Dark
Light

Peluang Kombinasi Virtual Reality untuk Penggambaran Imaji Panorama

1 min read
July 5, 2011

A picture is worth a thousand words. Itu kata pepatah, tapi bisa jadi itu sesuatu yang jamak bagi indera kita. Sebuah gambar dapat menimbulkan imajinasi yang tak terhingga banyaknya. Sebuah gambar Monalisa misalnya, dapat menghasilkan interpretasi yang berbagai macam dengan berbagai dalil yang memperkuat argumentasi masing-masing pakar. Di jaman teknologi modern seperti saat ini, gambar yang dihasilkan tidak hanya bersifat 2 dimensi, memiliki panjang dan lebar semata, tapi juga bersifat virtual reality yang dapat dihadirkan melalui aplikasi ataupun situs. Jika gambar yang ditampilkan berupa imaji penuh 360 derajat, berapakah “nilai”-nya jika direpresentasikan dengan kata?

Apa itu virtual reality? Menurut terjemahan bebas di Wikipedia, virtual reality berlaku untuk lingkungan simulasi-komputer di mana seolah-olah orang yang mengaksesnya secara virtual melalui alat ataupun komputer benar-benar mengalami pengalaman seperti melakukan atau berada di tempat lain secara sungguhan. Di sini, saya coba menjabarkan suatu peluang jika virtual reality ini, dalam teknologi yang lebih sederhana seperti web, dapat diaplikasikan untuk membantu startup teknologi meningkatkan experience bagi penggunanya.

Ambil contoh hal yang dilakukan oleh Smarta Indonesia. Smarta Indonesia memberikan layanan foto Virtual Reality 360 derajat. Dengan teknologi ini suatu ruangan dapat dipetakan secara 360 derajat sehingga orang yang mengaksesnya dapat secara jelas melihat kondisi fisik sesungguhnya dari ruangan tersebut. Tidak dibutuhkan teknologi yang ribet untuk menikmatinya. Cukup komputer, browser dan bandwidth yang lumayan untuk pengaksesannya. Seandainya teknologi ini diaplikasikan untuk startup yang bergerak di bidang penyewaan rumah, penjualan rumah, ataupun layanan hotel, betapa menyenangkannya pengalaman ini diperoleh sehingga membantu pengguna memberikan gambaran fisik sesungguhnya tanpa tidak benar-benar datang ke dalam ruangan atau rumah tersebut.

Selain itu, teknologi tersebut dapat juga diaplikasikan untuk menampilkan panoramic view dari suatu pemandangan alam, ambil contoh seandainya situs macam Urbanesia yang baru meluncurkan Urbanesia Bali. Coba seandainya pemandangan tersebut bisa diakses secara VR 360 derajat, betapa nyamannya pengguna untuk dapat menentukan keputusan. Pengguna dapat merasakan bagaimana berada di tempat tersebut tanpa benar-benar secara fisik hadir di situ.

Tentu saja, issue yang ada adalah batasan teknologi. Seperti yang ditampilkan oleh Smarta Indonesia di situsnya, hasil VR 360 derajat paling baik ditampilkan menggunakan Adobe Flash. Belum lagi soal issue bandwidth yang masih menjadi momok di sini. Selain itu, jika dibawa ke ranah mobile, pasti bakal berpengaruh karena tidak semua ponsel memiliki kualitas prosesor dan kartu grafik yang mampu menampilkan teknologi seperti ini — selain masalah di platform iOS yang tidak kompatibel dengan Adobe Flash. Tapi saya yakin jika batasannya di area teknologi, pasti ada cara untuk “mengakalinya”.

Teknologi seperti ini memang belum banyak diadopsi. Di Amerika Serikat sendiri saya rasa belum banyak situs yang menjadi target pengaplikasian teknologi ini yang sudah mengimplementasikannya. Jadi saya pikir, seandainya ada startup di Indonesia yang mampu mengadopsi teknologi seperti ini bakal menjadi pionir dan itu tentunya sangat bagus untuk publikasi startup tersebut. Yang pasti, konsumen pasti suka dengan experience seperti ini dan Anda tentu tidak mau melewatkannya bukan?

[sumber gambar]

3 Comments

  1. salam, 

    kalo urusan nampilin harusnya bisa kok di html5 canvas. cuma perlu transfer 1 image panorama seperti google street view. pakai WebGL juga lebih enak, operasinya jadi sederhana. yang jadi persoalan itu akuisisi datanya, supaya gambar panoramanya berkualitas. tapi eh, klo handheld browsernya udah support webGL atau belum ya?

    oya satu lagi, reality itu mestinya nggak cuma gambar.

  2. Di Urbanesia Bali, kita udah implementasi 360 View baik dengan atau tanpa Flash. Kita mencoba untuk memberikan User Experience yang persis sama baik device tersebut ada Flash atau tidak. Jika ingin mencoba, dapat download private beta kita dengan melihat di blog.urbanesia.com lalu setelah login, tap icon Recommendations, pilih salah satu bisnis yang ada disitu dan pada saat business profile tersebut show up, klik icon mata di tengah. Nanti akan langsung launch 360 Viewer nya 🙂

  3. Hi,

    Saya Kurniawan Founder dr Smarta Indonesia. Kita punya misi menjual Indonesia dgn teknologi VR melalui portal web http://www.indonesiavirtual.com, Rencananya tidak lama lagi kami akan launch ke publik. Saat ini bisa dibilang kami pioneer dlm bidang Virtual photography, dan kedepan kami ingin VR photography bs jd salah satu mainstream fotografi. Kami sangat terbuka untuk kerjasama dengan startup company di Indonesia yg mungkin tertarik untuk memperkaya konten mereka. Dan semoga misi ini bs terwujud dgn support dr temen2 semua

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Previous Story

[Video] DailySocial Berkunjung Ke Kantor Nightspade

Next Story

20 Startups akan Pitching untuk Project Eden

Latest from Blog

Don't Miss

Play For Dream Technology Masuki Pasar Virtual Reality Asia-Pasifik

Dengan semakin berkembangnya medium hiburan saat ini, kehadiran teknologi-teknologi hiburan

Perfect Corp. Gunakan AI dan AR di Dunia Kecantikan

Teknologi Augmented Reality (AR) dan Virtual Reality (VR) memang sempat