Berinovasi di sektor teknologi sekarang ini tidak hanya dilakukan oleh kalangan bisnis. Para pemangku kebijakan atau pemerintahan pun kerap memberikan terobosan-terobosan inovatif dengan memanfaatkan teknologi. Salah satu yang cukup unik adalah aplikasi Semar (Safety Emergency Medical Ambulance Rescue) yang di luncurkan pemerintah Purwakarta beberapa waktu lalu.
Sesuai namanya awalnya aplikasi ini didesain untuk memudahkan masyarakat di Purwakarta untuk melakukan panggilan emergency memanggil ambulans. Pengguna akan bisa melihat posisi ambulans terdekat dari posisi mereka saat itu. Dengan sekali sentuh panggilan darurat akan diteruskan kepada petugas ambulans.
Untuk bisa memanfaatkan aplikasi Semar ini pengguna diwajibkan untuk mengisi data diri lengkap termasuk nomor induk kependudukan (NIK) sesuai dengan yang terterap di KTP masing-masing. Menurut Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi, panggilan dengan NIK dari daerah lain tidak akan diprioritaskan. Kabarnya saat ini pemerintah Purwakarta tengah mencoba mengkoneksikan keseluruhan armada ambulans yang ada di kota tersebut untuk terhubung dengan aplikasi Semar.
Memasuki satu bulan peluncurannya aplikasi Semar diganjar beberapa pembaruan. Salah satunya sekarang Semar sudah bisa terkoneksi dengan petugas jaga 24 jam di seluruh rumah sakit yang berada di Kabupaten Purwakarta, atau rumah sakit di daerah lain seperti Bandung dan Jakarta yang menjadi rujukan.
“Jadi nanti itu petugas akan terkoneksi dengan operator (Semar) dan juga supir ambulans. Petugas nantinya akan mengurusi segala kebutuhan warga yang sakit dan menjamin ketersediaan tempat mau pun pelayanan,” jelas Dedi.
Nantinya petugas yang saling terhubung ini akan mengurusi perihal data pasien sampai dengan melengkapi keperluan mereka seperti ruang rawat inap atau melakukan tindakan medis sesuai kebutuhan seperti saat kondisi darurat atau saat membutuhkan operasi.
Selain aplikasi Semar, Purwakarta juga memiliki program Jaminan Kesehatan Purwakarta Istimewa (Jampis) yang disebutkan sudah mulai didesain untuk terhubung dalam jaringan agar memudahkan masyarakat yang membutuhkan pelayanan kesehatan secara mudah dan murah karena terhindar dari praktek percaloan.
