Layanan media sosial Path, seperti diberitakan oleh Re/code, memperoleh pendanaan Seri C $25 juta (lebih dari Rp 304 miliar), di mana putaran kali ini dipimpin oleh Bakrie Global Group. Investor yang sudah ada juga turut berpartisipasi, termasuk di dalamnya Greylock Partners, Kleiner Perkins, Index Ventures, Insight Venture Partners, Redpoint Venture Partners, dan First Round Capital. Dengan investasi kali ini, Path telah memperoleh pendanaan secara total sebanyak $65 juta dengan valuasi perusahaan senilai $250 juta.
Anindya Bakrie dalam pernyataannya tentang ini mengatakan, “Kami sangat bersemangat berpartisipasi dalam pertumbuhan Path. Dengan tim manajemen yang solid dan rencana pengembangan yang relevan, Path akan terus menghubungkan lebih banyak orang Indonesia dalam langkah yang produktif, pribadi dan penuh arti.”
Sudah bukan rahasia bahwa Path yang tidak begitu populer di Silicon Valley justru populer di kalangan konsumennya di Indonesia. Kami sempat berbincang dengan Dave Morin saat kedatangannya di Jakarta dan Morin menyebutkan bahwa dengan 4 juta pengguna aktif (dari total 23 juta pengguna), konsumen Indonesia memimpin penggunaan Path di dunia dan menyumbang 30% total traffic.
Path adalah layanan media sosial yang eksklusif untuk ranah mobile yang membatasi setiap penggunanya memiliki maksimal 150 teman. Path sudah tersedia untuk platform iOS dan Android, serta menjanjikan kehadirannya di Windows Phone dalam waktu dekat.
Langkah keluarga Bakrie yang memulai tahun 2014 dengan berinvestasi di Path cenderung tidak mendapatkan dukungan positif dari penguna media sosial ini, apalagi sejumlah bisnis yang dimilikinya masih dalam kondisi tidak sehat. Faktor pemilihan presiden, di mana mereka terlibat di dalamnya, menjadi kerisauan yang dirasakan oleh sejumlah pengguna Path yang berasal dari Indonesia. Apakah bakal ada udang di balik batu?
Meskipun pendanaan ini berarti Path bakal lebih lega bernapas untuk beroperasi, setelah sempat memecat 20% pegawainya, ada kekhawatiran bahwa langkah ini merupakan salah satu cara mendongkrak citra dan popularitas keluarga ini.
Ini adalah langkah strategis kedua bagi produk-produk yang populer di Indonesia, setelah BlackBerry, untuk berhubungan langsung dengan investor dan pelaku bisnis di Indonesia. Sebelumnya BlackBerry mengumumkan kerja sama dengan Foxconn untuk membuat smartphone BlackBerry 10 di Indonesia dengan harga terjangkau berkodenama Jakarta dan bakal diluncurkan sekitar bulan April tahun ini.
Update: Menurut pernyataan resmi Path tentang pendanaan kali ini, dana yang diperoleh akan digunakan untuk meningkatkan pertumbuhan pengguna, melanjutkan strategi pengembangan pendapatan, dan mengejar terobosan inovasi.