Dark
Light

Pemerintah Buka Peluang Startup Unicorn Filipina “Revolution Precrafted” Masuki Indonesia

2 mins read
November 14, 2018
Menkominfo Rudiantara buka kesempatan startup unicorn Filipina Revolution Precrafted masuk Indonesia. Sebaliknya ia meminta Go-Jek dibolehkan masuk Filipina
Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara / Kemkominfo

Menkominfo Rudiantara membuka kesempatan startup unicorn asal Filipina, Revolution Precrafted, memasuki Indonesia untuk membantu menyelesaikan Program 1 Juta Rumah yang dibuat pemerintah. Sebagai gantinya, pemerintah meminta Pemerintah Filipina memperbolehkan Go-Jek mengaspal di sana.

Revolution Precrafted merupakan startup properti (proptech) yang memasok kebutuhan rumah prefabrikasi (precrafted) mewah edisi terbatas ke pasar sebagai opsi hunian berkonsep modular. Diklaim perusahaan dapat membangun rumah dalam 2-3 bulan, dari kondisi yang ada saat ini hingga 2 tahun.

Perusahaan ini bekerja sama dengan berbagai biro arstitek ternama, seperti Zaha Hadid Architects, Jean Nouvel Design, Ron Arad Architechts, dan lainnya untuk mendesain rumah prefabrikasi edisi terbatas.

Di Asia Tenggara, Revolution Precrafted berharap bisa membangun rumah modular dengan harga lebih terjangkau. Diestimasikan properti seluas 23 m2 yang  dikembangkan Revolution Precrafted senilai $10.000 (sekitar 140-an juta Rupiah dengan kurs hari ini).

Rudiantara menyebut startup ini diperbolehkan masuk dan menggarap pasar properti di Indonesia, khususnya membantu mempercepat realisasi Program 1 Juta Rumah yang tiap tahunnya belum pernah tercapai sejak dicanangkan sejak 2015. Semangat dari program ini adalah memudahkan orang Indonesia untuk memiliki rumah, baik bersubsidi maupun non subsidi.

“Saya sudah bicara dengan Robbie [Antonio, Founder dan CEO Revolution Precrafted] untuk masuk ke sini. Di ASEAN ada 7 unicorn. Empat dari Indonesia, 1 dari Malaysia, 1 dari Singapura, dan 1 dari Filipina. Yang dari Malaysia dan Singapura sudah di hadir di Indonesia,” kata Rudiantara di acara The ICON 2018, kemarin (13/11).

“Nanti kita carikan mitra lokalnya, kita butuh karena kita ini ada Program 1 Juta Rumah. Kalau bergantung sama tukang semen, tukang pasir, kapan 1 jutanya jadi? But in return, saya minta Go-Jek untuk bisa masuk ke Filipina. Saya sudah bicara dengan Menterinya,” tambahnya.

Secara terpisah, kepada DailySocial, Rudiantara menambahkan, wacana ini masih dalam tahap diskusi awal sehingga masih banyak hal yang harus dibicarakan. Namun dia memastikan bahwa dirinya telah bicara langsung dengan menteri yang berhubungan dan founder Revolution Precrafted itu sendiri.

“Masih tahap awal. Saya sudah bicara dengan Menteri counterpart saya dan juga dengan founder-nya.”

Pemerintah mengambil keputusan tersebut lantaran keputusan Kementerian Transportasi di Filipina yang melakukan moratorium perizinan untuk pemain ride hailing yang ingin beroperasi di wilayahnya. Alhasil, Go-Jek masih berstatus “pending” untuk mengaspal di negara tersebut.

Selain Grab, ada sejumlah pemain lokal di sektor ride hailing di Filipina, yakni Hype Transport, GoLag, iPara Technologies and Solutions, E-Pick Me Up, Hirna Mobility Solutions, dan Micab Systems.

Perkembangan ekspansi Go-Jek

Di ajang yang sama yang digagas GDP Venture, CEO dan Founder Go-Jek Nadiem Makariem menuturkan perkembangan saat ini Go-Jek sudah menghadirkan layanan Go-Food dalam Go-Viet baru-baru ini. Dia mengklaim Go-Viet telah mengambil pangsa pasar sampai 35%.

“Go-Food sudah ada di Vietnam, baru dua hari diluncurkan. Kita ingin jadi pemain global, sudah di Vietnam, Thailand, dan Singapura tunggu ya,” katanya.

Dalam visi misinya, Go-Jek tidak lagi hanya ingin besar di Indonesia namun ingin jadi pemain terbesar di Asia Tenggara. Semua layanannya diharapkan bisa dinikmati semua orang hanya lewat aplikasi Go-Jek.

“Awalnya kita ini bermain di transportasi, tapi dari situ banyak layer yang bisa dilakukan sampai akhirnya jadi snowball effect. Kita ingin jadi super app di mana semua transaksi harus lewat komponen kita, itu kan aspirasi. Untuk capai itu bisa lewat efisiensi yang bisa meningkatkan UKM dan di-solve lewat aplikasi kita, enggak cuma di Indonesia saja, tapi mau sampai ke Asia Tenggara,” pungkas Nadiem.

Application Information Will Show Up Here
Rainbow Six Pro League Season 8
Previous Story

Final Rainbow Six Pro League Season 8 Segera Hadir di Rio de Janeiro, Brasil

GDP Venture dan Go-Ventures, yang terakhir perusahaan investasi Go-Jek, mengonfirmasi investasi terbaru ke startup media online Narasi TV milik Najwa Shihab
Next Story

GDP Venture dan Go-Ventures Beri Investasi ke Narasi TV

Latest from Blog

Don't Miss

Kesuksesan membangun bisnis dipengaruhi berbagai hal, salah satunya "timing" atau momentum yang tepat

Pentingnya Startup Menangkap Momentum

“Momentum adalah hal yang tidak kekal, selalu naik dan turun.

Amartha Appoints Rudiantara as a Commissioner, Introducing Amartha Plus App

Amartha announced Rudiantara, the former Minister of Communication and Information