Pemerintah negara-negara di Asia memang masih “berseteru” dengan Research In Motion (RIM), pembuat smartphone BlackBerry, tentang hak monitoring email BlackBerry yang berseliweran di negaranya. Dengan dalih keamanan nasional, pemerintah negara-negara ini (misalnya India dan Indonesia) menginginkan RIM untuk membangun server khusus yang berada di zona lokal. Meski menolak, RIM berjanji untuk memberikan bantuan semaksimal mungkin jika dibutuhkan, termasuk memberi metadata email yang dianggap mencurigakan. Nampaknya pemerintah India mulai menemukan cara untuk melakukannya tanpa campur tangan RIM.
Adalah R. Chandrashekhar, seorang pejabat senior di Kementerian Telekomunikasi India, seperti dikutip dari WSJ, yang melontarkan klaim bahwa pihaknya sudah mampu memantau pergerakan email yang melalui server BlackBerry dan mendekripsinya — yang kita ketahui terenkripsi secara rumit. Meskipun demikian, Chandrashekhar menolak memberitahukan cara yang digunakan oleh India untuk melakukannya.
Seandainya terbukti berhasil, langkah ini tentu menjadi pukulan telak bagi sistem keamanan RIM yang dianggap paling bagus dari semua skema keamanan smartphone yang ada. Penggunanya bakal tidak lagi merasa aman dan takut kalau-kalau setiap gerak-gerik bakal diawasi oleh pemerintah.
Sejujurnya kami sendiri masih belum percaya dengan klaim India ini. Bisa jadi mereka hanya membual sebagai bagian urat syaraf supaya RIM kebakaran jenggot. Apapun itu, berita ini telah menjadi headline media internasional. Nampaknya pemerintah Indonesia masih perlu belajar banyak soal ini.