Dark
Light

Pencipta Galaxy on Fire Serbu Platform PC Lewat Game Everspace

1 min read
August 18, 2015
cara backup aplikasi android

Penikmat permainan di perangkat bergerak mungkin tak lagi asing dengan Galaxy on Fire. Ia telah menerima bermacam-macam penghargaan, merupakan game bertema luar angkasa tercanggih di platform itu. Tapi mungkin karena respons antusias terhadapi judul-judul semisal Star Citizen atau Eve: Valkyrie, developer terdorong buat berkiprah di lini yang lebih bergensi.

Berbekal dari pengalaman mereka, Michael Schade dan Christian Lohr mendirikan studio Rockfish Games demi menggarap Everspace. Ketika Elite: Dangerous ataupun Star Citizen berlomba-lomba menyajikan level realisme tinggi, Everspace mengusung formula berbeda. Rockfish menitikberatkan mode singeplayer, dengan gameplay roguelike dan narasi non-linear, dipadu visual serta segi audio yang apik.

Everspace tak mau repot-repot bersaing dengan judul-judul di atas. Pendekatannya lebih ke arah arcade, serta berorientasi pada action. Dan di sana, peran sistem roguelike-lah yang paling esensial. Maksudnya, petualangan Anda tidak bisa lagi diprediksi. Tiap kali bermain, Everspace menyuguhkan tantangan baru, dan skenario selalu berubah. Meskipun permainannya masih sama, situasinya dijanjikan tidak serupa.

Artinya Everspace dirancang buat menguji kemampuan adaptasi serta kemahiran pemain dalam improvisasi. Padahal misi Anda cukup simpel: capai zona tujuan. Setiap kali memulai, rintangan akan berubah, dan sangat kecil bagi kita untuk menemui setting yang sama. Pilihan demi menyelesaikan tugas diserahkan sepenuhnya ke tangan Anda. Misi dapat diselesaikan dengan taktik siluman, atau lewat strategi frontal dibantu rentetan tembakan meriam laser.

Info menarik: Proyek Remake Resident Evil 2 Buatan Fans Dihentikan, Harapan Belum Hilang

Game tak lupa menyediakan opsi kustomisasi, jual beli item, dan momen persiapan sebelum beraksi. Contohnya begini, sumber daya diperlukan buat memperbaiki pesawat. Anda bisa mengumpulkannya dari asteroid, atau merampasnya dari iring-iringan kapal pedagang. Selanjutnya, Anda dipersilakan mengeksplorasi nebula yang berada di pojok semesta, atau sekedar fokus pada misi.

Rockfish Games belum menjelaskan secara rinci bagaimana metode penerapan cerita pada genre roguelike. Uniknya, tiap kali karakter tewas, Anda malah satu langkah lebih maju mendekati keseluruhan kisah Everspace. Pemain akan terlahir kembali, sambil membawa pengetahuan yang diperlukan untuk menguak ‘teka-teki besar’ permainan. Buat meramu narasi, developer menunjuk penulis fantasi dan sci-fi asal Jerman, Falko Löffler.

Everspace membutuhkan modal € 225,000 supaya dapat masuk ke tahap pengerjaan berikutnya. Berdasarkan info di website crowdfunding Kickstarter, Rockfish berencana meluncurkan permainan di bulan Oktober 2016, diprioritaskan untuk platform PC kemudian console.

Previous Story

MatahariMall Tunjuk Adrian Suherman Isi Posisi Komisaris

Next Story

DScussion #28: Cynthia Tenggara dan Startup yang Mengejar Pertumbuhan

Latest from Blog

Don't Miss

Nonton-YouTube-Tanpa-Terhalang-Bahasa,-Fitur-Auto-dubbing-Tersedia-Dalam-Bahasa-Indonesia

Nonton YouTube Tanpa Terhalang Bahasa, Fitur Auto-dubbing Tersedia Dalam Bahasa Indonesia

Bagi penggemar video panjang di YouTube, tentunya sudah mengetahui fitur
AI banyak dipakai dalam pembuatan game Firmament

AI Banyak Dipakai dalam Pembuatan Game Ini, Sejumlah Pemainnya Kecewa

Penggunaan generative AI di industri video game terus menuai kontroversi.