Dark
Light

Pemerintah Thailand Bangun Proyek AI Lokal untuk Lawan Perusahaan Amerika Serikat

by
1 min read
July 10, 2024

Perkembangan artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan memang pesat untuk tahun ini. Namun yang jarang disadari bahwa mayoritas pengembangan AI ini masih berpusat di perusahaan-perusahan teknologi asal Amerika Serikat.

Untuk itulah Pemerintah Thailand kini mulai mengembangkan proyek AI lokal mereka sendiri. Dilansir dari Bangkok Post, Pemerintah Thailand disebut telah merencanakan 6 proyek inisiasi pegembangan AI. Rencana besar tersebut telah diumumkan pada Maret lalu.

Mereka mempersiapkan total anggaran sebesar $42 juta atau sekitar Rp683 miliar yang sebagian besar investasi diarahkan untuk meningkatkan skill tenaga kerja lokal mereka di bidang AI. Sedangkan sisanya dibagi ke beberapa proyek inisiatif.

Disebutkan, Pusat Teknologi Komputer dan Elektronika Nasional Thailand (NECTEC) akan mengembangkan Thai large language model (ThaiLLM). Selain itu, NECTEC juga mengembangkan AI generatif dengan nama Open ThaiGPT yang dikembangkan di Fasilitas Penelitian Pemerintah.

Dalam proyek AI ambisius terrsebut (NECTEC)  telah menggandeng tiga kelompok pengembang AI untuk meluncurkan proyek tersebut pada April 2023 silam. Yang berarti inisiasi proyek ini hanya berselang setengah tahun setelah ChatGPT dirilis.

Super Computer LANTA di Thailand

Open ThaiGPT ini dipimpin oleh Direktur NECTEC, Thepchai Supnithi dan berisi setidaknya 60 orang staf pusat. Sebagian besar staf tersebut adalah peneliti yang ahli dalam rekayasa pengetahuan dan ilmu data. Sebagai dasarnya, proyek ini menggunakan large language mode Llama2 milik Meta.

Berbekal bantuan dari super komputer, AI milik Open ThaiGPT ini mempelajari semua data berbahasa Thai yang ada di internet. Menurut Nikkei Asia, Open ThaiGPT kini telah berhasil mencapai 7 miliar parameter. Golnya adalah mencapai 13 miliar parameter, dan selanjutnya 70 miliar.

Pengembangan Open ThaiGPT ini juga telah melahirkan chatbot yang disebut “Abdul”, meskipun penggunaannya masih terbatas bisnis saja dan belum bisa diakses bebas. Chatbot ini juga masih terlalu umum karena jawaban yang diberikan masih mirip dengan ChatGPT Bahasa Inggris.

Salah satu proyek besar lainnyna adalah AI project – Travel Link yang ditangani oleh Big Data Institute Thailand. Seperti namanya, proyek ini bertujuan untuk memanfaatkan AI guna memberikan rekomendasi dan data pariwisata lokal kepada para wisatawan.

Proyek ambisius ini memang sangat beresiko karena bagaimanapun para raksasa teknologi barat seperti Google, Meta, dan Microsoft telah mematangkan pondasi pengembangan AI mereka. Dan Pemerintah Thailand akan berusaha sekuatnya agar mereka tidak ketergantungan ke AI milik perusahaan-perusahaan tersebut.

Galih

Video game writer who noob at almost every games. Work hard play harder!

Previous Story

Review JBL Spinner BT, Desain Keren, Ramah Pemula, Koneksi Sudah Bluetooth

Next Story

Nothing Resmi Rilis CMF Phone 1, Lebih Terjangkau tapi Penuh Kostumisasi

Latest from Blog