Perusahaan perangkat lunak yang menyediakan layanan analisis dan manajemen data PHI-Integration hari ini (31/5) mengumumkan perolehan pendanaan tahap awal dari East Ventures dan Skystar Capital. Besaran pendanaan yang didapat tidak disebutkan. Pendanaan ini akan difokuskan untuk mempercepat visi data-driven yang dimiliki perusahaan.
Sejak didirikan pada tahun 2015, PHI-Integration menghadirkan layanan konsultasi bisnis dan data warehouse. Beberapa kliennya hadir dari kalangan korporasi dan pemerintahan di Indonesia. Bersama pendanaan baru yang didapat, PHI-Integration turut menghadirkan sub layanan baru bernama Linkr, melengkapi produk andalan yang dimiliki sebelumnya DataQualitix. Layanan tersebut diklaim dapat membantu perusahaan memperbaiki struktur data yang dimiliki.
“Bagi PHI-Integration, memiliki data yang berkualitas tinggi serta sistem untuk mengelola data yang baik merupakan fondasi penting dalam strategi transformasi digital setiap perusahaan. Kami percaya bahwa data yang bersih akan mendorong perusahaan untuk mencapai analisis bisnis yang jauh lebih baik, pemanfaatan machine learning yang lebih optimal, serta kecerdasan buatan yang lebih baik. Yang paling penting, data yang baik dapat membantu mempertajam dan mempercepat pembuatan keputusan bisnis,” sambut Co-Founder PHI-Integration Victor Gunawan.
Pada awal tahun 2018, PHI-Integration melakukan penelitian secara internal dan menemukan bahwa 8 dari 10 perusahaan di Indonesia memahami bahwa data yang tidak terkurasi dengan baik –atau biasa disebut dengan dirty data—merupakan hambatan besar bagi perusahaan dan sangat memakan waktu dan biaya untuk mengolahnya. Namun mereka masih belum menemukan solusi yang tepat dan cepat untuk menangani masalah tersebut.
“Melalui beberapa mitra khusus yang telah kami tunjuk, Linkr siap membantu setiap perusahaan berbasis data menghadapi tantangan paling sulit, intens, berulang serta memakan waktu banyak, yakni membersihkan data yang kotor dan menemukan data duplikat,” tambah Viktor.
Pasca pendanaan ini, PHI-Integration juga mengumumkan kolaborasi dengan Skystar Ventures, program inkubator teknologi dari Universitas Multimedia Nusantara. Kerja sama tersebut membentuk DQLab, yakni platform pendidikan online berbasis data dan imersif. Platform tersebut memiliki tujuan untuk mengatasi akar masalah dalam hal kurangnya literasi data, termasuk mempelajari metodologi dan analisis data. DQLab memiliki berbagai materi kurikulum seperti manajemen data dasar dan ilmu data, hingga artificial intelligence dan blockchain.
“Nama DQLab muncul dari pengamatan kami bagaimana tenaga kerja tradisional diukur hanya dengan indikator IQ dan EQ. Namun, kami percaya akan ada faktor penting ketiga yang harus dimiliki seseorang dalam revolusi industri ke-4 ini. Hal tersebut adalah Data Quotient, di mana seseorang harus memiliki pemahaman yang mendalam akan data, itulah mengapa kita menyebut proyek ini DQLab,” sambut Co-Founder PHI-Integration Feris Thia.
“Fokus PHI-Integration dalam membantu perusahaan untuk memiliki data yang bersih dan informatif terkenal sebagai salah satu tantangan terberat dalam industri. Sebagaimana kita telah melihat bahwa perusahaan dapat membuat keputusan yang lebih strategis dan kuat dengan penggunaan data, kami percaya PHI-Integration memiliki tempat untuk menjadi pemeran penting dalam industri manajemen data,” ujar Managing Partner East Ventures Willson Cuaca.