari 1/5 dari total saham Nasdaq.
Jadi bila Softbank dan Sequoia melakukan investasi terhadap suatu perusahaan, perusahaan tersebut pastilah memiliki potensi yang luar biasa.
Skema “Exit” bukanlah sesuatu yang mustahil
Dengan jumlah pendanaan tahap akhir (seri E) sebesar itu, masuk akal bila Softbank dan Sequoia Capital melihat potensi IPO dari perusahaan yang mereka danai. Hampir tidak mungkin rasanya bila Softbank dan Sequoia menyuntikkan dana sebesar $100 juta kepada perusahaan yang hanya akan mencari pendanaan lanjutan.
Entah itu IPO atau akuisisi yang membuat kedua perusahaan tersebut begitu bersemangat dalam mendanai Tokopedia, namun tetap saja hal itu menjanjikan keuntungan yang besar. Meskipun memang butuh waktu untuk mencapai hal tersebut, namun dengan pendanaan sebesar itu bukanlah hal yang sulit bagi Tokopedia untuk menjadi IPO di Bursa Efek Indonesia. Satu-satunya yang masih belum dimiliki Tokopedia adalah alur kas yang positif, yang bahkan saya pun belum yakin apakah hal tersebut sudah dimiliki Tokopedia atau belum.
Pendapatan yang lebih besar
Pendanaan ini telah mengembalikan posisi Indonesia di mata para investor dunia, khususnya Amerika. Meskipun perusahaan holding Softbank ada di Jepang, namun Softbank Internet & Media Inc (SIMI) sejatinya berasal dari Amerika Serikat. Sequoia Capital juga berlokasi di negeri Paman Sam tersebut, meskipun mendanai Tokopedia melalui operasinya di India. Pendanaan masif ini menjadi sinyal positif bagi para investor lain untuk mulai melirik industri startup di Indonesia. Maksud saya, bukan tidak mungkin bila Indonesia akan segera menjadi salah satu kiblat demokrasi dan ekonomi di masa yang akan datang.
_
Namun, kita juga perlu perhatikan bahwa meskipun Softpedia dan Sequoia terkenal sebagai dua perusahaan VC yang sukses dan terkemuka, kedua perusahaan tersebut juga pernah membuat beberapa kegagalan dalam investasi yang mereka buat. Pada tahun 2003, sebagai contoh, Sequoia membukukan kerugian sebesar $100 juta. Dengan akuisisi ini, Tokopedia bukan hanya mendapatkan banyak uang untuk operasional mereka sendiri, tapi juga membuka kesempatan bagi startup lain di Indonesia untuk memperoleh pendaaan serupa.
Tidak lama setelah berita mengenai investasi ini dirilis, saya telah menerima banyak e-mail dari para pelaku industri di Amerika Serikat dan Eropa yang menanyakan perihal kebenaran kabar tersebut, mengenai alasan mengapa Softbank dan Sequoia berani menggelontorkan dana sebanyak itu. Dan mereka mengaku sangat tertarik untuk lebih mencaritahu mengenai Indonesia, mengenai apa yang bisa mereka lakukan di negara ini. Kondisi politik di Indonesia juga memainkan peran yang sangat penting, karena dapat memberikan kenyaman serta keamanan bagi para investor. Lagipula, Indonesia merupakan pasar yang sangat potensial, tentunya hal ini menjanjikan potensi pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan kepada para investor dari negara lain.
Sekarang setelah para pemain asing tertarik untuk memasuki pasar Indonesia, pertanyaannya adalah: apakah kita sebagai pelaku industri di Indonesia sudah siap untuk menyambut mereka?