Startup di bidang HR-tech (human resources technology) Job2GO mengumumkan perolehan pendanaan tahap awal dari jaringan angel investor BANSEA. Nilai pendanaan tidak disebutkan. Adapun fokus alokasi dana investasi untuk penyempurnaan produk teknologi dan akuisisi pengguna.
BANSEA (The Business Angel Network of Southeast Asia) didirikan sejak tahun 2001, saat ini telah mendukung ribuan pengusaha di kawasan regional melalui jaringan investor dari kalangan perorangan dan perusahaan yang dimiliki. Mereka turut berpartisipasi dalam pendanaan startup seperti Carousell, Carro, Xfers, 99.co, dan lain-lain.
“Kami memahami dengan cepat tantangan dan peluang yang ada dan mempelajari perusahaan sejenis di negara yang sudah maju seperti India. Kami yakin Job2GO akan menghadirkan solusi yang tepat untuk pasar Indonesia dan Asia Tenggara. Tatanan new normal pasca Covid-19 akan menghadirkan kesempatan emas untuk solusi yang kami hadirkan,” sambut Founder & CEO Job2GO Kurniawan Santoso.
Sementara itu, Chairman BANSEA James Tan mengatakan, “BANSEA hadir untuk secara berkesinambungan menghubungkan startup seperti Job2Go dengan para angel investors. Investasi ini adalah salah satu cara BANSEA mendukung ekosistem startup di Asia Tenggara dan kami berharap dapat terus memainkan peran kami di dalam ekosistem startup.”
Perkembangan bisnis Job2GO
Kepada DailySocial, Kurniawan menambahkan, saat ini pengguna aplikasi Job2GO sudah mencapai 15 ribu orang, dengan 500 perusahaan yang menawarkan berbagai lowongannya.
Seperti diketahui Job2Go memiliki visi untuk membantu pekerja kerah biru dan gig workers; menawarkan berbagai pilihan jenis pekerjaan mulai dari tenaga penjualan, merchandising, SPG, staf pemasaran, staf administrasi, dan lain-lain.
Dari sisi produk, aplikasi Job2Go dibekali teknologi Artificial Intelligence (AI) untuk mendapatkan kecocokan antara penawaran dan permintaan kerja. Selain itu juga menyediakan informasi lowongan pekerjaan on-demand dan pekerjaan lain yang tersedia di lokasi dekat para pencari kerja.
“Di tahun 2020, Job2GO berfokus untuk memberikan pengalaman terbaik untuk pengguna (pencari kerja dan perusahaan pencari tenaga kerja) dengan penyempurnaan platform dan fitur. Selain itu kami memperkuat jalinan kerja sama dengan ekosistem ketenagakerjaan seperti Kartu Pra-Kerja untuk menyalurkan tenaga kerja setelah mendapatkan pelatihan,” imbuh Kurniawan.
Segmen yang disasar Job2GO adalah low-meidum skill workers, kalangan pekerja yang cukup terdampak karena pandemi ini. Menanggapi ini, Kurniawan menyampaikan, “Mereka adalah segmen pekerja yang menjadi tulang punggung perekonomian, terdampak di Q1 2020 namun diyakini akan rebound dalam waktu yang cepat ketika perusahaan kembali beroperasi di bawah new normal.”
Di Indonesia, selain Job2GO juga ada beberapa startup lain yang tawarkan layanan serupa. Di antaranya Workmate (dulu Helpster), Heikaku, dan lain-lain.