Dark
Light

Pemerintah Dukung Kebebasan Terima Investasi untuk Startup Indonesia

1 min read
August 5, 2015

Saat ini semakin banyak startup Indonesia yang memasuki tahap pertumbuhan atau growth-stage. Hal krusial di sini adalah perlunya kebebasan dari pemerintah untuk penerimaan funding atau dana segar dari investor, baik lokal atau luar negeri, agar startup bisa berkompetisi di kelas internasional. Menanggapi hal ini, Presiden Joko Widodo menyatakan persetujuannya.

Permasalahan tadi diungkapkan oleh Founder dan CEO Go-Jek Nadiem Makarim dalam acara dialog bersama Presiden Joko Widodo di Indonesia Convention Exhibition (ICE), Selasa (4/8/2015). Para pelaku industri kreatif mulai dari musisi, sutradara, animator, pengembang IT, arsitek, komunitas radio, hingga pebisnis kuliner ikut dalam dialog bersama Presiden Joko Widodo di Indonesia Convention Exhibition (ICE).

“Saat ini kompetisi global sudah luar biasa banyak jumlahnya dengan pendanaan ratusan juta dollar memasuki ekonomi kita, Kebebasan mendapatkan investasi dari luar negeri juga diperlukan pada level tertentu,” kata Nadiem.

Nadiem menambahkan industri teknologi selama ini selalu mengawasi perkembangan tren sosial dan ekonomi global. Di Indonesia perubahan tersebut akan jauh lebih cepat karena penetrasi smartphone. Dalam lima tahun ke depan seluruh kalangan di Indonesia akan memiliki smartphone, di situlah nantinya para pelaku industri teknologi bisa membantu pemerintah mengantisipasi perubahan tersebut di seluruh sektor ekonomi di Indonesia.

Menanggapi hal tersebut Presiden Joko Widodo menyambut baik kontribusi para pelaku startup dan layanan e-commerce di Indonesia. Saat ini diakui olehnya ekonomi tradisional di Indonesia memang perlu sentuhan aplikasi yang memang akan memudahkan mereka menerima informasi secepat-cepatnya.

Menurut Presiden, Go-Jek adalah salah satu aplikasi yang bagus dan kreatif, tetapi masih banyak sekali desa-desa atau kecamatan yang membutuhkan aplikasi  yang sifatnya dapat membantu. Di sinilah peranan industri teknologi menciptakan aplikasi tersebut.

Salah satu contoh penting, kata Presiden, adalah sudah waktunya diciptakan aplikasi yang bermanfaat bagi para nelayan tentang informasi cuaca dan lokasi strategis mendapatkan ikan yang potensial untuk para nelayan. Intinya adalah membantu mempermudah nelayan melakukan pekerjaannya setiap hari. Begitu juga dengan para petani dan pekerja ekonomi kecil lainnya di Indonesia.

“Semua yang berhubungan dengan ekonomi kecil ini diharapkan untuk ke depannya bisa diangkat dengan teknologi aplikasi yang ada. Saat ini Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia sudah menyiapkan sebuah roadmap untuk [industri] e-commerce ke depan, seperti apa yang akan disiapkan oleh Bapak Rudiantara,” ucap Presiden.

Presiden juga setuju dengan adanya wacana kebebasan mendapatkan investasi agar perkembangan cepat tumbuh. Hal ini akan menjadi perhatian khusus pemerintah agar sektor Informasi Teknologi dan Komunikasi (ICT) dapat berkembang dengan baik di tanah air.

Badan Ekonomi Kreatif yang dipimpin Triawan Munaf akan membantu mengawasi penyaluran anggaran sebagai bagian komitmen dan dukungan pemerintah.

Previous Story

Rilis SiPINTER, Smartfren Ringankan Tugas Para Babinsa

Next Story

Smartfren Targetkan Aktivasi 1,5 Juta Pelanggan 4G/LTE

Latest from Blog

Don't Miss