Dalam sebuah wawancara, pendiri dan CEO Path, Dave Morin, mengungkapkan beberapa rencana dari jejaring personal ini. Salah satunya adalah layanan premiun serta virtual goods atau barang digital.
Dave mengatakan bahwa sejak awal Path, yang menyediakan layanan untuk berjejaring dengan teman terbatas hanya 150 orang, merupakan bisnis yang berfokus pada layanan premium, seperti Yammer tetapi untuk jaringan personal. Selama ini Path juga menjual filter foto sebagai salah satu pemasukan, namun ini merupakan sumber pemasukan yang kecil. Tahun ini Path akan merilis virtual goods atau barang digital serta layanan premium. Kapan layanan ini akan disediakan, kurang lebih tengah tahun ini.
Path akan mengambil jalan layanan freemiun, dimana fungsi dasar atau sebagian layanan disediakan gratis dan akan tersedia layanan berbayar. Meski demikian wawancara tidak mengungkapkan seperti apa barang digital yang nanti ditawarkan, apakah mirip dengan yang ditawarkan layanan/aplikasi pesan atau berbeda. Sedangkan untuk layanan premium, bisa diprediksikan nanti akan disediakan fasitas tambahan berbayar bagi mereka yang ingin mendapatkan fitur premium.
Dalam wawancara yang dilakukan TechCrunch ini diungkapkan pula beberapa data atas layanan Path, seperti kenaikan traffic untuk pencarian sejak mesin pencari baru disediakan di Path sebesar 40%. Saat ini fitur pencarian baru hanya tersedia dalam bahasa Inggris, Path akan menyediakan pula bahasa lain, dimulai dari wilayah Asia seperti Jepang, Indonesia, Korea dan Cina.
Asia, Asia Timur juga menjadi salah satu pengguna terbanyak di Path, selain di UK dan Jerman. Sedangkan untuk Perancis masih ‘tahap awal’.
Menarik untuk melihat bagaimana strategi Path dalam menjalankan bisnis mereka, termasuk bagaimana cara mereka mendapatkan pemasukan dari layanannya. Ada beberapa hal lain yang terungkap dalam wawancara oleh TechCrunch atas Dave Morin, pendiri dan CEO Path. Anda bisa membacanya di tautan ini.