Dark
Light

PC Tetap Menjadi Platform Gaming Favorit Dalam Ajang PAX East

1 min read
April 17, 2014

PAX atau Penny Arcade Expo merupakan event tiga kota yang terinspirasi dari sebuah webcomic berjudul sama. Diciptakan oleh Jerry Holkins dan Mike Krahulik, PAX adalah tempat berkumpulnya gamer dari segala platform, termasuk tabletop, dan juga para cosplayer. Dan dalam ajang itu, tentu selalu ada persaingan antara para fans dari masing-masing platform gaming.

Berbeda dari Electronic Entertainment Expo yang biasanya turut didanai oleh perusahaan besar seperti Sony dan Microsoft serta sponsor lain, PAX diselenggarakan oleh gamer, untuk gamer. Itu artinya mencari tahu platform paling populer tidak akan terlalu bias. Dan dalam kesempatan ini Editor TechRadar, Joe Osborne, bertanya satu per satu kepada para pengunjung: dengan medium apa mereka biasanya menikmati video game?

Melihat bagaimana Sony dan Microsoft yang gencar mempublikasikan home console anyar mereka, saya mengira jawaban pengunjung akan lebih bervariasi – apalagi dengan penjualan Xbox One dan PlayStation 4 yang sangat tinggi. Tapi tidak, mayoritas dari mereka menyebut PC sebagai platform gaming utama. Silakan simak video liputan singkat TechRadar di bawah ini.

 

Info menarik: Mengakses Konten Dunia Digital dari Pergelangan Tangan Anda dengan Rufus Cuff

 

Lalu mengapa sebuah platform yang pada dasarnya diciptakan bukan hanya untuk ber-gaming, menjadi medium sempurna para gamer untuk menikmati hobi mereka?

Editor-in-Chief majalah PC Gamer, Evan Lahti, mengomentari, “Saat ini PC gaming semakin inklusif, bahkan [lebih inklusif] dalam beberapa beberapa tahun lalu. Sekarang adalah beberapa jam terakhir sebelum PAX East usai, dan kita bisa lihat bagaimana mayoritas pengunjung menghabiskan waktu untuk bermain game di PC.”

Apa hubungannya inklusifitas dengan kepopularitasan? Dengan menyingkirkan eksklusivitas, itu artinya khalayak dari berbagai macam kalangan bisa dengan mudah menikmatinya. Apalagi dengan harga komponen yang kian ekonomis serta bervariasi.

Ambil contohnya permainan PC terpopuler saat ini: Dota 2, League of Legends, Counter-Strike: Global Offensive bahkan hingga game terbaru seperti Titanfall, Anda tidak membutuhkan hardware khusus seharga ribuan dolar untuk memainkannya.

 

Info menarik: Game Android Pilihan 6 – 12 April 2014

 

Walau begitu, tidak berarti console merupakan platform yang buruk untuk ber-gaming. Bahkan pada dasarnya mereka diciptakan khusus untuk menjalankan video game. Industri console pun semakin berubah dewasa, para produsennya sadar mereka tidak mampu berduel langsung dengan PC, maka console menggunakan pendekatan yang lebih halus.

Mereka memperluas bidang multimedia, mencoba mengembangkan teknologi cloud gaming, merangkul khalayak independen, memanfaatkan komponen yang lebih murah dan menggunakan arsitektur mirip PC untuk mempermudah developer dalam mempublikasikan karya mereka ke semua platform.

Gamer console, PC, cosplayer hingga penikmat permainan tabletop merupakan bagian tak terpisahkan dari ekosistem gaming. Berkat mereka, tercipta berbagai sub-culture yang tidak ditemukan di tempat lain, dan karena mereka jugalah ajang Penny Arcade Expo telah berjalan selama sepuluh tahun. Ajang Penny Arcade ketiga tahun ini, PAX Australia, akan diadakan di Melbourne Convenction and Exhibition Centre tanggal 31 Oktober nanti.

Gambar header: PC Gaming via Shutterstock. 

Previous Story

Pandume Bantu Pengguna Berbagi Momen dan Rute Melalui Perangkat Mobile

Next Story

Telkomsel Video 500 Capai Satu Juta Pengguna

Latest from Blog

Don't Miss

5-Alasan-Poco-C75-Jadi-Smartphone-Sejutaan-yang-Tepat-untuk-Gaming

5 Alasan Poco C75 Jadi Smartphone Sejutaan yang Tepat untuk Gaming

Bermain game kini bukan lagi sekadar hiburan semata. Seiring dengan

POCO Jawab Tantangan Kompetitor Ponsel Gaming dengan Performa dan Harga Ekstrem

POCO kembali menantang pasar smartphone dengan meluncurkan lini produk berperforma